Persoalan mengenai Program Kartu Prakerja masih terus bergulir. Sebelumnya, beberapa pihak merasa bahwa hal tersebut tidak efektif karena masyarakat dinilai lebih membutuhkan bantuan langsung daripada pelatihan secara online. Terlebih di suasana yang serba tidak pasti akibat pandemi Covid-19 saat ini.
Sebagai contoh adalah mereka yang terkena PHK dan dirumahkan. Sebagian besar pulang tanpa pesangon sehingga kebutuhan utamanya dalam bentuk dana, baik secara tunai maupun bentuk lainnya. Oleh sebab itu, beberapa pihak di Indonesia seperti politikus, Ombudsman hingga organisasi di Indonesia mendesak agar bantuan pelatihan daring kepada masyarakat bakal efektif jika diubah seperti skema bantuan langsung tunai (BLT). Alasannya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19, bantuan dari pemerintah yang sifatnya langsung – baik secara tunai maupun bentuk lainnya, sejatinya lebih dibutuhkan lewat program prakerja yang digagas oleh pemerintah. Dengan itu, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya dan bisa digunakan untuk menutup biaya kebutuhan sehari-hari.
Sejak kemunculannya, kartu pra kerja menjadi harapan tapi juga bahan kritikan. Pasalnya menuai kritik adalah karena prosedur kartu pra kerja yang kurang diyakini oleh sebagian pihak. Adanya penetapan kuota jumlah penerima, seleksi bila lolos dan kasus salah sasaran penerima yang merebak di lapangan menjadikan solusi kartu pra kerja nampak tidak fit di tengah situasi pandemi.
Bagi mereka yang mampu dan terbiasa dengan platform digital, pelatihan secara online lewat program kartu prakerja mungkin bisa jadi solusi untuk sementara. Namun bagi mereka yang tergolong menengah ke bawah, jelas bantuan secara langsung lebih dibutuhkan dibandingkan harus bersusah payah mengikuti pelatihan. Belum lagi proses pencairannya harus lewat dompet digital. Di mana tak banyak dari masyarakat yang awam menggunakan teknologi tersebut.
Dengan menggenggam uang dalam bentuk tunai lewat bantuan yang diberikan, masyarakat bisa menggunakannya untuk berbelanja dan memutar kembali perekonomian yang sempat terganggu akibat wabah virus corona. Apalagi saat ini masyarakat akan lebih memilih pembelian pokok yang sangat bisa dilakukan melalui pedagang lokal. Hal ini tak hanya membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, tapi efeknya juga dirasakan oleh pemerintah karena meningkatnya daya beli yang dilakukan dalam setiap transaksi.
BACA JUGA: Sisi Lain Kartu Pra Kerja: Banyak Warga Kesulitan Daftar hingga Dianggap Tak Tepat Sasaran
Pemerintah sendiri memberikan alasannya soal kenapa kartu pra kerja tak bisa digunakan menjadi bantuan secara langsung. Berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja, hal tersebut memang ditujukan murni untuk pelatihan.
Untuk bantuan yang sifatnya langsung -dalam bentuk sembako atau uang tunai, pemerintah mengalokasikan bantuan tersebut pada program lainnya di luar kartu prakerja.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…