Lazimnya, kafe adalah tempat nongkrong, menikmati waktu bersama teman untuk mengusir stress. Pembicaraan di kafe juga tentang hal-hal yang ringan seputar permasalahan hidup, atau mungkin bercurhar ria mengenai masalah yang enggak penting sama sekali.
Nah, berbeda dari kebanyakan konsep kafe pada umunya, sebuah tempat nongkrong di Maroko ini menawarkan hal unik yang mungkin tidak akan kamu temukan di manapun juga. Namanya Death Café atau Kafe Kematian. Kira-kira apa ya yang dibicarakan orang-orang di dalamnya? Yuk, kita kepoin aja, Sahabat.
Kafe dengan nama Death Café ini secara resmi berdiri pada tahun 2011, oleh seorang bernama Jon Underwood yang tinggal di London Timur. Ketika itu, orang dari berbagai kalangan berkumpul di ruang bawah tanah rumah Jon untuk meminum teh, memakan camilan, serta membicarakan kematian. Pada 2017 lalu, Jon meninggal dunia secara mendadak karena penyakit leukemia yang ia derita. Tetapi sebelumnya, banyaknya pengunjung membuat Jon menciptakan pedoman, sehingga setiap orang bisa membuat kafe dalam komunitas mereka sendiri.
Pedoman yang diberikan oleh Jon Underwood ini membuat kematian tak lagi menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Sejak itu, lebih dari 7.300 kafe telah muncul di lebih dari 60 negara. Kematian yang selama ini ditakuti setiap orang mendadak banyak dibicarakan dan menjadi topik yang sangat menarik. Dari berbagai kalangan manusia, mereka saling berbagi pengetahuan tentang bagaimana kehidupan seseorang akan berakhir saat bertemu dengan malaikat maut.
Salah satu Kafe Kematian yang cukup terkenal di London adalah sebuah restoran Maroko yang berada di dekat Times Square, London. Tempat nongkrong ini menjadi ajang berbagi cerita di mana kematian diperbincangkan dengan terbuka. Tamu yang datang juga dari berbagai profesi, mulai dari perawat –yang memang akrab dengan kematian, mahasiswa, hingga masyarakat biasa. suasana kafe ini juga dibuat senyaman mungkin, dengan cahaya yang agak remang agar para pengunjung yang datang mendapat nuansa khas saat masuk ke kafe.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa konsep Kafe Kematian ini juga ada di beberapa negara lain, Thailand misalnya. Kid Mai Death Café tidakhanya berbicara seputar kematian, tetapi juga menawarkan sensasinya menjadi orang yang mati dengan menyediakan peti mati. Agar sensasinya lebih terasa, akan ada dupa, karangan bunga, pita hitam, serta tulisan “Pada akhirnya, Anda tidak bisa membawa apapun” di samping peti. Nah, buat siapapun yang mau mencoba masuk dan bertahan selama 3 menit, mereka akan mendapatkan diskon 20 baht, setara dengan Rp 9 ribu.
BACA JUGA: Manusia Tau Jika Mereka Sudah Tiada, Berikut Pengakuan Mereka yang Pernah Meninggal
Meskipun masih menjadi misteri, setiap orang pasti akan mengalaminya. Namun, Berbicara tentang kematian memang menakutkan bagi sebagian orang. Untuk mempersiapkan dunia setelah kematian tak banyak yang bisa kita lakukan, hanya berbuat baiklah selagi bisa. Karena yang kelak menyelamatkan kita semua tak lain adalah perbuatan selama hidup di dunia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…