Beberapa hari ini, kita disibukkan dengan berbagai berita yang mengejutkan. Bukan hanya berita dari orang biasa saja, namun berita dari institusi besar juga terdengar. Belum selesai dengan kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J, kini malah ada kasus yang juga mencengangkan.
Kasus yang ini melibatkan Kasat Narkoba Polres Karawang Edi Nurdin Masa, di mana ia seharusnya memberantas narkoba tapi malah terlibat peredaran barang haram tersebut. Bagaimana kronologi penangkapan dan siapa sosok Edi Nurdin tersebut? Berikut Boombastis.com berikan informasinya.
Dari pengembangan kasus narkoba di THM (F3X Club dan FOX KTV) daerah bandung Jawa Barat, polisi dapat menangkap JS dan RH. Setelah ditetapkan menjadi tersangka, JS dan RH juga mengakui pernah mengantarkan 2.000 pil ekstasi bersama dengan Kasat Resnarkoba Polres Karawang Edi Nurdin Masa. Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar kemudian mendapatkan alat bukti 2.000 pil ekstasi dan menangkap AKP Edi Nurdin Masa pada hari Kamis (11/8/2022) di basement Taman Sari Apartemen Mahogani Karawang, Jawa Barat.
Setelah penangkapan tersebut, penyidik menyita plastik klip berisi sabu dengan berat bruto 94 gram, plastik klip bening sabu dengan berat bruto 6,2 gram, dan 0,8 gram dengan total 101 gram barang bukti. Tak hanya itu, penyidik juga menyita 2 ponsel dan uang Rp27 juta, 2 butir pil XTC dengan berat bruto 1,2 gram, sebuah timbangan digital, seperangkat alat hisap sabu, dan cangklong.
Dikutip dari Tribunjabar.com, Edi Nurdin Masa yang kala itu menjadi bintara polisi di Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat, pernah melakukan penyamaran untuk menangkap bandar narkoba. Ia masuk ke dalam tempat hiburan malam tanpa membawa senjata dan hanya berbekal HP saja. Ia sempat akan ketahuan dan terjadi perkelahian, sebelum akhirnya Edi memberikan kode kepada seluruh timnya. Ia bersama dengan timnya dapat menangkap bandar jaringan narkoba kala itu.
Setelah keberhasilan menangkap bandar narkoba, Edi juga menjadi tim mengungkapkan penyelundupan sabu di pantai Pangandaran sebanyak 1 ton. Ia pun harus melakukan penyamaran berbulan-bulan lamanya hingga dapat mengungkapkan kasus tersebut. Setelah itu, akhirnya ia menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Karawang.
Ayah dari Edi Nurdin merupakan seorang sipir dan ibunya menjadi ibu rumah tangga. Ia anak keenam dari tujuh bersaudara. Edi lahir pada tahun 1976 di kota Palopo, Sulawesi Selatan. Ia bercita-cita menjadi polisi lantaran melihat jejak ayahnya yang berkecimpung di dunia keamanan.
Edi juga memiliki hobi membuat puisi dan karate. Almarhum ayahnya pernah berpesan, agar tidak menyerah kepada keadaan. Edi menikahi seorang polwan dan mendapat 3 orang anak. Kiprah Edi memang tidak perlu diragukan, lahir dari keluarga tidak mampu ia berhasil menjadi Kasat Narkoba Polres Karawang. Namun sungguh disayangkan dari kisah perjuangan Edi Nurdin Masa yang penuh prestasi hingga capai puncak, harus ternodai dengan barang haram berupa sabu.
BACA JUGA: Pesta Sabu sampai Otak Pembunuhan, 4 Tindakan Tak Terpuji Aparat yang Tak Patut Dicontoh
Kasus Edi menjadi daftar buruk tercorengnya institusi negara. Di mana aparat yang harusnya maju memberantas narkoba, malah terjerat masuk kedalam lingkaran setan tersebut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…