Banjir Bandang melanda hamper 53 kecamatan di Sulawesi Selatan sejak Selasa (22/1/2019) lalu. Bencana banjir ini juga disertai dengan longsor dan angin kencang di sejumlah tempat. Tak heran jika kemudian ribuan warga diungsikan menuju daerah yang lebih aman.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan informasi jika bencana ini diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, angina kencang dan gelombang pasang, sehingga air laut meluap dan banjir. Hingga saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sekitar 23 orang meninggal dunia. Mari kita lihat bagaimana cerita warga yang turut menjadi korban dalam peristiwa ini.
Salah satu foto yang menyita banyak perhatian netizen ketika banjir bandang adalah seorang nenek yang berpegangan di sebatang pohon demi menyelamatkan cucunya. Orang yang ada di dalam foto tersebut adalah Nur Janna Djalil. Foto tersebut diambil oleh anak perempuannya untuk kemudian dikirim kepada kakaknya yang menanyakan keberadaan mereka. Yang harunya lagi, nenek Nur Janna dikabarkan meninggal dunia setelah menyelamatkan cucunya.
Ketika bencana ini melanda, banyak sekali orang yang bertahan hidup dengan mengandalkan benda-benda yang ada di sekitar mereka. Salah satunya adalah beberapa warga yang berdomisili di Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar. Tingginya air membuat mereka hanya mengandalkan jeriken dan ban bekas untuk kemudian dijadikan pelampung, yang penting bisa selamat terlebih dahulu.
Salah satu sungai yang meluap adalah Sungai Jeneberang. Sungai tersebut merendam pemukiman warga di Perumahan Nusa Mappala Gowa di Kampung Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Gowa. Tinggi air mencapai 3 meter membuat banyak warga terjebak dan naik ke atas atap rumah. Air yang tak kunjung surut membuat serba salah, kalau turun mereka akan kedinginan dan mungkin bisa meninggal dunia, tetap di atap pun warga ini mengalami kehausan dan kelaparan.
Salah satu sosok yang patut kita teladani adalah Ipda Syarif yang bertugas di Polres Pangkep. Dirinya merupakan salah satu dari banyak orang di Maros yang rumahnya juga tergenang oleh banjir. Namun, apa yang dilakukan oleh Ipda Syarif? Dirinya tetap menunaikan tugas sebagai abdi negara. Ia berkeliling dari satu daerah ke daerah lain untuk memastikan apakah masih ada warga yang terjebak banjir atau tidak.
BACA JUGA: Potret dan Kondisi Terkini Sulawesi Selatan Setelah Dilanda Bencana Banjir Bandang
Indonesia terus menerus digempur bencana. Setiap hari di daerah yang berbeda pasti ada pemberitaan bencana. Namun, hal tersebut tidak seharusnya membuat kita murung, Sahabat. Kita bisa membantu saudara kita dengan berbagai hal yang bisa kita lakukan, tak bisa turun ke lapangan, bisa memberi sumbangan atau materi. Jika masih tak bisa, doakan mereka agar diberi kekuatan dan tegar hatinya menghadapi setiap bencana ini. #TetapTegarIndonesia.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…