Perhatian dunia selama ini selalu teralihkan oleh isu-isu yang dibuat oleh ISIS serta serangkaian kejadian di Timur Tengah lainnya. Padahal, di saat yang sama, di daerah lain juga terjadi konflik yang tak kalah mengerikan. Sayangnya, hampir dari mayoritas orang seakan tidak mempedulikan ini. Ya, salah satu konflik yang jarang mendapatkan perhatian ini adalah kisruh Sudan.
Konflik bersaudara di Sudan sendiri bukan baru-baru ini terjadi melainkan sudah sangat lama. Akibat dari peristiwa ini mungkin sudah ratusan bahkan ribuan orang meregang nyawa. Konflik ini sendiri berakhir dengan pecahnya Sudan menjadi dua negara yakni Sudan dan Sudan Selatan. Hasil akhir sudah didapatkan, namun pertikaian di sana sepertinya masih jauh dari usai.
Hingga hari ini, masih banyak saja hal-hal miris terjadi. Bahkan tentara-tentara Sudan itu makin beringas kepada rakyat. Berikut adalah sedikit dari banyak kekejaman yang mereka lakukan.
PBB melaporkan jika pasukan Sudan Selatan diizinkan untuk melakukan apa pun yang mereka suka sebagai kompensasi karena sudah memerangi pemberontak. Mendapatkan lampu hijau, para tentara itu pun langsung melakukan banyak hal keji yang gila. Tak hanya merampas harta penduduk atau menganiaya mereka, para tentara ini juga melakukan aksi perkosaan gila-gilaan.
Tak diketahui berapa jumlah korbannya, namun jika dihitung sejak tahun lalu, mungkin sudah ada sekitar 1300an orang. Juru bicara PBB untuk HAM Zeid Ra’ad Al-Hussein mengatakan jika gambaran seperti ini belum lah apa-apa. Menurutnya, apa yang terpampang di sana jauh lebih mengerikan.
Tentara Sudan Selatan dilaporkan telah membunuh sekelompok pria dengan cara yang sadis. Berjumlah 50 orang, para pria ini digiring ke dalam sebuah kontainer kemudian ditutup rapat. Tak beberapa lama setelahnya, hampir semua orang di dalamnya mati. Penyebabnya adalah kehabisan nafas serta dehidrasi akut karena kontainernya terbuat dari logam serta terpapar matahari.
Kejadian ini hanyalah segelintir dari banyaknya aksi pembunuhan sporadis yang dilakukan oleh tentara Sudan Selatan. Selama konflik, sudah ribuan orang dibunuh dengan cara-cara yang tidak beradab seperti ini. Meskipun sudah jelas-jelas melakukan kejahatan kemanusiaan, pihak pemerintah bolak-balik menyangkal jika merekalah dalang di balik kengerian ini.
Tak ada yang lebih diinginkan pemerintah Sudan Selatan selain memenangkan konflik. Alhasil, mereka pun melakukan berbagai macam cara untuk memperkuat pertahanan. Salah satunya dengan merekrut bocah-bocah sebagai tentara. Sangat miris tentu saja, waktu yang harusnya mereka pakai untuk belajar dan memahami banyak hal, justru digunakan untuk berlatih perang. Umur mereka sendiri masih belasan tahun dan tak tahu apa-apa.
Tak hanya dilatih dengan sangat keras, mereka juga hidup dalam kondisi yang miris. Anak-anak ini tinggal di barak-barak yang tak layak, serta selalu kelaparan setiap saat. Di samping itu, mereka juga kerap kali menderita siksaan psikologis. Terutama saat mereka melihat sendiri orang-orang dibantai, atau mungkin kawan sepermainan yang mati tertembus peluru. Sangat miris dan tak terbayangkan penderitaan mereka. Praktik ini sepertinya juga masih terus dilakukan oleh para tentara Sudan Selatan.
Mengalami pertikaian selama bertahun-tahun, membuat pemerintah Sudan kehilangan akalnya. Demi menjaga stabilitas negara, mereka bahkan sampai melakukan ancaman-ancaman gila. Salah satunya adalah hukuman mutilasi bagi siapa pun yang terbukti mendukung secara aktif pihak oposisi.
Tentara Sudan terbukti mendapatkan otoritas untuk itu. Jadi, ketika mereka menganggap seseorang ada di kubu oposisi, maka korban akan dihabisi dengan sadis. Sudah tak terhitung berapa banyak orang-orang yang diperlakukan seperti ini.
Tidak cukup dengan diperkosa, dibunuh, dan sebagainya, ternyata penduduk sipil juga mengalami siksaan pedih dengan cara dibakar. Memang tidak secara langsung, melainkan bersamaan dengan rumah-rumah mereka. PBB mengatakan jika para tentara ini punya kebijakan bernama Bakar Bumi.
Kebijakan ini mempersilakan para tentara untuk membumihanguskan tempat-tempat yang dianggap perlu. Tak hanya sebatas satu atau dua rumah, mereka bisa membakar seluruh kampung bahkan desa. Bahkan jika ada warga yang tewas gara-gara ini, maka hal tersebut sama sekali tidak dianggap hal yang perlu dirisaukan.
Inilah daftar kekejaman yang terjadi selama konflik Sudan berlangsung. Percaya atau tidak, sederetan aksi kejam ini bisa dibilang hanyalah segelintir saja dari banyak hal yang terjadi selama bertahun-tahun. Entah, sampai kapan konflik ini akan berakhir. Peran PBB saja sepertinya sudah tidak begitu berpengaruh di sini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…