Categories: Trending

5 Jenderal Perang Paling Buruk Sepanjang Sejarah ini Berhasil Membuat Malu Negaranya

Dalam cerita-cerita sejarah kita selalu dipuaskan akan kisah-kisah para panglima perang heroik. Entah itu Jenderal Soedirman, Khalid bin Walid, Alexander Agung, dan masih banyak lagi yang lainnya. Biasanya, selalu ada kesamaan antara para tokoh-tokoh ini. Misalnya sosoknya yang pemberani, jenius strategi dan yang sifat penting lainnya seperti rela berkorban demi prajurit dan juga apa yang diperjuangkannya. Tapi, setiap sifat selalu ada pasangannya, ketika kita membahas tentang jenderal pemberani dan sukses, pasti juga akan ada para pimpinan perang yang mentalnya cupu dan selalu gagal.

Sejarah mencatat banyak nama dalam untuk kategori yang bisa dibilang memalukan ini. Kisah-kisah jenderal ini diceritakan bukan untuk membuka aib mereka, namun sebagai pelajaran tentang menjadi pemimpin besar yang tak pernah mudah. Harus punya kualifikasi dasar serta kemampuan yang jauh melebihi anak buahnya.

Berikut adalah deretan jenderal-jenderal terburuk sepanjang sejarah yang bikin negaranya malu luar biasa.

1. Philippe VI

Tak dipungkiri jika Perancis adalah salah satu bangsa terhebat di Eropa. Salah satu buktinya adalah negeri jajahan mereka sangat luas, meliputi Afrika, Kanada, dan sebagian kecil Asia. Namun, ada masa di mana Perancis begitu miris. Hal tersebut terjadi di zaman komandan terburuk mereka bernama Philippe VI.

Di bawah kepemimpinan Philippe VI Perancis mengalami kekalahan paling memalukan dalam sejarahnya [Image Source]
Salah satu bukti jika Philippe VI adalah komandan terburuk adalah gagalnya Perancis di Perang Crecy. Perang yang terjadi pada tahun 1346 ini sebenarnya sangat mungkin dimenangkan Perancis. Pasalnya, pasukan Perancis begitu jumawa dengan jumlah. Sedangkan, Inggris yang menjadi lawannya kala itu tidak sampai setengah jumlahnya. Namun, pertempuran lebih condong ke Inggris yang kala itu sudah menggunakan persenjataan yang cukup canggih. Philippe VI panik ketika tahu pasukannya ternyata terdesak.

Dengan gegabah Philippe memaksa 4000 pemanah silangnya untuk maju. Namun, sia-sia karena pemanah Inggris bisa menaklukkan mereka. Ketakutan, pemanah Perancis kabur, dan mirisnya Philippe kesal dan menyuruh para knight-nya membunuh para pemanah yang kabur. Pada akhirnya, Philippe harus menahan malu karena dalam pertempuran ini ia kehilangan belasan ribu pasukannya.

2. Darius III

Persia adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di muka Bumi. Di masa kejayaannya, kerajaan ini punya wilayah memanjang dari Asia sampai menyentuh Yunani. Namun, lambat laun ketika Persia dipimpin oleh raja-raja yang tidak kompeten, kejayaan mereka pun runtuh. Darius III adalah nama raja Persia dengan rekor paling buruk sepanjang sejarah mereka.

Gara-gara sikap pengecutnya, kerajaan Persia yang agung itu akhirnya takluk [Image Source]
Darius III mengawali kiprahnya dengan menghadapi Alexander Agung yang jumawa itu. Banyak pertempuran terjadi, namun tak sekalipun Darius muncul. Selama selang satu setengah tahun, pertempuran antara Persia dan pasukan Alexander berlangsung, dan bolak-balik pasukan Darius dibantai. Darius juga tak pernah benar-benar memimpin perang, selain lebih sering kabur di beberapa pertempuran besar.

Hingga akhirnya tak butuh lama bagi Alexander untuk menguasai Persia gara-gara rajanya seperti ini. Persia pun dikuasai si panglima Macedonia. Darius III masih dalam pelariannya, namun pada akhirnya ia dikhianati pengikut setianya yang menjadi penghujung cerita sang raja terakhir Persia.

3. Antonia Lopez De Santa Anna

Santa Anna mungkin adalah contoh buruk bagi seorang jenderal kekinian. Pasalnya, ia tak hanya minim skill berperang, tapi juga punya sifat egonya yang besar. Santa Anna adalah tokoh populer di Perang Texas di mana ia menerima kekalahan telak yang memalukan.

Sang Napolennya Meksiko ini sok jumawa padahal tidak bisa apa-apa [Image Source]
Kisahnya dimulai ketika ia mencoba menaklukkan Texas, di mana saat itu orang-orang di sana melakukan pemberontakan. Texas masih jadi bagian dari Meksiko saat itu dan Santa Anna bertugas mengembalikan stabilitas negara. Sebenarnya peperangan ini cukup enteng, apalagi yang dihadapi Anna hanyalah sekitar 250 orang. Kalah jauh jika dibandingkan infanterinya yang mencapai 2400an orang. Namun, karena kepongahan dan kelalaiannya, Santa Anna menerima konsekuensi buruk.

Ia dipukul dengan telak dalam perang tersebut dan kehilangan sekitar 600an orang. Santa Anna pun mundur agak jauh namun masih dapat terkejar oleh pasukan Texas. Hingga akhirnya seluruh pasukan Santa Anna berhasil dibantai dan sang pimpinan pun ditangkap.

4. Marcus Licinius Crassus

Romawi mungkin bangsa gila perang yang raihannya fantastis. Namun, sehebat-hebatnya sebuah bangsa, pasti pernah mengalami kekalahan memalukan. Bagi Romawi, tak ada hal yang lebih memalukan selain kalahnya mereka oleh Persia. Marcus Licinius Crassus adalah yang patut disalahkan atas kejadian memalukan ini.

Gara-gara kecerobohan seorang Crassus, Romawi mengalami kekalahan paling memalukan [Image Source]
Saat itu, Crassus melakukan kampanye militer sampai ke Persia dengan sekitar 50 ribu pasukan. Namun, satu kesalahan fatal membuatnya harus malu dan hidupnya berakhir tragis. Ketika itu ia dengan mudahnya kena tipu muslihat salah satu prajurit Persia dan berhasil terpancing untuk dibawa ke sebuah area. Namun, seperti yang bisa kamu duga, sesampainya di tempat tadi, pasukan Persia sudah menunggu dan kemudian melakukan serangan membabi buta.

Lantaran tidak siap, pasukan Crassus pun kocar kacir. Pada akhirnya ia kehilangan sekitar 60 persen tentaranya, sedangkan ia pun juga jadi korban dari strategi gegabahnya yang tanpa perhitungan itu.

5. Alexander Samsonov

Samsonov mungkin seorang perwira militer, namun dalam praktiknya sang jenderal Rusia ini ibarat tentara magang. Hal tersebut terbukti saat ia ditugaskan untuk menghadang Jerman di awal-awal Perang Dunia I. Sejak awal Samsonov sudah gemetaran, namun hal ini tidak diindahkan oleh banyak orang karena status jenderalnya membuat semua orang percaya. Apa yang terjadi selanjutnya sungguh mengejutkan.

Samsonov bikin Rusia malu setengah mati gara-gara dihajar Jerman tanpa perlawanan berarti [Image Source]
Samsonov benar-benar berhadapan dengan Jerman, namun lantaran minim pengalaman, ia tak tahu apa yang harus dilakukan dan perintah apa yang harus dikeluarkan. Jerman pun tanpa babibu langsung menghajar Samsonov dengan tentaranya sekaligus. Semua pasukan sang jenderal tewas dan Samsonov sendiri dikabarkan bunuh diri.

Keberadaan seorang pemimpin cakap sangat berpengaruh besar terhadap bawahan. Makanya, biasanya seorang pemimpin dipilih dengan syarat yang ketat dan super susah. Jika menjadi pemimpin hanya karena keturunan atau hasil tidak jujur, maka yang terjadi adalah apa yang dialami oleh deretan jenderal di atas. Tak hanya menelan kekalahan menyakitkan, tapi juga membuat malu negara.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Statemen Arra Bocah Viral Dianggap Menyinggung Pekerja Pabrik, Ortu Dikritik Netizen dan Psikolog

Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…

2 weeks ago

Profil Fedi Nuril, Sang Aktor yang Gencar Kritik Pemerintah dan Pejabat Publik

Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…

2 weeks ago

Kontroversi RUU TNI yang Mendapat Penolakan Masyarakat

Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…

3 weeks ago

Indonesia Airlines, Maskapai Indo tapi Memilih Berpusat di Singapura

Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…

3 weeks ago

Kasus Pencabulan oleh Kapolres Ngada, Akhirnya Pelaku Dimutasi

Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…

3 weeks ago

Terkuaknya Skandal Aktor Termahal Korea Selatan, Netizen: Hindari Pria Korea

Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…

4 weeks ago