Saat Belanda melakukan kolonialisasi di Indonesia, banyak orang dari Suku Jawa yang dibuang ke Suriname. Saat sampai di negara Amerika Selatan ini, mereka dipaksa bekerja di kebun-kebun milik Belanda. Mereka disuruh bercocok tanam, merawat, hingga memanen tanaman seperti tebu dan kopi yang menjadi komoditas penting di Eropa.
Baca Juga : 5 Kota di Jawa Timur ini Terkenal Akan Kecantikan Para Wanitanya
Saat Belanda dikalahkan oleh Jepang, mereka tetap dipekerjakan di sana hingga sama sekali tidak dikembalikan. Lambat laun orang-orang dari Suku Jawa ini menetap dan membuat komunitasnya sendiri. Bahkan seiring berkembangnya waktu mereka jadi orang-orang penting di negeri yang sangat jauh ini. Seperti lima pria hebat keturunan Jawa di bawah ini.
Hendrik Soerat Setrowidjojo adalah seorang politikus Suriname yang merupakan pria keturunan Jawa. Ia lahir di Distrik Commewijne pada 13 September 1956. Sesepuh dari Hendrik dulunya merupakan pekerja kasar yang dibawa oleh Belanda. Mereka tidak kembali lagi ke Jawa karena tidak memiliki biaya dan sudah terlanjur kerasan di Suriname.
Hendrik merupakan lulusan jurusan arsitek di kampus setempat. Pada tahun 2001 karier politiknya menanjak hingga diberikan jabatan sebagai wakil direktur di direktorat kerakyatan di Kementerian Urusan Sosial dan Ekonomi Kerakyatan. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Suriname sejak tahun 2010.
Samuel Pawironadi adalah seorang politikus dan juga diplomat andalan Suriname. Ia awalnya hanyalah orang partai yang bekerja di kalangan terbatas. Namun saat salah satu menteri lengser karena masalah pribadi, ia diminta untuk menggantikan posisi sebagai Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat. Selama dua tahun Samuel bekerja dengan keras hingga akhirnya kabinet tempat ia bekerja dibubarkan.
Pada tahun 2005 jabatan yang dimiliki oleh Samuel dicopot dan digantikan teman satu partainya. Dua tahun berselang ia mendapatkan pendidikan diplomasi karena dianggap sangat berpotensi. Setelah pendidikannya selesai Samuel ditunjuk sebagai duta besar Suriname untuk Venezuela.
Paul Slamet Somoharjo adalah salah satu politisi senior dari Suriname yang merupakan keturunan Jawa. Ia lahir di Paramabio pada 2 Mei 1943. Paul adalah salah satu pentolan partai Pertjajah Luhur yang merupakan partai politik yang berisi orang keturunan Jawa. Di partai ini ia berkembang hingga mendapatkan beberapa jabatan strategis di Suriname.
Pada tahun 2000-2003 ia pernah menjabat Menteri Urusan Sosial dan Ekonomi Kerakyatan. Lalu pada tahun 2005 ia menjadi Ketua Majelis Nasional selama 5 tahun sebelum digantikan oleh Jennifer Simmons. Setelah keluar dari pemerintahan Paul terus berusaha mengembangkan partainya agar orang Jawa lebih dihormati dan memiliki jabatan yang bagus.
Raymon Sapoen adalah seorang pria keturunan kedua dari orang Jawa yang berasal dari Banyumas. Saat ini ia merupakan salah satu Menteri terbaik dari Suriname di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Ia menjabat posisi sentral ini sejak tahun 2012 hingga sekarang. Raymon Sapoen adalah orang pilihan dari partai Pertjajah Luhur yang diketuai oleh Paul Slamet Somoharjo.
Pada tahun 2015 lalu, Raymon pernah dicalonkan oleh partainya sebagai calon presiden. Saat itu Pertjajah Luhur memiliki sekitar 12% kekuatan parlemen dan menempatkan 6 orang di lembaga ini. Sayangnya Raymon belum bisa menjadi presiden karena masih kalah suara dengan calon yang berasal dari partai besar.
Saimin Redjosentono yang lahir pada 16 Desember 1940 ini mengawali karier sebagai dosen Suriname. Ia adalah lulusan Sekolah Teknik Tinggi di Den Haag, Belanda. Setelah lulus ia meneruskan sekolahnya ke Technische Universitetit Delfit dan lulus di tahun 1976. Saat kembal lagi ke negaranya Saimin mengajar di NATIN dan Universitas Anton de Kom Suriname.
Setelah mengajar cukup lama ia akhirnya diangkat sebagai Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan dari 1988-1990. Setelah itu jabatan penting ini kembali diterimanya pada 1996-2000. Setelah selesai jadi menteri, Saimin lebih berkonsentrasi mengajar. Saat ini ia jadi pengajar ahli di Fakultas Teknik Universitas Suriname.
Baca Juga : 7 Alasan Kenapa Orang Jawa Selalu Bisa Diterima di Mana pun Mereka Berada
Inilah lima pria keturunan Jawa yang pernah atau masih berpengaruh di Suriname. Saat ini warga keturunan Jawa di Suriname terus bergerak dan ingin masuk ke pemerintahan. Meski mereka adalah orang buangan. Perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan juga merupakan usaha orang Jawa. Yuk, share biar banyak yang tahu jika di luar sana ada keturunan negeri ini yang sangat hebat.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…