Belum lama ini jagad maya dihebohkan dengan aksi artis fenomenal, Syahrini di museum Holocaust. Ia tampak berdiri di pilar beton, hal tersebut dianggap tidak sopan oleh netizen. Belum lagi, hujatan yang diterima tambah banyak dengan video instastory-nya bilang ‘bagus ya, ini tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu’. Padahal statement seperti itu kurang pas rasanya untuk dilontarkan di tempat yang dihormati di Jerman.
Tak hanya dari kalangan artis ternyata, remaja Indonesia juga punya kelakuan yang tak kalah menghebohkan dan bikin geram ketika berada di situs bersejarah dan dikeramatkan. Dari panjat monumen, menginjak nisan makam, hingga memaki para pahlawan. Lengkapnya, beginilah tingkah ‘bejat’ mereka yang sangat tak pantas ditiru.
Parkour di kuburan, sekelompok remaja panen kecaman
Aksi parkour ini ditunjukkan oleh para remaja lelaki di area pekuburan di Bandung. Dalam video amatir unggahan akun @lambe_turah, sekelompok remaja tersebut memberi semangat terhadap aksi parkour kedua temannya dengan menginjak jejeran batu nisan tertata rapi dengan rumput yang terawat.
Sontak saja, kelakuan tersebut pastinya bernasib sama seperti video Syahrini, dikecam oleh para netizen sejagad media. Mereka menilai hal tersebut sangat tidak sopan karena makam adalah tempat keramat, meskipun orang di dalamnya sudah meninggal kita tetap wajib menghormati mereka.
Pamer foto menginjak tulang, 2 remaja dihujat sebagai traveler alay
Jalan-jalan alias traveling seolah sudah menjadi gaya hidup remaja sekarang. Bukan aktivitas refreshing-nya yang menjadi prioritas, tetapi bagaimana bisa pamer foto di akun media sosial masing-masing. Seperti dua remaja yang tercyduk dan dinilai melecehkan budaya Toraja di Desa Wisata Kete Kesu ini. Entah karena pengen eksis dan pamer kalau sedang liburan, mereka memposting foto sedang menginjak tengkorak manusia di situs sejarah yang dihormati tersebut.
Tindakan keduanya langsung saja mendapat repost ulang dari akun Tana Toraja. Foto tersebut dinilai melecehkan dan tidak menghormati budaya setempat. Nah, peribahasa ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’ jangan cuma numpang lewat saja ya, tapi diterapkan ya.
Merasa keren, remaja panjat situs sejarah Warungboto Jogja
Para anak muda yang menobatkan diri sebagai kids zaman now memang kelakuannya sudah enggak ketulungan. Dengan prinsip ‘aturan dibuat untuk dilanggar’, sekelompok remaja lelaki nekat mengambil gambar dengan memanjat situs wisata Warungboto Jogja. Padahal, sudah tertera sangat jelas jika dinding tersebut dilarang untuk dipanjat, apapun alasannya.
Jelas saja hal ini membuat para netter sejagad raya geram. Berbagai komentar untuk tindakan mereka pun dilontarkan.
“Mungkin mereka ga bisa baca min, jadinya gitu. Suruh sekolah dulu biar pinter,” komentar netizen @murniimung
Untuk Saboom semua, jika kebetulan mengunjungi tempat sarat sejarah, membaca peraturan yang ada di sana merupakan hal wajib. Jangan sampai ketidaktahuan kamu menjadi petaka dan membuat orang lain ikut gregetan.
8 remaja berpose tak sopan di Monumen Pancasila, Lubang Buaya
Miris memang jika melihat kelakuan remaja sekarang yang over expose saat berfoto. Saking ingin viral dan dicap keren mereka lupa bagaimana caranya menghormati situs sejarah, salah satunya adalah patung pahlawan. Tahun 2016 lalu, 8 remaja pamer foto mereka di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Namun, pose menduduki kepala pahlawan tersebut memantik rasa geram di hati siapapun yang melihat. Postingan dalam unggahan akun facebook Budhi Sulistyo ini belasan ribu kali dibagikan. Para netizen juga tak ragu mengatakan agar bocah-bocah tersebut diberikan hukuman yang setimpal. Ya, pahlawan itu dihormati, bukan diduduki tong!
Menulis caption umpatan pada Jenderal Soedirman, bocah ini dicyduk dan diadili
Teknologi canggih seolah membuat para remaja melabrak semua norma yang berlaku di masyarakat. Sama seperti kisah-kisah sebelumnya, bocah 13 tahun bernama Jefri Iftiadi ini mengacungkan jari tengahnya kepada foto Jenderal Soedirman ketika mengunjungi Monumen Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang. Foto tak senonoh inikemudian diunggah ke akun facebooknya Gopenk Alwell lengkap dengan caption makian (Fuck).
Dinilai terlalu frontal dan menghina pahlawan, Jefri masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diburu oleh polisi dan TNI. Setelah postingannya ramai dibully netizen serta dirinya berhasil ditemukan pihak berwajib ia mengaku menyesal. Karena hal itu, bocah ini harus menandatangani surat pernyataan di depan orangtuanya, polisi, serta tentara.
Saboom, kelakuan pengen terlihat keren tersebut jangan sampai ditiru ya. Bijaklah dalam bertindak, serta bersosial media. Sesuatu yang tak pantas menjadi konsumsi publik serta akan menjadikanmu bulan-bulanan banyak orang lebih baik ditinggalkan. masih banyak kegiatan yang lebih mendatangkan manfaat untuk dilakukan kok.