Kalau bercerita tentang bencana, pasti kita selalu teringat dengan Sutopo Purwo Nugroho. Pria berusia 49 tahun ini tak pernah lelah menyebarkan berita terkini mengenai kondisi alam di Indonesia bagian manapun. Padahal dirinya tengah berjuang melawan kanker paru-paru yang telah menggerogoti tubuhnya selama satu tahun terakhir.
Dari sanalah, banyak warga Indonesia yang tiba-tiba jadi fans dari lelaki lulusan Universitas Gajahmada dan Institut Pertanian Bogor tersebut. Tapi di samping itu semua, ada banyak hal tersembunyi lain yang bikin seluruh Indonesia jatuh cinta kepadanya.
Istri dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa Ibu Ani kini tengah terbaring di rumah sakit. Sejak dua Februari 2019 lalu, Ani Yudhoyono divonis mengidap penyakit kanker darah, Leukimia. Mendengar kabar menyedihkan tersebut, Sutopo pun langsung saja memberi semangat kepada mantan ibu negara tersebut.
Lewat sebuah video, ia mengungkapkan rasa simpatinya dan mengucapkan kata semangat agar Ibu Ani tak menyerah dengan kondisinya kini. Dirinya juga berkata lagi, kalau ibu dari dua anak tersebut harus sabar karena Allah memberikan ujian ini karena sayang kepadanya. Tak lupa juga Sutopo menuturkan bahwa Ibu Ani akan sembuh dan bisa berkumpul lagi dengan keluarganya seperti sedia kala.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Sutopo selalu meng-update berita mengenai kondisi alam di manapun. Khususnya pada saat terjadi bencana besar seperti tsunami atau gunung meletus. Tapi di balik itu semua, ada rasa sakit yang tidak bisa ditahan oleh Sutopo lantaran kanker paru sudah menyebar ke beberapa bagian tubuhnya.
Namun, dilansir dari kabar24.bisnis.com, ia selalu berusaha untuk melayani masyarakat dengan sangat baik. Bahkan, ia juga menyiapkan data-data rinci tentang keadaan tempat bencana supaya media tidak salah kutip. Selain itu ia juga update di instagram dan twitter karena masyarakat luas menunggu kabar terkininya.
Pria kelahiran Boyolali ini ternyata punya cerita tersendiri saat pertama kali dipindah ke BPNB. Mengutip dari menpan.go.id, Sutopo melihat para stafnya kualitasnya masih biasa-biasa saja. Budaya kerjanya pun juga sangat apa adanya, tidak seperti dulu saat dirinya mengadu nasib di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Pada akhirnya ia menemukan dua cara untuk memajukan para stafnya. Pertama adalah dengan mengajari metode membuat majalah bencana agar menarik untuk dibaca oleh masyarakat. Mulai dari cara memotret, membuat isi konten majalah dan lain sebagainya. Kemudian yang kedua, Sutopo mencari beasiswa baik di dalam atau luar negeri. Ini dilakukan supaya sumber daya di BNPB bisa berpikiran luas dan dapat lebih kreatif lagi. Uniknya, dirinya tidak pernah mengekang karyawannya jika ingin pindah pekerjaan ke tempat lain. Hal tersebut sudah terbukti dua staf Pusdatin Humas BNPB sudah menduduki posisi eselon 2 di unit kerja yang lain. Lalu, lima staf sudah menempati jabatan eselon 4 di tempat lain.
BACA JUGA : 4 Fakta Sutopo, Tetap Bertugas Ketika Bencana Tsunami Palu Meski Terkena Kanker
Dari apa yang dilakukannya selama ini, Sutopo memberikan banyak manfaat bagi warga Indonesia. Di mana kita menjadi tahu hal yang berkaitan dengan bencana. Mulai dari apa itu bencana hingga bagaimana cara menghadapinya. Wah, terima kasih atas jasa-jasamu selama ini Pak Sutopo. Dan semoga cepat sembuh dari sakitmu~
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…