Hubungan antara Israel dan Indonesia tidak pernah bagus. Alasannya sudah jelas karena bangsa kita menolak mentah-mentah apa yang sudah negara Yahudi itu lakukan. Ya, mendepak orang-orang Palestina untuk kemudian diduduki wilayahnya. Bung Karno sendiri pernah sangat kesal dengan Israel dan mengutuk negara tersebut. Apa yang dilakukan Bapak Bangsa ini pun diteruskan oleh para pemimpin Indonesia setelahnya.
Indonesia memang terlihat sangat tidak menyukai Israel, namun di balik itu sebenarnya negara kita berkawan baik dengan mereka. Tercatat, Indonesia pernah bekerja sama dengan Israel dalam berbagai hal. Fenomena kerja sama ini jarang dikuak, tapi realitanya memang ada. Hal ini pun jadi semacam sesuatu yang kontradiktif. Tidak akur di depan, tapi berjabat tangan di belakang.
Lalu kerja sama seperti apa yang pernah tercipta antara kita dan mereka? Ulasan berikut akan menjelaskannya untukmu.
Percaya atau tidak, kerja sama Indonesia dan Israel ternyata sudah terbentuk dari lama, atau tepatnya tahun 2000an. Kerja sama ini diduga adalah ekspor impor, namun tidak begitu jelas jenis barang apa yang diperdagangkan kedua negara. Tren kerja sama ini terus berlanjut hingga beberapa tahun lalu, menurut data dari Badan Pusat Statistik.
Di tahun 2014 misalnya, Indonesia melakukan ekspor ke Israel dengan nilai mencapai $ 138 juta dan di tahun 2015 nilai ekspornya turun di angka $116 juta. Untuk tahun 2015, diketahui Indonesia mengimpor barang-barang buatan Israel dengan nilai mencapai $ 77 juta. Lagi-lagi, tidak begitu jelas barang apa yang dikirim atau diterima kedua negara. Tentang adanya perdagangan antara dua negara, hal ini turut ditegaskan oleh Sasmito Hadiwibowo, Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS.
Di tahun 2012, Indonesia tercatat juga pernah melakukan transaksi impor dengan Israel. Kala itu negara kita mengimpor dua jenis buah-buahan yakni jeruk dan kurma. Memang nilainya tidak terlalu besar, namun ini jadi bukti yang valid jika memang pernah ada kerja sama antara dua negara yang tidak pernah berteman secara resmi ini.
Untuk kurma, Indonesia membeli sebanyak 20,6 ton dengan nilai sekitar $ 191 ribu. Sedangkan jeruk yang diketahui berjenis Shantang itu, negara mengimpornya sebanyak 0,666 ton dengan nilai $709 saja. Belum diketahui secara pasti tentang kelanjutan kerja sama ekspor impor buah ini.
Di tahun 80an, militer Indonesia pernah ingin membeli beberapa pesawat Israel dengan alasan memperkuat pertahanan negara. Namun, karena di mata dunia dan rakyat kedua bangsa ini tidak berkawan, maka, pembelian ini dikemas menjadi sebuah misi terselubung yang belakangan disebut dengan Operasi Alpha. Intinya, misi ini seolah-olah menggambarkan para tentara AU dilatih di Amerika, padahal aslinya dibawa ke Israel untuk dilatih cara menggunakan pesawat yang akan dibeli itu.
Sama sekali tidak ada dokumentasi atas misi ini membuat Operasi Alpha seolah hanyalah bualan. Namun, makin lama hal ini makin terkuak. Tentang pesawat tempur yang dibeli dari Israel, jet sangar ini bernama A-4 Skyhawk. Pesawat ini sendiri konon digunakan untuk menggantikan F-5 dan deretan pesawat usang lainnya. Misi ini berhasil namun, tidak pernah tercatat sebagai operasi resmi TNI AU.
Israel butuh berbisnis dengan siapa pun, tak terkecuali dengan negara-negara yang tidak memiliki koneksi bilateral dengan mereka. Makanya, kemudian dibuatlah semacam program-program kemanusiaan atas prakarsa Israel untuk bisa membangun kepercayaan dari negara-negara tertentu kepada negeri Yahudi itu. Indonesia sendiri pernah menjadi salah satu tujuan program Israel ini.
Menurut Times of Israel, negara pencaplok Palestina ini pernah membangun program kemanusiaan di Indonesia sejak tahun 90an. Program ini meliputi akademik, pertanian dan juga medis. Secara umum, program ini bertujuan untuk memberikan pandangan kepada masyarakat Indonesia jika Israel bukanlah bangsa bengis dan jahat. Buktinya mereka sampai rela susah-susah membikinkan program kemanusiaan seperti itu.
Tak hanya pesawat Skyhawk itu saja, tercatat ada beberapa alutsista lain yang dibeli Indonesia dari Israel. Salah satunya adalah senapan-senapan serbu. Ya, ada beberapa jenis senapan buatan Israel yang dipakai oleh militer kita. Misalnya saja Uzi, Imi Tavor, Imi Galil, dan beberapa jenis lainnya.
Tidak begitu jelas bagaimana akhirnya senjata-senjata itu mendarat di gudang-gudang TNI. Karena tidak punya kerja sama bilateral, sepertinya cukup mustahil Indonesia langsung mendatangkan senjata-senjata ini dari Israel. Jadi, ada Indikasi perantara antara dua negara.
Indonesia sangat tidak menyukai Israel, namun di balik itu ada semacam kerja sama di antara keduanya. Dibilang miris bisa, karena tahu sendiri rakyat tidak suka bahkan presiden juga mengatakan hal yang sama, namun kerja sama ternyata ada. Di sisi lain, kita harus akui Israel memang hebat. NKRI butuh senjata-senjata mereka untuk mempertahankan kedaulatan. Dilema? Tentu saja. Jadi, menurutmu apakah memang layak Israel bekerja sama dengan Indonesia dengan melihat fakta-fakta ini?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…