9. Ramang
Tak kalah menyedihkan, mantan pemain Timnas Sepakbola Indonesia dan mantan pemain PSM Makassa yang waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) bernama Ramang harus hidup serba memprihatinkan. Mulai dari pekerjaan sebagai kenek truk sampai dengan tukang becak, pernah dia lakoni selepas pensiun dari sepakbola. Bahkan di hari tuanya, Ramang tidak memiliki rumah sendiri dan harus menumpang di sebuah rumah temannya yang sangat kecil dan sempit.
Di era jayanya, Ramang sangat terkenal dan menjadi pemain favorit baik di MVB ataupun ketika dia membela Timnas Sepakbola Indonesia. Dari kakinya, tercetak 19 gol dari 25 gol yang dikemas oleh PSSI ketika melawat ke beberapa negara di Asia (Filipina, Hong Kong, Thailand dan Malaysia). Tidak hanya itu saja, salah satu gol yang cukup spektakuler dari kaki pria tua pernah tercipta saat PSSI menekuk RCC dengan skor 2-0 di pertandingan yang dihelat menjelang Kejuaraan Dunia di Swedia, 1958.
Pemain legendaris PSM Makassar dan juga Timnas Sepakbola Indonesia ini tutup usia di usia 59 tahun pada tahun 1987 karena penyakit paru-paru basah. Sampai meninggal pun, penghargaan yang disematkan untuknya hanya sebuah patung dari bahan ala kadarnya di pintu utara Lapangan Karebosi.
10. Tati Soemirah
Mungkin tidak banyak orang yang mengenal nama Tati Soemirah namun lebih mengetahui siapa itu Susi Susanti sampai dengan Mia Audina. Tati Soemirah adalah pemain penentu kemenangan yang menghantarkan Indonesia menjuarai Uber Cup untuk pertama kalinya di tahun 1975.
Setelah gantung raket di tahun 1982, Tati sempat bekerja melatih bulu tangkis di pekayon, bekasi sampai dengan menjadi pegawai di salah satu perusahaan minyak pelumas. Sebelum bekerja di tempat itu, dia pernah menjual vespa yang dia beli dari hasilnya berkiprah di dunia bulu tangkis sampai dengan bekerja sebagai kasir di sebuah apotek, namun tetaplah hidupnya serba pas-pasan.
Tidak hanya mereka-mereka di atas saja yang hidup memprihatinkan setelah berjuang mati-matian membela dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, masih ada banyak lagi mantan atlet Indonesia lainnya yang mungkin sampai sekarang belum terkespos. Tidak sedikit dari mereka yang berharap ada bantuan dari pemerintah agar masa tuanya dapat sedikit tercukupi.