Harta bisa menjadi salah satu alasan seorang manusia berubah menjadi serakah. Telah banyak cerita tentang keserakahan manusia yang akhirnya hanya berujung pada malapetaka atau menjadi dongeng awal mula legenda sebuah harta terpendam.
Berbagai cerita menarik tentang harta terpendam memang selalu membuat penasaran. Berikut ini adalah beberapa harta terpendam yang telah hilang dan belum pernah ditemukan kembali sisa-sisanya.
Pada 30 Juni 1520, Hernan Cortes dan pasukannya terjebak di ibu kota Tenochtitlan. Mereka dikelilingi oleh penduduk suku Aztec yang marah karena baru saja melihat pemimpin mereka dibunuh. Cortez dan pasukannya berusaha kabur dari kota dengan membawa harta yang tak terhitung jumlahnya. Harta tersebut mereka dapatkan dengan mencuri dari pusat kota suku Aztec.
Penjaga memergoki mereka yang berusaha kabur, terjadilah pertempuran antara Cortez dan pasukannya melawan suku Aztec. Setengah dari pasukan Aztec terbunuh dalam usaha pelarian tersebut dan Cortez kehilangan begitu banyak harta yang ia curi. Masyarakat percaya bahwa suku Aztec telah mengambil kembali harta tersebut dan menguburnya di perbukitan di area tersebut agar tidak terjamah oleh penjajah Spanyol.
Harta karun ini diduga disimpan di Pulau Cocos yang tidak berpenghuni. Nilai harta yang tersimpan ini kabarnya mencapati 300 juta dollar. Menurut catatan aslinya, harta ini terdiri dari 113 patung religius, patung Bunda Maria seukuran manusia, 200 peti permata, 273 pedang bertahtakan batu permata, 1.000 mahkota emas dengan berlian, 150 piala, dan ratusan batangan emas dan perak. Semua harta ini dikumpulkan oleh Gereja Katolik selama kependudukannya di Amerika Selatan.
Awalnya harta tersebut diberikan pada pedagang asal Inggris William Thompson agar disimpan. Petugas gereja ingin dia berlayar selama beberapa bulan sampai revolusi yang bergolak di Spanyol berakhir. Namun sayangnya harta tersebut merupakan godaan besar bagi Thompson dan awak kapalnya. Mereka membunuh penjaga yang bertugas mengawasi harta tersebut kemudian membawanya berlayar ke Pulau Cocos.
Mereka diduga mengubur semua harta tersebut dan berencana untuk kembali lagi setelah kekacauan berakhir. Tapi kapal mereka dihadang oleh pasukan Spanyol dan krunya digantung atas tuduhan pembajakan. Thompson setuju untuk membawa pasukan tersebut ke tempat harta yang tersimpan, tapi ia kabur ke dalam hutan begitu sampai di pulau sehingga ia dan harta tersebut tidak pernah ditemukan lagi.
Salah satu contoh fossil transisi, Archaeopteryx telah lama disebut-sebut sebagai penemuan penting di bidang paleontology dan ornithology. Hanya ada 11 fossil lengkap yang ditemukan sehingga masing-masing fosil tersebut sangat berharga dan bernilai tinggi.
Spesimen Maxberg ditemukan pada tahun 1956 oleh 2 orang pria Jerman, salah satunya adalah Eduard Opitsch. Spesimen tersebut diambil dari museum kemudian dikembalikan ke rumahnya dan tetap tersembunyi sampai ia meninggal dunia. Kabarnya, spesimen ini telah dicuri dari rumahnya setelah kematian Opitsch.
Lukisan Pertempuran Anghiari menggambarkan empat orang pria berkuda dengan persenjataan lengkap dalam sebuah pertempuran Anghiari tahun 1440. Lukisan ini seharusnya menjadi karya lukis terbesar buatan Leonardo da Vinci, tapi masalah teknis yang juga melanda lukisan “The Last Supper” atau Perjamuan Terakhir membuat da Vinci kewalahan. Ia akhirnya meninggalkan proyek tersebut begitu saja.
Beberapa waktu kemudian, pelukis lain, Giorgio Vasari diminta untuk melukis mural di sebuah dinding baru dengan lukisan Pertempuran Marciano di lokasi yang sama, dan lukisan Pertempuran Anghiari hilang dalam sejarah. Kabarnya lukisan ini masih utuh berada di balik lukisan mural Vasari. Muncul dugaan bahwa kemungkinan Vasari sengaja menyelamatkan lukisan tersebut. Beberapa orang bahkan percaya bahwa lukisan da Vinci sebenarnya telah selesai dan Vasari mengarang cerita bahwa lukisan tersebut belum benar-benar selesai agar ia bisa melukis di atasnya.
Kehancuran Perpustakaan Alexandria membuat banyak orang merasa sangat kecewa karena banyaknya teks dan dokumen yang tak terhitung jumlahnya musnah menjadi abu. Perpustakaan tersebut dihancurkan oleh Romawi saat menyerang mesir pada tahun 30 SM.
Bersamaan dengan itu, musnah pula ilmu pengetahuan yang tak terhitung jumlahnya. Hancurnya perpustakaan ini juga kemungkinan membuat masyarakat dunia mengalami kemunduran dari beberapa ilmu atau pengetahuan yang sebenarnya telah dipelajari atau dikembangkan.
Harta karun tidak hanya berbentuk emas dan permata. Tapi juga benda-benda lain yang tak ternilai harganya seperti perpustakaan Alexandria yang menyimpan begitu banyak pengetahuan. Bagaimana, kamu tertarik mencari sisa-sisa harta yang hilang tersebut?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…