Iwan Setiawan pastinya bukanlah pelatih yang memiliki segudang prestasi di Indonesia. Namun siapa sangka namanya lebih terkenal dibanding dengan beberapa juru latih top tanah air. Beberapa kontroversi yang pernah dilakukan pria 50 tahun ini menjadi penyebab ia menjadi tenar. Iwan sendiri memulai debut melatihnya bersama Persija Jakarta tahun 2015 lalu.
Karir pria asal Sumatra ini berlanjut ke sejumlah kesebelasan tanah air. Tercatat ada tiga sampai empat tim tanah air yang pernah merasakan tangan dinginnya. Dari semua kesebelasan yang dilatihnya tidak ada satupun gelar yang dipersembahkannya. Iwan Setiawan sendiri lebih sering membuat aksi kontroversi dari pada menggenggam sebuah piala. Lalu seperti apakah aksi Iwan yang sering membuat orang geleng kepala ini? Simak ulasannya berikut.
Dipecat Borneo FC meski baru menjalani satu laga di Liga1
Pertandingan pembuka Liga1 2017 pastinya tidak akan pernah dilupakan oleh pelatih bertubuh besar ini. Saat itu setelah menelan hasil imbang melawan Sriwijaya ia resmi dipecat oleh pihak klub. Iwan menjadi pelatih tersingkat pada kompetisi Liga1 yang harus kehilangan jabatannya. Aksi kontroversinya yang mengolok suporter tim asal Kalimantan di tengari menjadi biang keladi Iwan harus keluar dari kursi pelatih. Ketika itu mantan pelatih Persija ini membalas hujatan penonton yang menyuruhnya mundur dengan melakukan gestur menaruh telunjuk di kepala dan mengisyaratkan untuk mereka berpikir.
Acungkan jari tengahnya sempat membuat bonek geram
Permasalahan Iwan Setiawan dengan suporter tidak hanya saat berada di Kalimantan saja. Pasalnya saat menjadi juru latih tim asal Surabaya pria 50 juga pernah berseteru dengan Bonex. Tidak tahan terus dihujat oleh suporter Iwan dengan gegabah mengacungkan jari tengahnya ke arah mereka, dan sontak keributan pun tidak terhindarkan. Hampir beberapa jam bus yang ditumpangi pemain harus tertahan di jalanan kota Surabaya. Kejadian inilah yang akhirnya membuat pria yang sering mengenakan baju koko saat memimpin tim undur diri dari Persebaya. Selama berkarir di tim berkostum hijau tersebut, Iwan tidak memiliki prestasi luar biasa.
Komentarnya pedasnya pernah menyerang Indra Sjafri
Mulut besar begitulah orang sering menggambarkan sosok Iwan Setiawan. Selama perjalanan karirnya di dunia sepak bola pria bertubuh gemuk ini memang sering mengeluarkan komentar pedas. Begitu juga saat dirinya menghujat habis-habisan Indra Sjafri yang saat itu tengah menangani Garuda Muda. Dilansir dari laman Viva, dirinya mengatakan apabila Indra bukan pelatih yang tepat melainkan Iwan lah yang cocok untuk melatih Timnas U-19. Pernyataan tak berfaedah tersebut sukses membuat dihujat habis-habisan oleh publik sepak bola Indonesia. Namun aksi tersebut sudah berujung damai lantaran mereka sudah saling memaafkan.
Selalu memiliki gaya nyetrik saat memimpin tim
Dibalik mulutnya yang tidak bisa dikontrol Iwan Setiawan juga memiliki gaya nyetrik setiap pertandingan. Penampilan tersebut bahkan menjadi ciri khasnya saat melatih klub sepak bola. Baju koko dengan menggunakan peci layaknya orang pergi ke masjid menjadi gaya pria 50 tahun ini. Dilansir dari laman Bola, baju koko tersebut digunakan untuk membantu dirinya dalam mengontrol emosi saat berada di pinggir lapangan. Iwan sendiri merupakan salah satu juru latih Indonesia yang memiliki emosi selalu meledak-ledak. Hal inilah yang menjadikan tim yang dilatihnya memiliki kedisiplinan yang tinggi.
Pernah keluar dari Persija lantaran ingin melawan mafia sepak bola
Mafia menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan di sepak bola nasional. Banyak sekali kasus suap atau sepak bola gajah yang didalanginya. Karena kondisi ini, pernah Iwan Setiawan membuat aksi mundur dari kompetisi. Saat itu dirinya mencium praktik kotor lantaran tim yang yang dilatihnya Persija sering kali dirugikan keputusan wasit. Perilaku nyeleneh tersebut sempat membuatnya mendapatkan apresiasi dari sejumlah pencinta sepak bola. Namun, setelah mundur pria ini kembali menukangi tim asal ibukota dan mencatatkan rekor buruk dengan tujuh kali kekalahan.
Iwan setiawan pastinya menjadi sebuah cerita unik di tengah persepak bola Indonesia yang minim prestasi. Terlepas dari sikapnya yang kontroversi sebagai pelatih, keberaniannya dalam berpendapat dan menentang mafia bola tetap patut untuk di apresiasi. Namun sebagai pelatih yang selalu menjadi conoh sikap Iwan tidak patut untuk ditiru ya sobat.