Cina memang dikenal sebagai negara yang sering meniru berbagai produk-produk ternama dunia. Mulai dari teknologi hingga di bidang militer, semua tak lepas dari pengamatannya. Tak heran jika industri pertahanan Cina mengalami kemajuan pesat. Salah satunya dari sisi kekuatan udara dengan hadirnya jet tempur J-11 Shenyang.
Sekilas, tampilannya mirip dengan jet tempur Shukoi produksi Rusia. Hal ini memang tak salah karena negeri Beruang Merah itu pernah dibikin berang dan menuduh Cina telah melakukan penjiplakan terhadap teknologi militernya. Meski demikian, hal tersebut tak digubris dan Cina terus fokus mengembangkan teknologi terbaru pada J-11.
Strategi alih daya teknologi ala Cina yang sukses dikembangkan menjadi J-11
Militer Cina memang banyak membeli alutsista udara berupa jet tempur pada Rusia. Salah satunya adalah varian Shukoi Su-27 yang memiliki desain berupa mesin kembar (twin engine). Oleh militer Cina, mereka mengembangkan alih daya teknologi secara mandiri tanpa melalui transfer teknologi (ToT) secara resmi dari Rusia, untuk mengembangkan jet tempurnya sendiri.
Hasilnya adalah J-11, jet tempur yang bisa dibilang merupakan jiplakan paling sempurna dari Su-27. Dalam keluarga Sukhoi, pesawat tersebut dikenal memiliki manuver yang sangat hebat. Keberhasilan militer Cina menyalin teknologi Su-27, membuat J-11 menjadi saingan berat bagi jet tempur produksi Amerika Serikat macam F-14 Tomcat dan F-15 Eagle. Tak cukup di situ, J-11 juga terus mendapatkan pembaruan teknologi dalam perangkat tempurnya.
Jet tempur yang terus dikembangkan dengan berbagai peningkatan teknologi
Shenyang Aerospace Corporation selaku produsen J-11, terus berupaya untuk meningkatkan kekuatan dan teknologi dari J-11 yang sudah ada. Peningkatan tersebut kemudian menghasilkan J-11B, sebagai versi upgrade dari Su-27 mulai pertengahan 1990-an lalu. Dari sisi desain, bentuknya masih mirip dengan jet buatan Rusia tersebut. Namun, teknologi yang di usung jauh melebihi perangkat asli milik Su-27.
Teknologi yang telah dikembangkan itu adalah sensor, sistem peperangan elektronik, hingga perangkat avionik. Bahkan dalam pengembangan produksi, militer Cina berhasil mengembangkan mesin jet mereka sendiri untuk J-11D yakni mesin turbofan WS-10A yang menggantikan AL-31F buatan Rusia. Jelas hal ini membuat kekuatan udara Cina menjadi lebih superior berkat peningkatan teknologi secara mandiri.
Menjadi pesawat tempur andalan AU Cina yang bikin segan dunia
Semakin ke depan, J11-D banyak mendapat peningkatan teknologi yang sangat signifikan. Salah satunya adalah mesin vectoring dorong tiga dimensi yang sebelumnya sempat diujicoba pada tipe J10. Selain itu, J11-D juga dirancang dengan teknologi yang jauh lebih canggih dibanding Su-35 Rusia yang masuk ke dalam kategori jet tempur generasi 4++. J11-D pun menjadi salah satu tulang punggung AU Cina.
Untuk melengkapi hal tersebut, penggunaan bahan komposit dengan komposisi lebih banyak juga mulai diterapkan demi mendapatkan badan pesawat yang ringan namun kuat. Salah satu hal yang mencolok dari J-11D adalah, jet tempur tersebut mengintegrasikan radar miniatur yang dipindai secara elektronik (AESA), yang juga digunakan oleh F-2 Jepang dan F-22 Amerika Serikat.
BACA JUGA: Chengdu J-20, Jet Tempur Andalan Tiongkok yang Bikin Amerika-Rusia Ketar-Ketir
Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, Cina mulai melangkah ke depan dengan merancang jet tempur siluman yang bernama Chengdu J-20. Hal ini pun sempat membuat Amerika Serikat khawatir lantaran keberadaan pesawat generasi ke-5 itu bisa menjadi pesaing sekaligus ancaman F-35 buatannya.