4. Merebut Kekuasaan Tunggul Ametung
Singkat cerita, Ken Arok kemudian memesan sebuah keris sakti dari Mpu Gandring. Mpu Gandring meminta waktu satu tahun, namun Ken Arok tidak sabar dan meminta waktu 5 bulan. Meski akhirya disetujui, keris tersebut ternyata belum jadi setelah 5 bulan. Mpu Gandring yang menolak memberikan keris tersebut akhirnya justru dibunuh oleh Ken Arok dengan kerisnya sendiri. Mpu Gandring yang sekarat kemudian mengutuk keris tersebut bahwa keris itu akan membunuh 7 orang termasuk Ken Arok sendiri.
Di sinilah kelicikan Ken Arok kemudian muncul. Ia memberikan keris tersebut kepada Kebo Ijo, teman sesama pengawal. Kebo Ijo yang begitu bangga dengan keris tersebut selalu membawa keris itu kemanapun ia pergi, sehingga setiap orang tahu bahwa keris tersebut adalah milik Kebo Ijo.
Ketika Kebo Ijo sedang mabuk, Ken Arok kemudian mencuri keris tersebut dan membunuh Tunggul Ametung yang sedang tertidur pulas. Ken Dedes sebenarnya mengetahui kejadian tersebut, namun ia menyimpan rahasia tersebut karena sudah jatuh hati pada Ken Arok serta karena ia dulu menikahi Tunggul Ametung karena terpaksa.
Kebo Ijo sendiri akhirnya dihukum mati karena dituduh membunuh Tunggul Ametung. Ken Arok kemudian mengangkat diri sebagai akuwu atau penguasa Tumapel dan menikahi Ken Dedes, meski saat itu ia mengandung anak dari Tunggul Ametung.