Dengan luas wilayah yang hanya mencapai 4.800 km2, Belitung mungkin hanya sekedar pulau kecil yang terbentang di salah satu sudut Indonesia. Sebagaimana dipaparkan Wikipedia, pulau yang juga dikenal dengan nama Belitong atau Biliton ini adalah sebuah wilayah di lepas pantai timur Sumatera yang diapit oleh selat Gaspar dan Selat Karimata. Penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu yang tinggal di pesisir pantai, sehingga sangat akrab dengan kehidupan bahari.
Sekilas, Belitung mungkin seperti pulau-pulau lain yang ada di Indonesia. Dibandingkan dengan wilayah lainnya, pertanian di Belitung bahkan tidak begitu maju. Meski demikian, pulau ini ternyata menyimpan banyak harta karun melimpah. Tambang, hasil alam, bahkan tanah yang diinjak penduduk memiliki nilai yang sangat tinggi di mata dunia. Harta karun macam apa yang tersembunyi di dalam pulau ini? Seberapa tinggi nilainya di mata dunia? Berikut ulasannya!
Di bidang industri, timah adalah logam yang sangat penting untuk. Beruntung, Indonesia dianugerahi tambang terbesar sedunia yang terletak di pulau Belitung. Menurut data tahun 2012, produksi timah di Belitung mencapai 300.000 ton per tahun, dan kini dikelola oleh PT Timah.
Kandungan timah sendiri tersebar di berbagai wilayah Belitung, sehingga tidak heran jika pulau dipenuhi oleh kolong bekas galian timah. Ada yang bilang, kolong-kolong ini adalah sarang buaya yang sewaktu-waktu bisa meneror warga.
Tak hanya di bidang industri, nyatanya potensi Belitung juga merambah di bidang kuliner. Kabupaten Bangka adalah penghasil lada terbesar di dunia, yang dipasarkan dengan nama Muntok White Pepper. Sejak ratusan tahun lalu, lada adalah salah satu rempah-rempah yang sempat memikat bangsa mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Saat Indonesia dikuasai Belanda, lada putih putih pun menjadi salah satu komoditas yang mengalir lancar ke negeri Belanda. Walaupun tanaman Lada kini mulai tergusur oleh penambangan timah, namun lada putih Belitung masih cukup banyak dihasilkan.
Warga Belitung memang sangat dekat dengan kehidupan laut sehingga mampu memanfaatkan segala potensi laut untuk kepentingan bersama. Salah satu produk yang sangat terkenal adalah terasi Bangka yang kenikmatannya telah dikenal hingga ke luar negeri.
Berbahan baku ikan atau udang yang difermentasikan, Terasi Bangka selalu sukses menyedapkan berbagai masakan yang diolah. Salah satu produk terasi Bangka yang terkenal dibuat di Toboali, Bangka Selatan.
Satu lagi anugerah yang diberikan Tuhan adalah adanya batu satam yang hanya satu-satunya ada di Belitung. Batu langka ini terbentuk dari proses alam, akibat reaksi tabrakan meteor yang terjadi di wilayah ini. Karena tanah ini memiliki kandungan timah yang sangat tinggi, maka terjadilah reaksi mengagumkan yang berimbas pada terbentuknya batu satam.
Batu bulat lonjong ini konon bisa berputar sendiri, sehingga kerap dikaitkan dengan ilmu gaib. Harganya sangat mahal, dan bergantung pada ukuran.
Bahkan pasir yang tersebar di berbagai penjuru ternyata juga memiliki manfaat luar biasa. Pasir kuarsa dan kaolin adalah dua hasil alam yang sangat berjasa dalam pembuatan kaca, keramik, dan benda sejenis lainnya.
Di Belitung, pasir kuarsa bahkan menjadi media yang subur untuk tumbuhnya hutan kerangas. Tanaman-tanaman kerangas dipercaya sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Setelah semua kekayaan alam yang disebutkan di atas, ternyata Belitung masih dikaruniai dengan pemandangan yang memukau. Adalah Batu Mentas, wisata alam terpadu yang menyuguhkan segala keindahan paling memesona pulau Belitung.
Sungai jernih, hutan lebat, flora dan fauna alami, sera kehidupan masyakata yang masih tradisional jelas menjadi daya tarik yang tak bisa dilewatkan. Kini Batu Mentas tak hanya dimanfaatkan sebagai tempat wisata, namun juga menyediakan fasilitas outbond dan menjadi penangkaran tarsius.
Bicara soal peninggalan sejarah, Belitung adalah kawasan yang menjadi saksi peradaban Indonesia sejak zaman kerajaan hingga modern. Hal ini terlihat dari adanya berbagai benda peninggalan sejarah yang ada di lokasi ini. Salah satu kerajaan yang pernah ada di Belitung adalah Badau, yang sisa-sisa kebesarannya bisa dilihat dari peninggalan berupa tombak berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul yang kini masih bisa kita saksikan di museum Badau. Selain itu, masih ada beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau ini sebelum akhirnya runtuh di zaman Belanda.
Selain itu, Belitung juga pernah menjadi tempat diasingkannya Presiden RI pertama Soekarno. Tempat ini juga jadi saksi berbagai perjuangan RI dalam merebut kemerdekaan. Bahkan, pada tahun 1949, Belitung dipilih menjadi tempat digelarnya perundingan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dalam acara Komisi Tiga Negara. Berbagai monumen pun dibangun untuk menandai betapa besar peranan Belitung dalam sejarah Indonesia.
Berbagai potensi di atas menunjukkan bahwa wilayah kecil ini memiliki kekayaan yang benar-benar melimpah. Tidak heran jika Belitung menjadi salah satu wilayah yang paling banyak dieksplorasi bangsa luar pada zaman penjajahan. Kini, Belitung telah aman dalam genggaman kita sendiri, sehingga sudah sepatutnya dimanfaatkan dengan baik dan bijaksana demi kepentingan bangsa kita.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…