Kemajuan teknologi buatan manusia kembali membuat pencapaian baru dalam penjelajahan angkasa. Setelah beberapa tahun lalu kita bisa melihat wajah Pluto secara utuh, kini ilmuwan menemukan lagi adanya kandungan air di Mars. Bahkan air itu mengalir di permukaan planet merah ini. Penemuan air di Planet Mars pun sampai diabadikan oleh Google menjadi sebuah doodle yang unik.
Sudah sejak lama manusia memiliki obsesi untuk mencari tempat hidup yang baru. Pilihan pertama dijatuhkan kepada planet tetangga Mars. Meski demikian, banyak hal yang harus diteliti sebelum kita semua membuat koloni di Mars. Penemuan air di permukaan Mars memberikan harapan besar bagi umat manusia untuk menjelajah planet yang secara iklim pun juga hampir mirip dengan bumi.
Berharap tinggi boleh, namun sebelum kita melangkah jauh ke Mars alangkah baiknya kita memerhatikan tujuh hal ini. Mari kita bahas sama-sama!
Adalah Mars One, sebuah proyek non profit yang memiliki obsesi membuat koloni di Mars sekitar tahun 2025 nanti. Mereka melakukan seleksi kepada 200.000 calon astronot yang akan diterbangkan ke Mars secara gratis. Perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar 210 hari antara bumi dan Mars.
Kita hanya naik kereta selama 6 jam saja rasanya seperti selamanya. Belum lagi ini selama 7 bulan. Pun tanpa ada makanan berat. Semuanya berupa pil nutrisi yang gampang diserap tubuh. Tak ada yang namanya mandi. Selama tujuh bulan badan kita akan kotor. Yakin bakalan kuat hidup di pesawat selama berbulan-bulan?
Selama ini, astronot dibatasi untuk hidup di luar angkasa selama 6 bulan. Setelah periode itu mereka harus segera pulang agar kesehatannya tak terganggu. Kita semua tahu jika di luar angkasa gravitasinya berbeda dengan bumi. Bisa dibilang beberapa planet memiliki gravitasi yang sangat rendah.
Dalam perjalanan ke Mars saja dibutuhkan waktu sekitar 210 hari. Artinya sebelum sampai tujuan saja kita harus segera kembali. Jika tidak efek microgravity akan memberikan efek tak sehat bagi astronot. Efek yang telah terlihat adalah hilangnya masa otot dan juga kepadatan tulang.
Gravitasi di Mars sekitar satu pertiga gravitasi di bumi. Artinya berat tubuh kita bisa akan menurun dengan drastis. Hal ini mengakibatkan banyak otot menjadi kendor. Hal ini bisa diatasi jika kita telah beradaptasi dengan gravitasi di Mars.
Masalah utamanya akan muncul ketika kita pulang kembali ke bumi. Tubuh kita akan mengalami penurunan kualitas. Otot akan tak berfungsi dengan baik. Gravitasi di bumi akan menjadi lebih berat setelah kita pulang dari Mars. Itulah mengapa banyak astronot yang butuh adaptasi berbulan-bulan setelah sampai di bumi.
Oke kita anggap bisa datang ke Mars dan tinggal di sana. Untuk menjadi koloni yang besar, tentu kita harus melakukan perkawinan dengan lawan jenis. Dengan begitu akan dihasilkan bayi yang kelak akan meneruskan koloni yang sedang berkembang.
Namun masalahnya tak pernah ada yang mengetahui perihal berhubungan badan di Mars. Apakah sel kelamin jantan dan betina mampu melakukan kerjanya dengan baik. Kalau pun akhirnya jadi embrio, apakah embrio bisa berkembang dengan baik di gravitasi yang dikurangi?
Masalah paling krusial jika manusia ingin hidup di Mars adalah tidak tersedianya oksigen yang banyak. Bahkan bisa dibilang penyusun utama atmosfer di Mars adalah karbondioksida. Jika kita menghirup udara ini, tubuh akan mengalami keracunan hingga menyebabkan kematian.
Untuk itulah jika akan ke Mars harus memperhatikan ketersediaan oksigen. Jika manusia bisa memproduksi oksigen dalam jumlah yang banyak, sepertinya hidup di Mars bukanlah hanya impian saja. Terlebih sudah ditemukan air, meski kadar garamnya sangat tinggi.
Wilayah Mars yang terkena sinar matahari memiliki suhu sekitar 30-an derajat Celcius. Lalu wilayah yang tak terkena cahaya matahari memiliki suhu minus 63 derajat Celcius. Bisa dibayangkan di sana dinginnya seperti apa?
Suhu terendah di Mars yang pernah dicatat mencapai minus 143 derajat Celcius. Kita bisa langsung mati beku begitu terkena suhu seperti ini. Jika manusia bisa membuat suhu di Mars lebih baik, entah itu dengan membuat bangunan khusus. Kemungkinan kita hidup di Mars kembali terbuka.
Memilih tinggal di Mars artinya memilih membuat peradaban baru. Kita harus mencari tahu bagaimana cara melakukan komunikasi dengan baik. Misal melakukan telepon atau menggunakan internet untuk mencari informasi. Di Mars tentu tak ada jaringan internet sehebat di bumi.
Selain itu kita juga tak akan bisa hang out atau pergi ke mana pun. Permukaan Mars masih mematikan. Yang bisa kita lakukan hanya berada di dalam ruangan selamanya. Tak ada laki makanan seperti pizza atau matcha green tea yang sangat kekinian. Memilih hidup di Mars artinya memilih lagi jadi orang primitif.
Meski banyak halangan dan hambatan, kita berharap ke depannya di Mars benar-benar akan ada kehidupan. Dengan begitu bumi tak akan kian rusak dan padat. Dengan bisa hidup di Mars ada kemungkinan umat manusia menjelajah alam semesta yang masih penuh dengan misteri ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…