Duo ‘The Carpenters’ adalah sebuah grup musik beranggotakan dua bersaudara Richard dan Karen Carpenter. Duo ini sangat ngetop di dekade 70an dan 80an. Musik mereka sangat indah dan lembut, mungkin yang paling banyak didengar hingga hari ini adalah ‘Close To You’. Terutama karena aransemen yang dibuat Richard, dan suara indah milik Karen yang konon katanya menyerupai suara bidadari. Sayangnya karir grup ini terhenti setelah Karen meninggal di usia 32 pada tahun 1983.
Kematiannya membuat publik menjadi aware akan keberadaan kelainan yang diderita Karen dengan nama Anoreksia Nervosa. Anoreksia adalah sebuah kelainan yang membuat penderitanya takut bertambah berat badan, dan membatasi asupan makannya dalam porsi yang sangat sedikit. Mereka selalu merasa gemuk, padahal sebenarnya sudah sangat kekurangan berat badan. Mari mengenang Karen dan suara emasnya!
Karen lahir di New Haven, Connecticut pada tanggal 2 Maret 1950. Semasa kecil, Karen sangat lincah dan menyukai olah raga Baseball. Bahkan ia sempat menjadi Pitcher di tim milik keluarganya. Kakak Karen yang bernama Richard, memiliki bakat musik yang besar. Bahkan sudah dianggap seorang jenius musik sejak masih kecil.
Melihat betapa kakaknya dipuji dan lebih disukai oleh kedua orang tuanya, Karen pun tertarik untuk belajar musik. Di sekolah ia bergabung dengan drum band, dan diberi instrumen glockenspiel, yang tidak disukai Karen. Setelah melihat temannya bermain drum, Karen lalu tertarik untuk belajar instrumen ini dan menjadi sangat mahir.
Richard yang melihat bakatnya segera mengajak adik kesayangannya itu untuk membentuk band. Ia lalu mendirikan The Richard Carpenter Trio yang berisikan Richard di piano, Karen di drum, serta seorang teman di posisi bass. Mereka sempat tampil di acara-acara lokal. Band ini pun sempat diundang main ke TV lokal.
Karen pada dasarnya adalah seorang gadis yang pemalu, selalu lebih suka ‘bersembunyi’ di belakang drum dan hanya sekali-kali menyanyi. Pipinya yang tembem dan sering jadi bahan olok-olokan orang membuat ia bertekad untuk menjadi kurus. Sejak saat itu, ia mulai tertarik untuk melakukan diet.
The Richard Carpenter Trio mendapat tawaran untuk rekaman oleh sebuah perusahaan rekaman. Tetapi konsep musik berubah saat sang produser benar-benar mendengar suara Karen yang sebenarnya.
Sang produser mengusulkan agar Karen menjadi penyanyi beneran, padahal Karen lebih suka bermain drum, dan menganggap dirinya sendiri sebagai ‘drummer yang menyanyi’. Permainan drumnya sendiri pun diakui oleh drummer-drummer terkenal saat itu.
Setelah konsep berubah pun, Karen lebih suka bernyanyi di balik drum, sehingga pada akhirnya ia ‘menyerah’ dan meninggalkan drum untuk menjadi penyanyi ‘sungguhan’. Band ini kemudian berganti nama menjadi The Carpenters. Sejak saat itu nama The Carpenters pun melambung dan penjualan album mereka meningkat pesat.
Tidak hanya di Amerika, ketenaran The Carpenters merambah ke seluruh dunia. Hits-hits mereka seperti ‘Close To You’, ‘Superstar’, dan ‘Yesterday Once More’ meledak di seluruh dunia. Maka dimulailah tur keliling dunia sepanjang tahun yang sangat melelahkan.
Richard sangat menyayangi adiknya, dan sering mengontrol Karen. Tetapi Karen memang sangat patuh pada kakaknya.
Baginya, kakaknya adalah kebanggaan keluarga. Sejak kecil Richard memang selalu menjadi kebanggaan kedua orang tuanya, sedangkan Karen tidak terlalu mendapat cinta mereka.
Keadaan ini tidak membuat Karen cemburu, tetapi ada sebuah perasaan di hatinya yang ingin membuat ia terlepas dari bayang-bayang sang kakak.
Berat badan Karen terus menyusut dengan drastis. Richard sering bertanya mengenai hal ini, dan Karen mengaku kegiatan band seperti konser dan rekaman membuatnya sulit untuk makan. Keadaan ini berlanjut terus menerus dan bertambah parah saat Karen bercerai dengan suaminya.
Tidak ada seorang pun yang paham apa yang sedang dialami Karen. Saat itu nama penyakit Anoreksia belumlah dikenal secara meluas, dan hanya kalangan medis yang memahaminya. Penampilan Karen di panggung dan TV semakin terlihat kurus dan mirip orang berpenyakitan.
Hingga pada tanggal 4 Februari 1983 ia meninggal karena serangan jantung akibat komplikasi Anorexia ini.
Kematiannya menjadi berita yang menghebohkan karena ia meninggal di usia muda oleh sebuah penyakit yang masih asing bagi khalayak ramai. Semenjak kematiannya, nama penyakit Anoreksia mulai dikenal masyarakat, dan para penderitanya pun mulai mendapat penanganan yang lebih baik.
Kepergian Karen meninggalkan duka yang amat dalam, begitu juga dengan karya-karya indah yang belum sempat dipublikasikan.
Sebagai penghormatan, Richard merilis album-album itu dan kesemuanya mendapat sambutan luar biasa, termasuk satu lagu berjudul ‘Now’, merupakan lagu terakhir yang Karen rekam sebelum ia meninggal.
Anoreksia merupakan gangguan makan dan juga gangguan psikologis yang sering melanda gadis-gadis muda. Hal ini bisa dikarenakan mind set yang keliru tentang body image, berat badan dan penerimaan akan diri sendiri. Anoreksia bisa menjadi silent killer bila keluarga atau orang-orang terdekat tidak segera menyadari atau memberikan pertolongan secara moril pada anggota keluarga yang mengalaminya.
Kematian Karen saat itu menjadi momen kehilangan yang besar bagi dunia musik. Dan banyak yang menyayangkan kepergiannya di usia muda. Meski demikian, lantunan indahnya tidak akan terlupa sampai hari ini. Mari mengenang sang bidadari bersuara merdu dengan menikmati karya-karya indahnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…