Keberadaan uang mungkin terlihat membawa dampak yang bagus. Misalnya soal praktis dan efisien. Namun, di sisi lain uang justru membawa dampak jelek yang meluas. Ya, bukan hanya gara-gara uang sampai saling sikat antara saudara, esensi uang sendiri memang sejatinya tidak semanis seperti yang terlihat.
Gara-gara uang sebuah negara bisa hancur berantakan? Ya, lantaran superioritas salah satu mata uang, maka mata uang yang lain jatuh nilainya. Bukti paling nyata adalah dolar Zimbabwe yang nominal uang kertasnya mencapai jutaan, namun nilainya sangat kecil. Bahkan dibandingkan dengan rupiah. Uang sejatinya tak membawa kebaikan. Jujur saja, meskipun kesannya kuno, udik, tak maju dan sebagainya, sistem barter jauh lebih baik.
Nah, seumpama uang sejak awal tidak pernah tercipta, lalu hal apa saja yang akan terjadi? Jangan langsung berpikiran buruk, karena yang terjadi justru sebaliknya. Simak ulasannya berikut.
Perbedaan mata uang menjadi problematika tersendiri. Ya, seperti sekarang Rupiah terpaut jauh dengan dolar dan menyebabkan mahalnya barang-barang. Bahkan pengaruh dari perbedaan mata uang ini dialami semua negara di dunia. Fluktuasi membuat sebuah mata uang jadi jumawa sedangkan yang lain tidak, atau sebaliknya.
Sebelum uang tercipta, proses transaksi dilakukan dengan cara barter alias tukar menukar barang dengan barang. Memang terkesan tak efisien, namun keunikan dari sistem barter ini adalah nilainya yang takkan pernah berubah. Jika dulu harga satu kilogram gula setara dengan sekilo beras, maka nilainya akan tetap sama sampai dua ribu tahun lagi.
Tak ada uang artinya tak ada diferensiasi nilai mata uang. Hal ini akan menyebabkan kemakmuran yang merata di seluruh dunia. Zimbabwe bahkan tak perlu risau lagi gara-gara uangnya yang nilainya tak karuan itu.
Bukan hanya di Indonesia, korupsi jadi masalah pelik banyak negara lain. Kenapa sih korupsi mudah dilakukan dan jumlahnya kadang sangat menggila? Ya, karena adanya uang yang bisa dikemas dalam bentuk digit-digit itu. Ketika uang tidak ada, maka korupsi juga akan lenyap.
Gara-gara uang saudara sendiri ditikam, ungkapan ini mungkin sudah sangat familiar di telinga yang menunjukkan arti jika uang bisa bikin orang buta. Faktanya pun memang demikian. Banyak orang yang berselisih, bahkan masih saudara sendiri, hanya gara-gara uang. Bahkan tak sedikit pula kasus pembunuhan hanya gara-gara uang beberapa lembar ratusan ribu saja.
Kalau tidak ada uang, kira-kira bagaimana kita beli pulsa atau paket internet? Tidak mungkin kan dengan satu kilogram garam? Biasanya masalah ini akan selesai dengan adanya uang. Namun, untuk menghindari perbedaan nilainya, maka solusinya adalah memakai alat tukar yang universal di seluruh dunia. Ya, apalagi kalau bukan emas dan perak.
Beginilah dunia jika uang dihilangkan. Alih-alih buruk, hal ini justru mengandung banyak dampak yang bagus. Bahkan bisa jadi solusi ketimpangan sosial level dunia. Namun mungkin banyak pihak takkan setuju dengan hal ini. Ya, terutama negara-negara yang mata uangnya sangat jumawa itu. Mereka tentu saja tak mau kehilangan kedigjayaan mata uangnya dengan tiba-tiba sama rata dengan negara lain.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…