Tingginya uang panai saat hendak menikah, terkadang menjadi kendala tersendiri dari mereka yang merasakan hal tersebut. Dikutip dari news.detik.com, panai’ atau panaik, merupakan uang yang wajib diserahkan pihak laki-laki ke keluarga pihak perempuan yang hendak diperistri.
Kelihatan sepele, namun akan jadi masalah bila calon suami tak mampu menyediakan besaran nominal uang panai yang ditetapkan oleh keluarga pihak istri. Alhasil, kejadian miris seperti bunuh diri dan hal-hal negatif lainnya di bawah ini, seolah menjadi pelampiasan karena tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut.
Kejadian memilukan ini terjadi daerah Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), di mana tingginya permintaan uang panai menjadi akhir bagi hubungan Ramli dan Isa. Dikutip dari laman news.detik.com, kisah cinta keduanya harus kandas lantaran sang wanita meninggal setelah nekat menenggak racun.
Penyebab adalah, Ramli hanya sanggup memberikan uang Rp 10 juta yang dianggap belum memenuhi uang panai keluarga dari calon mempelai wanita sebesar Rp 15 juta. Bahkan sebelumnya, kedua pasangan ini sempat nekat kawin lari dan menikah secara siri. Bukti bahwa keduanya memang saling mencintai satu sama lain.
Besarnya uang panai yang terkadang tak mampu dipenuhi sebagai syarat, akhirnya banyak berujung pada kegagalan dalam melangsungkan pernikahan. Hal inilah yang dikhawatirkan bakal mempengaruhi mental bagi kedua calon mempelai, baik pria maupun wanita. Seperti yang banyak terjadi dan kemudian viral di dunia maya
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram makasaar_iinfo, terlihat seorang wanita berpakaian biru tua tampak memeluk kedua pengantin yang ada. Laki-laki yang menikah tersebut, dulunya sempat melamar sang perempuan berbaju biru. Namun sayang, uang panai yang dipasang pihak keluarga perempuan dinilai terlalu tinggi. Bisa jadi, sang perempuan yang datang ke pernikahan sang mantan pasti memiliki beban mental yang luar biasa.
Pernikahan dini karena tergiur dengan besarnya uang panaik, terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan menikah. Dikutip dari news.okezone.com, sang mempelai pria yang baru saja lulus SD, memberi uang belanja atau uang panaik sekitar Rp56.500.000 kepada pihak sang mempelai wanita. Diketahui, perempuan tersebut ternyata masih duduk di bangku kelas 2 SMK.
Menurut Ustadz Muhammad Sukri yang merupakan Penyuluh Fungsional Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng mengatakan, bahwa besarnya uang panaik menjadi faktor yang menggiurkan dan juga masih kentalnya hubungan kekerabatan. “Orang disini rata-rata tergiur mahar tinggi. Mereka jalla appa’bunting (bangga menikahkan anaknya),” kata Sukri yang dikutip dari news.okezone.com.
BACA JUGA: Panai, Mahar Pernikahan Suku Bugis yang Bikin Kantong Pria Kempis
Hingga saat ini, tingginya uang panai terkadang menjadi penghambat bagi mereka yang bersuku bugis-Makassar saat hendak menikah. Meski demikian, ada filosofi penting di balik tingginya uang panai yang diminta, yakni bagaimana mengukur keseriusan seorang pria dan kesanggupannya menafkahi keluarga setelah menikah dan memotivasi para laki-laki untuk bekerja keras. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…