Sosok Andreas Oktaviandi Tampubolon sempat viral lantaran kisahnya yang inspiratif sekaligus mengundang rasa iba. Bagaimana tidak, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widyagama Kota Malang tersebut, menumpang tinggal di sekolahnya dan berjuang seorang diri karena terpisah dari kedua orang tuanya.
Dilansir dari news.detik.com, ia tinggal di ruang UKS sekolahnya dan tidur beralaskan kasur yang diletakkan di atas atas lantai. Sebelumnya, Andreas yang terpisah dengan orangtuanya sejak masih duduk di kelas 9 SMP. Sempat tinggal dengan bapak asuhnya, ia akhirnya keluar dan akhirnya memilih tinggal dan menempati ruangan UKS di sekolahnya. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut ini.
Kisah viral yang berawal dari unggahan Twitter
Kisah Andreas berawal dari cuitan pemilik akun @dearvioninot yang merupakan seorang guru di SMK di mana Andreas belajar. Dalam Unggahannya, ia menjelaskan kisah prihatin dari muridnya tersebut. Remaja berusia 16 tahun itu sendiri diceritakan hidup seorang diri dan menumpang tinggal di ruangan UKS sekolahnya.
Berjuang seorang diri setelah ditinggal kedua orang tuanya
Sebelumnya, Andreas mengontrak rumah di kawasan Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang dan tinggal di sana. Sementara itu, kedua orang tuanya diketahui berdomisili di Bali dan berpisah dengan Andreas sejak dirinya duduk di kelas 9. Dilansir dari merdeka.com, Ia ditinggalkan seorang diri di kontrakan hingga habis masa sewanya. Alhasil, ia pun harus angkat kaki dan memulai hidup berpindah-pindah.
Menumpang tinggal di UKS Sekolah dengan segala keterbatasannya
Hidup sebatang kara dan tanpa tempat tinggal, Andreas akhirnya memilih tinggal di ruangan UKS sekolah tempat dirinya belajar. Yang memprihatinkan, remaja kelahiran Surabaya itu hanya punya satu stel pakaian yang kerap ia gunakan setiap hari seusai jam sekolah. Tak hanya itu, Andreas juga terkendala biaya untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Dikenal sebagai sosok yang tangguh dan bermental baja
Meski mengalami cobaan hidup yang berat, Andreas tidak menampakkan kesedihan sekaligus wajah yang murung. Sebaliknya, ia tetap bersemangat dan bahkan mendoakan kedua orang tuanya. “Kata anaknya (Andreas), orang tuanya pergi karena usahanya tengah ada masalah hingga banyak hutang. Tetapi dia, tidak menyimpan dendam karena marah. Malah justru rajin mendoakan orang tuanya,” papar Kepala Sekolah SMK Widyagama, Wawan Suliyadi yang dikutip dari news.detik.com.
Walikota Malang Sutiaji siap mengasuh Andreas
Melihat kisah Andreas yang viral, Wali Kota Malang, Sutiaji berencana mengasuh dirinya. Bahkan, dirinya juga mencari tahu masalah yang dihadapi oleh Andreas sehingga terpisah dari kedua orang tuanya dan tak memiliki tempat tinggal. Dirinya pun menegaskan keinginannya untuk mengasuh remaja tersebut.
BACA JUGA: Sekolah Sambil Jualan Bakso, Beginilah Perjuangan Bocah SD Melawan Kerasnya Kehidupan
Bisa dibilang, sosok Andreas Oktaviandi Tampubolon di atas termasuk pemuda yang berjiwa tangguh. Di usianya yang masih belia, ia mampu berdiri tegak meski menghadapi kenyataan hidup yang sejatinya cukup pahit. Melihat kesabaran dan ketabahan yang ditunjukkan oleh seorang Andreas, semoga saja kita bisa mengambil hikmah dari kisahnya.