Hingga saat ini, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 baru satu yang berhasil diidentifikasi. Ia adalah Jannatun Cintya Dewi, wanita berusia 24 tahun yang tengah bekerja di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Jannatun atau yang akrab disapa Yayas ini mudah teridentifikasi karena bagian tubuh yang ditemukan cukup lengkap.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), Brigjen Pol Hudi Suryanto, dikutip dari bogor.tribunnews.com. Selain itu, ada pula beberapa fakta seputar jenazah Jannatun Cintya Dewi setelah selesai diindentifikasi di RS Polri. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Tak hanya aktif sebagai pegawai Kementerian ESDM, Jannatun Cintya Dewi termasuk wanita yang memiliki banyak teman. Baik di kantor, maupun ketika ia masih menempuh pendidikan. Alumni Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini dulunya pernah bekerja di Bank Mandiri.
Tak ayal, ketika namanya muncul di manifest Lion Air JT610 banyak teman-temannya yang menulis belasungkawa di akun media sosialnya masing-masing. Nama Jannatun Cintya Dewi pun kembali menjadi trending topic ketika tim INAFIS berhasil mengidentifikasi jazadnya. Netizen pun ramai-ramai menghujani akun media sosialnya dengan belasungkawa. Akun facebooknya pun telah berganti menjadi remembering atau mengenang.
Ketika jazad Jannatun Cintya Dewi ditemukan, sang ayah dikontak untuk mengonfirmasinya. Dilansir dari idntimes.com, setelah diambil DNA untuk proses identifikasi, Bambang Suptjiaji (ayah Yayas) diperlihatkan foto jarinya. Ia pun yakin bahwa jazad tersebut merupakan anak kandungnya setelah melihat cincin yang melingkar di jarinya.
“Sempat dilihatkan foto jarinya dan ada cincin. Diminta polisi untuk mencocokkan cincin itu. Ingat betul, karena itu yang belikan saya di Madinah saat umroh tahun 2017. Polisi juga menyatakan DNA 100 persen cocok,” ungkapnya. Begitulah bagaimana proses identifikasi Yayas berlangsung dengan cepat dan jelas.
Rupanya, Jannatun Cintya Dewi bukanlah anak tunggal. Ia sulung dari dua bersaudara—memiliki seorang adik laki-laki yang masih berusia 17 tahun, bernama Nadzir Ahmad Firdaus. Keduanya pun dekat sebagai kakak-beradik, sehingga ketika ditemui oleh suryamalang.com, Nadzir menyatakan dirinya masih sempat kontak dengan sang kakak sebelum tragedi Lion Air JT610.
“Sehari sebelum kecelakaan itu juga masih WA sama kakak, tapi dia tidak bilang kalau mau ke Pangkalpinang,” ungakpnya. Pesan yang selalu dan tak henti disampaikan oleh Yayas kepada adiknya adalah belajar sungguh-sungguh dan giat dalam segala hal. Pesan tersebut pula yang selalu diingat Nadzir ke manapun kakinya melangkah.
Jannatun Cintya Dewi merupakan warga asli Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Dilansir dari Kompas.com, jenazahnya telah tiba di rumah duka pada Kamis (1/11) jam 7:30 WIB. Setelahnya, pemakaman langsung dilakukan di TPU yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumah duka.
Ada hal menyentuh hati yang dapat disaksikan di sekitar lingkungan rumah duka. Berita jatuhnya pesawat Lion Air JT610 memang membuat hati siapapun hancur, sehingga para pengguna jalan yang melintas kawasan rumah duka memilih untuk turun dari motor, mematikan mesin, dan menuntunnya untuk menghormati sekaligus berbelasungkawa kepada keluarga Yayas.
Pelayat yang memadati rumah duka tak hanya berasal dari tetangga atau kerabat, rekan kerja Yayas juga menyempatkan jauh-jauh dari Jakarta untuk berkabung. Salah satunya, Yuli Rachmawati, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, yang juga menyampaikan hadiah istimewa dari Menteri ESDM.
Yuli sendiri bercerita bahwa Jannatun Cintya Dewi merupakan pegawai yang berprestasi dan dapat diandalkan. Sehingga tak jarang ia menugaskan Yayas untuk melakukan pengecekan di luar kota di bawah binaannya. Dilansir dari Kompas.com, Yayas yang awalnya berpangkat Penata Muda III A diberi kenaikan pangkat anumerta.
Mengingat Jannatun Cintya Dewi merupakan siswa terbaik di SMAN 1 Sidoarjo, lulusan terbaik ITS dan pegawai berprestasi di Kementerian ESDM membuat dirinya mendapat banyak hormat atas berpulangnya ia. Niat berkunjung ke Pangkalpinang pun ditunaikannya untuk bekerja sebagai pengabdi negara, sebelum pesawat Lion Air JT610 hilang kontak dan dinyatakan terjatuh. Semoga Jannatun Cintya Dewi mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…