Indonesia darurat kekerasan. Namun ada yang lebih parah lagi. Kebanyakan kasus buntu di tengah jalan. Kesannya, penegak hukum harus menunggu viral dulu sebelum mulai menjalankan penyelidikan.
Salah satu yang saat ini sedang ramai dibahas oleh netizen dan masyarakat Indonesia adalah kekerasan terhadap seorang karyawan toko roti yang sampai berdarah-darah karena tidak mau menuruti kemauan anak ‘juragan.’ Parahnya lagi, kasus ini berhenti begitu saja dan kembali berjalan setelah adanya desakan dari netizen.
Kasus bermula ketika anak pemilik toko roti bernama George Sugama Halim (GSH) ngamuk-ngamuk pada salah satu pegawai orang tuanya, wanita berinisial D. Dia sendiri dikenal sebagai sosok yang temperamen dan bukan pertama kalinya bikin ribut. Bahkan orang tuanya tidak sanggup melerai.
Bukan hanya badannya yang besar, perilaku semena-mena GSH juga karena dirinya yakin bahwa dia kebal hukum. Salah satunya karena ia mengaku dekat dengan anggota TNI.
Berdasarkan penuturan korban, D saat itu sedang menjalani hari seperti biasa. Ia sendiri bekerja sebagai kasir untuk salah satu toko roti ternama di kawasan Cakung tersebut.
Petaka bermula setelah GSH memesan makanan melalui aplikasi online. Pesanan pun datang dan ia minta D untuk mengantar ke kamar pribadi GSH. Karena sedang repot dengan pekerjaan dan merasa bahwa itu bukan job-desk-nya, D pun menolak permintaan tersebut. Selain itu, sebelumnya GSH juga pernah melempari dirinya dengan meja yang membuat D kapok untuk mengantar makanan ke ruang pribadi anak dari bos toko roti tersebut.
Penolakan D membuat GSH tantrum. Berbagai macam barang pun melayang dan mengenai tubuh D. Alhasil, ia pun mengalami luka-luka dan melaporkan tindak kekerasan ini kepada polisi di bulan November lalu.
Lama ditunggu, laporan tersebut ternyata ‘dingin’ di meja penyidik. Tidak ada tindak lanjut dari kasus tersebut hingga saat video rekaman penganiayaan tersebut viral di media sosial.
Setelah kasus ini ramai dibicarakan masyarakat, tak menunggu waktu lama bagi polisi untuk menangkap sosok GSH. Uniknya, info mengenai lokasi GSH didapat dari ibunya. Sebagai catatan, orang tua GSH sempat melerai dan melindungi D dari lemparan-lemparan GSH, serta meminta D untuk melaporkan anaknya ke pihak berwajib.
Gerak cepat polisi dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Nicolas Ary Lilipaly. Ia menjelaskan bahwa GSH ditangkap di Hotel Anugrah yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat sebagai tindak lanjut dari viralnya video penganiayaan yang beredar di masyarakat.
BACA JUGA: Kronologi Ronald Tannur Batal Bebas hingga Temuan Uang 1 T
Berdasarkan pengakuan pihak GSH, ia kabur ke salah satu hotel di Sukabumi karena merasa terancam dengan penyebaran video kekerasan tersebut. Kabar terbaru, kasus ini sudah naik ke tahap penyelidikan dan GSH sendiri terancam pidana kurungan lima tahun bila terbukti melakukan penganiayaan kepada karyawan toko roti.
Nama standup comedian Fico Fachriza kembali mencuat di media, namun bukan karena karyanya di dunia…
Nama Talitha Curtis belakangan menjadi sorotan publik setelah kisah hidupnya viral. Mantan pemain FTV yang…
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia…
Masih ramai di media sosial, kasus pemukulan dokter koas yang bertugas di RSUD Siti Fatimah…
Dunia musik internasional dikejutkan dengan kabar meninggalnya Bob Bryar, mantan drummer dari band My Chemical…
Gus Miftah, seorang pendakwah yang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang unik dan tidak biasa, kembali…