Karoshi adalah sebuah fenomena di mana seseorang meninggal dunia dikarenakan bekerja terlalu keras. Di Jepang, kasus karoshi terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, Pemerintah Jepang sampai khawatir kalau fenomena ini tidak bisa dihentikan. Setidaknya ribuan orang meninggal dunia akibat kerja yang berlebihan selama bertahun-tahun tanpa henti.
Fenomena karoshi di Jepang menjadi isu yang sangat hangat. Beberapa orang berusaha menjaga kesehatannya dan tidak melakukan pekerjaan dengan terlalu berat. Beberapa orang yang lain tampak cuek dan tidak peduli. Yang mereka inginkan hanyalah bekerja, dapat penghasilan, dan juga naik jabatan. Berikut ulasan tentang karoshi yang dewasa ini juga melanda Tiongkok dan Korea Selatan.
Penyebab Banyaknya Karoshi di Jepang
Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang, Jepang adalah negara dengan penduduk yang maniak kerja. Demi mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan mereka reka melakukan apa saja. Mereka rela melakukan lembur meski pada akhirnya tidak dibayar. Banyak perusahaan yang tidak membayar mereka lantaran jam kerjanya melebihi apa yang telah ditentukan.
Para pekerja di Jepang biasanya takut dipecat kalau bekerja dengan tidak maksimal. Akhirnya mereka bekerja dengan lebih agar terlihat produktif di depan atasannya. Dengan lebih produktif mereka bisa naik gaji atau jabatannya dinaikkan. Mereka tidak peduli lagi dengan kesehatan yang mereka miliki.
Penyebab Kematian dalam Fenomena Karoshi
Banyak faktor yang menyebabkan para pekerja di Jepang mengalami fenomena karoshi. Namun yang paling menyebabkan adanya kematian adalah serangan jantung dan juga stroke. Para pekerja yang mayoritas berusia di atas 40 tahun tidak akan memperhatikan kesehatannya. Mereka hanya makan seadanya atau makan makanan instan yang terlalu banyak menyimpan lemak.
Akibat hal-hal di atas, tubuh mereka menjadi melemah perlahan-lahan. Saat penyakit mulai menyerang, pekerja ini tidak akan merasakannya. Saat penyakit itu mendadak parah dan menyerang mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Banyak pekerja yang akhirnya meninggal dunia di tempat kerja dengan kondisi yang berantakan.
Anak Muda dan Karoshi
Seiring dengan berjalannya waktu, karoshi menjadi sesuatu yang sangat dihindari oleh warga Jepang meski hanya kalangan terbatas saja. Saat para orang tua tetap mau bekerja keras, anak muda di Jepang lebih memilih untuk melakukan pekerjaan paruh waktu. Hal ini dilakukan oleh anak muda karena mereka tidak begitu suka ditekan oleh pimpinan. Mereka juga masih ingin coba-coba melakukan lain yang sangat diinginkan.
Oh ya, selain bekerja paruh waktu, pemuda di Jepang juga lebih suka berwirausaha. Mereka bisa membuat sesuatu yang berguna semisal membuat baju, sepatu, atau alat-alat lain yang bisa dijual ke banyak orang. Bekerja keras adalah sesuatu yang penting namun lebih dari semuanya kesehatan adalah segalanya.
Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Karoshi
Dalam setahun nyaris 2.000 orang di Jepang meninggal dunia karena karoshi. Mereka rata-rata adalah pekerja paruh baya yang terlalu memaksakan dirinya untuk terus lembur. Untuk mengatasi permasalahan mengerikan seperti ini, pemerintah Jepang memberlakukan pembatasan lembur. Biasanya dalam satu bulan hanya boleh sampai maksimal 30 jam saja.
Selain pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan besar otomotif di Jepang juga mulai memperhatikan kesehatan dari para pegawainya. Mereka menyuruh pekerja pulang setelah pukul 19.00 atau pulang lebih awal jika memiliki anak kecil di rumah. Strategi ini terbukti menurunkan angka karoshi meski tidak signifikan.
BACA JUGA: Inilah 5 Fakta Kegarangan Suku Nias, Bangsa Sparta Asli Indonesia yang Mendunia
Inilah ulasan tentang karoshi yang merupakan fenomena mengerikan dari Jepang. Hanya demi pekerjaan mereka rela melakukan apa saja termasuk mempertaruhkan nyawanya sendiri. Benar-benar miris!