Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan bantuan manusia lainnya, dilahirkan dan dibesarkan dengan cara yang berbeda otomatis membuat kita punya karakter yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Perbedaan inilah yang membuat hidup kita lebih berwarna karena akan banyak interaksi yang punya makna tersendiri. Meskipun slogan “unity in diversity” sering dibanggakan, tapi nyatanya ketika ada perbedaan kita menganggapnya sebagai sebuah ancaman dan ujung-ujungnya keluarlah komentar-komentar jahat terhadap orang lain.
Nggak jarang omongan kita juga bisa mengancam pertemanan yang selama ini kita jaga, kita lebih mudah percaya pada omongan orang lain daripada harus repot-repot bicara pada orang yang bersangkutan. Memang kedengarannya remeh, tapi pertemanan juga bisa rusak hanya karena kita tidak bisa menjaga apa yang keluar dari mulut kita. Bullying secara verbal turut menyumbang banyak motif yang membuat korbannya putus asa, dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka. Simak empat cerita ini dulu, yuk!
Menjaga pertemanan nggak semudah yang diucapkan karena nyatanya banyak remaja yang melakukan bullying terhadap teman sebayanya seperti yang terjadi pada Ayden. Remaja asal Colchester ini baru berusia 14 tahun dan memutuskan untuk bunuh diri karena nggak tahan dibully terus menerus karena ia berbeda ras. Pada saat itu Ayden bertahan dua tahun tanpa teman sama sekali yang mendukung atau membelanya, ia pun nggak bisa secara terbuka menceritakan apa yang terjadi pada kedua orang tuanya. Putus asa karena ia nggak mendapatkan dukungan saat ia terpuruk, Ayden pun memutuskan untuk menelan pil sampai keesokan hari ditemukan tak bernyawa di samping ayahnya.
Meskipun kata-kata nggak akan melukai kita secara fisik, tapi dampaknya justru lebih dalam pada pikiran kita. Terbukti dalam kasus ini, Wesley terus-terusan dibully oleh tiga orang yang ada di sekolahnya dan ia nggak punya teman lain yang membela. Murid-murid yang lain mengaku takut ikut campur karena tiga murid ini selalu mencari masalah oleh karena itu Wesley dibiarkan sendirian. Namun karena nggak kuat menghadapi intimidasi ini terus-terusan, Wesley memutuskan untuk gantung diri dengan tali di kamarnya.
Nggak ada remaja yang sempurna begitu pun dengan remaja cantik asal Kanada ini. Amanda melakukan kesalahan dengan menuruti permintaan seorang pria asing untuk mengirimkan fotonya dengan pose telanjang dada. Nggak lama kemudian foto ini tersebar di seluruh sekolah bahkan ada satu laman Facebook yang berisi foto-foto Amanda. Kesalahan Amanda berbuntut panjang karena ia dituduh merebut pacar orang lain dengan mengirimkan foto itu, ia pun dikeroyok oleh orang yang nggak ia kenal di area sekolahnya, tapi nggak ada yang menolong Amanda. Nggak tahan diperlakukan tidak adil dan nggak ada orang yang membela dan mendukungnya, ia memutuskan untuk mengakhiri nyawanya.
Sejak kecil, Halligan memang terlahir berbeda dengan anak lainnya, ia harus mendapatkan perlakuan khusus sejak kelas 4 SD. Karena hal ini ia menjadi bahan olok-olokan temannya yang lain dan puncaknya adalah ketika ia bertengkar dengan temannya yang sering mengintimidasi dirinya. Hasil dari pertengkaran ini adalah ia punya teman baru, namun ketika Ryan menceritakan satu rahasia miliknya, teman barunya ini justru menggunakan cerita Ryan sebagai bahan olok-olokan yang baru dan memulai rumor bahwa Ryan adalah seorang homoseksual. Tak tahan dengan perlakuan ini ditambah adanya kebutuhan khusus miliknya, Ryan memutuskan untuk menggantung dirinya di kamar mandi.
Pertemanan adalah hal yang dibutuhkan setiap manusia, seharusnya kita bisa memaknainya lebih dari sekedar meluangkan waktu untuk jalan bareng. Empat kisah diatas adalah beberapa kisah dari ratusan bahkan ribuan kisah bunuh diri yang berawal dari bullying dan nggak adanya peran dari teman yang kita butuhkan. Jika kamu sedang mengalami tindakan bullying dan nggak punya siapa-siapa untuk bicara, segeralah mendapatkan pertolongan dari orang lain dan berikut ini kita cantumkan beberapa akun social media yang bisa membantumu, cukup ketik di Instagram: @saveyourselves.id atau kirimkan email ke janganbunuhdiri@yahoo.com. Kamu juga bisa menghubungi hotline bunuh diri yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan RI di nomor 500-454.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…