Sejak wilayahnya diumumkan sebagai tempat bagi ibu kota Indonesia yang baru, Kalimantan Timur dinilai telah memiliki kesiapan dalam segala bidang. Khususnya dari segi infrastruktur. Alhasil, hal ini menjado pertimbangan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk memilih daerah tersebut sebagai calon ibu kota yang baru menggantikan Jakarta.
Dikutip dari situs resmi pemerintah provinsi, Kalimantan Timur juga memiliki sejumlah infrastruktur strategis yang terdiri dari dua jenis, yakni infrastruktur fisik dan infrastruktur ekonomi. Salah satu bentuknya adalah proses percepatan pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur yang dikerjakan oleh PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda (JBS). Lantas, seperti apa infrastruktur yang lainnya?
Dari sisi laut, Kalimantan Timur telah memiliki setidaknya dua pelabuhan penting untuk mengakomodasi transportasi, yakni pelabuhan yakni Semayang di Balikpapan dan Palaran di Samarinda serta satu Terminal Petikemas di Kariangau. Selain itu ada pula Pelabuhan Internasional Maloy, Pelabuhan Nusantara Nunukan, Pelabuhan Laut Malundung Tarakan, Pelabuhan Sungai Nyamuk-Pulau Sebatik.
Untuk sektor udara, Kaltim punya dua bandara yakni Bandara Internasional Sultan Haji Mahmud Sulaiman Sepinggan di Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Temanggung Pranoto di Samarinda. Dilansir dari cnnindonesia, pemerintah juga berniat memindahkan Bandara Temindung ke Sungai Siring Samarinda. Kemudahan dalam akses transportasi via udara dinilai bakal menunjang kinerja ibu kota baru ke depannya.
Jalan tol memang tengah dikebut oleh pemerintah Kalimantan Timur pada saat ini. Meski belum beroperasi, pembangunan tersebut menjadi bukti bahwa Kaltim memang telah menyiapkan diri sebagai ibu kota negara yang baru. Selain itu, ada pula jembatan penghubung untuk kelancaran transportasi darat, yakni jembatan Tering Seberang Kubar, Jembatan Pulau Balang Balikpapan, dan Jembatan Mahakam II dan Mahulu Samarinda.
Persiapan secara ekonomi juga telah dimiliki oleh Kalimantan Timur. Hal ini terlihat dari banyaknya badan-badan finansial yang mencakup perbankan, asuransi, Lembaga Penjaminan Kredit dan lembaga keuangan nonbank lain dan Bank perkreditan Rakyat (BPR). Untuk lembaga yang disebut terakhir, jangkauannya telah merambah hingga ke pedesaan dan membentuk lembaga penjamin kredit untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.
Ketersediaan energi yang memadai, juga menjadi nilai tambah bagi Kalimantan Timur sebagai ibu kota pengganti Jakarta. Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Prasarana Wilayah Kaltim, Yusliando, yang dikutip dari tirto.id mengatakan, Surplus energi listrik di kawasan tersebut mencapai 250 MW, dengan rencana pengembangan Pembangkit listrik berkapasitas 1.300 MW hingga 2024. Selain listrik, Kaltim juga memiliki cadangan gas mencapai 11.713,9 billion cubic feet (bcf), merujuk data dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
BACA JUGA: 5 Alasan Penajam-Kutai Kartanegara Dipilih Presiden Joko Widodo Sebagai Ibu Kota Baru RI
Jika dilihat dari jenis infrastruktur yang ada, Kalimantan Timur memang merupakan wilayah yang ideal untuk menjadi ibu kota baru menggantikan Jakarta. Semoga dengan proyek yang kini tengah berjalan, bisa memenuhi kebutuhan ibu kota yang baru ke depannya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…