Korupsi di negeri ini memang seperti benalu yang terus menyerang sari-sari dari dalam. Mau bagaimana negara kita bisa maju kalau para pejabatnya korupsi terus menerus. Uang yang seharusnya dipakai untuk membiayai pengembangan teknologi malah masuk ke kantong sendiri. Alhasil negara kita tertinggal jauh dari yang lainnya.
Bicara soal korupsi, ternyata di Mesir zaman itu ada cara unik untuk menghukum para pencuri uang rakyat itu. Tak tanggung-tanggung, mulai dari mutilasi hingga hukuman cambuk sempat dicanangkan. Lalu seperti apa edannya hukuman zaman dulu itu? Simak ulasan berikut.
Seperti yang diketahui kalau Mesir memang dulu sempat dikenal dengan peradabannya yang luar biasa. Bayangkan saja, ketika daerah lain belum maju, mereka sudah bangun piramidanya sendiri. Nah lantaran majunya Mesir pada waktu itu tentunya bukan hal yang aneh kalau hukum-hukum sudah diterapkan di sana. Salah satunya adalah hukum untuk para koruptor yang lumayan pedih siksaannya.
Tak kalah sadis, orang Mesir dulu ternyata juga melakukan hukuman lumayan sadis lainnya pada orang-orang yang doyan mengemplang uang pajak alias korupsi. Para pelaku ini nantinya akan mengalami cambukan sebanyak 100 kali pada tubuhnya dengan menggunakan tebu.
Tentu saja hukuman yang paling sering ditemui untuk mereka yang mengutil uang rakyat adalah penjara. Eits namun jangan dibayangkan kalau penjara yang dimaksud mirip dengan yang seperti sekarang. Alih-alih jeruji besi yang ada para pelaku korupsi ini bakal dimasukkan pada sebuah sumur dalam waktu yang cukup lama.
Yang jadi pertanyaan utama adalah mungkinkah hukuman seperti itu bisa diterapkan kembali di zaman seperti ini? Untuk hukuman mutilasi tentunya akan sangat sulit dan hampir tidak mungkin diterapkan. Pasalnya di beberapa negara yang ada adalah hukuman mati bukan mutilasi, dan hukuman seperti ini sangat jarang dilakukan.
BACA JUGA: 5 Hal Nyeleneh Tentang Kehidupan Masyarakat Mesir Kuno yang Untungnya Sudah Lama Punah
Melihat hukuman-hukuman yang diberlakukan untuk para koruptor itu tentunya bikin nyali begidik ya. Alhasil sangat jarang seorang mau melakukan tindakan tersebut. Namun demikian adanya ketertiban itu adalah berasal dari rasa takut dan tentu sebagian orang akan menentangnya.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…