Selama ini, larangan pengendara motor melewati jalur fly over seperti tidak habis menjadi bahasan. Di beberapa daerah sudah memperbolehkannya, namun sebagian lain masih memasang rambu larangan.
Baru-baru ini terjadi sebuah kecelakaan di Fly Over Pesing. Sebuah mobil kehilangan kendali, sehingga sempat membentur pembatas jembatan. Namun, apesnya ada tiga motor yang kemudian juga kena sambar oleh mobil tersebut. Korban luka dan patah tulang tak terhindarkan, bahkan ada yang jatuh dari jembatan layang tinggi tersebut.
Sanksi pun jadi begitu dilematis, karena akhirnya yang menjadi tersangka adalah pengendara mobil. Semestinya, motor juga tak melewati fly over tersebut karena sudah ada rambu-rambu yang dipasang.
Mencuat kembali akhirnya diskusi mengenai pemotor yang sudah dilarang naik jembatan layang, tapi masih nekat melanggar. Dan ketika ada kecelakaan yang melibatkan keduanya, pengendara mobil yang mendapat sanksi lebih berat. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pada Jumat, 7 Januari 2021, telah terjadi laka lantas yang melibatkan sebuah mobil Nissan March dan 3 sepeda motor di Fly Over Pesing. Mobil tersebut dari barat dan hendak ke Timur, namun silaunya matahari mendistraksi konsentrasi pengemudi, tiba-tiba mobil oleng sampai membentur pembatas jalan.
Ini menyebabkan badan mobil pindah lajur dan menyambar 3 motor yang melanggar masuk ke jembatan layang tersebut. Dua pengendara motor pun mengalami luka-luka. Namun salah satunya lebih nahas karena terlempar dari atas jembatan ke jalur Transjakarta. Ia pun mengalami patah lengan dan kaki.
Malang tak dapat ditepis. Pengendara mobil pun menjadi tersangka karena dianggap lalai dalam menyetir sehingga menyebabkan kecelakaan. Sanksi ini sempat jadi bahasan di kalangan warganet, karena yang membuat situasi makin rumit adalah pemotor yang melanggar rambu lalu lintas dan nekat masuk ke jalur fly over.
Selama ini, kejadian seperti kecelakaan Fly Over Pesing memang bukan satu dua kali di wilayah lain. Namun, meskipun dilarang tetap banyak yang nekat melanggar. Anggapannya adalah, buat apa jembatan layang dan fasilitas seperti ini dibangun kalau hanya kalangan tertentu yang melewatinya. Apalagi jalur tersebut cukup bebas hambatan dan berpotensi mengurai kemacetan.
Memang ada beberapa daerah yang sudah memperbolehkan motor melewati fly over. Adapun syarat waktu yang ditentukan untuk bisa melewatinya, yakni hanya pada jam tertentu saja.
Menurut AKP Hartono, menjelaskan bahwa sudah ada rambu-rambu yang melarang motor untuk naik ke jalur ini. Pertimbangannya adalah karena posisinya lebih tinggi dibanding jembatan layang lainnya. Akan ada risiko seperti ini atau lebih fatal jika terjadi kecelakaan.
Tapi, tetap banyak yang lewat Fly Over Pesing ini karena lebih cepat dibanding lewat jalur bawah yang macet. Sementara itu, kondisi pemotor yang luka-luka dan patah tulang sudah berangsur membaik.
BACA JUGA: Suka Berteduh di Bawah Fly Over Saat Hujan? Awas Kamu Bisa Kena Jerat Hukum!
Memang seiring dengan perkembangan infrastruktur dan taraf hidup masyarakat, ada banyak pertimbangan serta kebijakan yang memerlukan evaluasi. Salah satunya adalah fungsi jalan layang yang sering jadi versus buat pengendara mobil dan motor. Nah, bagaimana menurut kalian Sobat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…