Viral, Jual Karcis dengan Harga ‘Mencekik’, Tukang Parkir Ini Dikecam Netizen

Masalah parkir, selalu saja jadi sebuah polemik di masyarakat. Mulai dari para tukang parkir liar yang tiba-tiba muncul di tempat yang tidak seharusnya, hingga tarif yang bisa dirubah dengan seenak jidat. Dari tarif yang biasanya hanya seribu atau dua ribu, bisa naik hingga berkali-kali lipat. Jadi bukan yang hal yang aneh kalau banyak stigma negatif mengenai tukang parkir. Padahal di luar sana, masih banyak pula para tukang parkir yang jujur bahkan memotong biaya.

Masih berhubungan dengan dunia perparkiran, beberapa waktu yang lalu medsos heboh dengan postingan tarif parkir yang tidak  wajar. Bagaimana tidak, biaya yang tertulis dalam karcisnya parkirnya bisa sampai Rp 30 ribu per motor. Yang lebih edan lagi, para pejalan kaki pun ditarik biaya saat masuk tempat parkir. Akibatnya, netizen jadi geram melihatnya. Jadi seperti apa kejadian ini bisa terjadi? Simak ulasan berikut.

Viral biaya parkir dengan harga ugal-ugalan

Beberapa waktu yang lalu sempat viral tentang biaya parkir dengan harga yang sangat mahal. Bagaimana tidak untuk kendaraan sepeda motor saja, dikenakan Rp 30 ribu. Hal itu membuat geram para netizen, karena ternyata karcis parkir dengan tarif tidak lazim itu diberlakukan untuk  mereka yang ingin melihat konser dangdut.

Akibatnya, foto karcis parkir yang sangat mahal itu diposting di media sosial untuk mendapatkan kejelasan dari panitia. Di duga, adanya harga karcis parkir yang tidak wajar ini dikarenakan kekurangannya dana yang ada sehingga panitia harus mengakalinya agar konser masih tetap bisa pejalan.

Bukan hanya untuk sepeda motor, bahkan pejalan kaki pun harus bayar

Tidak hanya para pengguna sepeda motor yang harus bayar, peraturan aneh tersebut juga berlaku pada pemilik kendaraan lain. Bayangkan saja, untuk mobil, biayanya adalah Rp 150 ribu dan truk harus membayar Rp 300 ribu. Hal ini jadi meresahkan para penonton setia konser dangdut  itu, pasalnya biasanya kalaupun ada biaya tiket, tidak sampai semahal itu.

Yang lebih aneh, biaya karcis parkir ternyata juga diberlakukan untuk para pengunjung yang datang dengan berjalan kaki. Tidak tanggung-tanggung, mulai dari Rp 10- 15 ribu harus mereka bayar ketika melewati area parkir. Peraturan seperti ini pastinya membuat tanda tanya besar bagi orang yang datang, selain kebijakan yang aneh, tarif yang digunakan juga tidak masuk akal.

Bertebaran komentar protes dari para netizen

Mendengar kabar yang diposting oleh akun media sosial  bernama Muhammad Asroni, banyak netizen yang geram dengan hal tersebut, terutama para pencinta dangdut. Menurut mereka itu adalah hal yang tidak logis, apalagi penyelenggaraan dangdut bukan areal kota terkenal ataupun ibukota.

Banyak sekali yang menyayangkan bagaimana hal ini bisa terjadi. Namun tidak sedikit pula yang merasa tidak peduli dengan hal itu, karena di tempatnya, hal itu sudah biasa terjadi. Namun demikian, masih jadi sebuah pertanyaan bagi para netizen, kenapa pejalan kaki juga dikenakan biaya parkir.

Tanggapan panitia, adanya miss komunikasi

Karena sepat menjadi viral, akhirnya pihak panitia penyelenggara pun jadi ikut berkomentar. Menurut mereka, panitia tidak tahu menahu mengenai harga tiket parkir yang sangat tinggi itu. Pasalnya, masalah pengurusan parkir dan lain-lain, sudah dilelang  dan dibeli oleh beberapa orang. Dan mereka inilah orang-orang yang bertanggung jawab atas biaya yang tak wajar itu sebagai penebas parkir.

Memang ini juga ada sedikit kesalahan komunikasi panitia dengan pihak penebas parkir masalah tarif karcis, karena tidak adanya koordinasi jelas tentang  kesepakatan harga. Meskipun bukan sepenuhnya tanggung jawab panitia, namun mereka minta maaf kalau ada yang tidak berkenan masalah tarif parkir.

Terlepas dari semua itu, netizen berharap agar tarif parkir diberlakukan dengan harga wajar. Pasalnya kadang kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali-dua kali, tapi sudah sering terulang kembali. Dengan adanya tarif tidak wajar seperti ini, yang ada malah penonton jadi malah enggan untuk datang melihat hiburan dangdut.