2. Ivan Ceresnjes, Jakob Finci, warga Yahudi di Sarajevo, dan Keluarga Kavilio
Pada malam permulaan perang Bosnia, Radovan Karadzic, sang pemimpin Serbia berkata, “Sarajevo akan menjadi kawah hitam, 300.000 muslim akan kami bantai.” Hasilnya adalah 100.000 orang kehilangan nyawa mereka. Setahun sebelumnya, Ivan Ceresnjes dan Jakob Finci, dua orang pemimpin komunitas Yahudi di Sarajevo, telah menduga akan datangnya bencana pembantaian ini.
Mereka memerintahkan anggota komunitasnya untuk menimbun perbekalan sehingga ketika perang akhirnya terjadi mereka telah siap sedia. Bersama komunitas Yahudinya, mereka mengubah Sinagog mereka menjadi pusat pendistribusian bantuan makan dan obat-obatan. Saat tingkat kematian semakin menjadi-jadi, mereka menyiapkan jalan keluar rahasia dari kota Sarajevo bagi 3000 Muslim, Kristen, dan Yahudi.
Salah satu muslim yang selamat adalah Zejneba Hardaga, seorang wanita berumur 76 tahun yang oleh negara Israel diberi julukan kehormatan ‘Orang Suci dari bangsa-bangsa’. Ia diberi sebutan itu oleh negara Israel karena pernah menyembunyikan tetangga Yahudinya yang bernama Josef Kavilio dari kejaran tentara Nazi saat Perang Dunia Kedua. Saat mendengar terjadinya pembantaian muslim di Sarajevo, keluarga Kavilio di Israel segera melakukan kordinasi denganpemerintah Israel untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan wanita ini. Mereka akhirnya berhasil menemukan Zejneba bersembunyi di sebuah basement tanpa air, listrik, dan dalam keadaan sekarat. Penyelamatan ini kemudian berhasil, dan atas suratan takdir, keluarga Kavilio dapat membalas jasa Zejneba yang telah menyelamatkan Josef, 52 tahun yang lalu.