Makin lama, para pelaku kejahatan semakin pintar saja. Jika dibandingkan dulu, kini mereka sudah jauh berbeda. Improvisasi mereka sangat cepat, termasuk mahir menggunakan gadget-gadget untuk mendukung aksi kejahatan. Salah satunya adalah handphone di mana alat ini jadi media yang sangat menentukan apakah sebuah aksi kejahatan berhasil atau tidak.
Para penjahat konon tidak menggunakan sembarang handphone. Hanya jenis-jenis khusus yang menurut mereka punya keunikan tersendiri dan bisa membuat aksi berjalan mulus. Dan pada faktanya, handphone-handphone ini terbukti secara nyata mampu membuat operasi kejahatan menemui keberhasilannnya.
Lalu, jenis handphone apakah yang konon bisa sering dipakai para penjahat untuk mendukung aksinya? Berikut ulasannya.
ISIS, siapa sangka jika organisasi sebesar dan sekaya ini justru menggunakan handphone murah dalam melakukan aksinya. Seperti yang dilansir oleh NBC News, Nokia 105 dipilih karena memiliki keunikan khusus. Salah satunya adalah bisa dimodifikasi menjadi IED atau Improvised Explosive Device alias alat pemicu ledakan.
Entah bagaimana mekanismenya, namun handphone ini dimanfaatkan fungsi getarnya dan dari sini kemudian bom akan terpicu dan meledak. Gara-gara handphone ini mungkin sudah banyak korban jiwa melayang sia-sia. Tak hanya dipakai untuk memicu bom saja, handphone yang di Indonesia seharga Rp 235 ribuan ini juga jadi media komunikasi fundamental ISIS.
Hampir jarang ada user saat ini yang memakai Nokia lawas. Semua orang sudah kesengsem dengan iPhone dan Android. Namun, di kala popularitasnya menurun jauh, Nokia jadul dengan label 8201 ini justru menjadi incaran. Sayangnya, mereka yang sangat menginginkan handphone ini adalah para gembong narkoba kelas kakap.
Di Inggris, diketahui hampir semua bandar menggunakan handphone ini. Ada banyak alasannya, pertama adalah tahan banting dan juga hemat baterai, sehingga mereka bisa berlama-lama dalam melakukan komunikasi. Alasan lain, handphone ini minim fitur dan sama sekali tak canggih. Tidak seperti iPhone atau Android, polisi tidak bisa melacak di mana posisi pemilik Nokia 8210 berada. Konon handphone ini juga dipakai para bandar di Indonesia.
Beberapa waktu lalu sempat terjadi debat sengit antara Apple dan FBI. Masalahnya, FBI ngotot ingin membuka data di iPhone milik seorang penjahat yang melakukan aksi di San Bernardino beberapa waktu sebelumnya. Apple menentang ini dengan alasan hal tersebut melanggar privasi pelanggan dan akan membuat fans perusahaan berlambang apel tergigit itu marah.
Bahkan Tim Cook juga menegaskan jika apa yang diminta FBI itu konyol. Menurut sang CEO, Apple sudah melakukan banyak investasi untuk fitur security dan juga enkripsi. Mereka takkan mungkin membiarkan investasi jutaan dolar itu lenyap hanya gara-gara hal seperti ini. Polisi yang menangani masalah ini pun berpendapat jika iPhone seperti akan makin banyak dipakai oleh para penjahat.
Petugas bandara AS saat ini tengah disibukkan dengan pemeriksaan ketat bagi siapa pun yang membawa Samsung Galaxy dan iPhone. Seperti yang dilansir dari Reuters, konon kedua smartphone ini bisa dipakai sebagai alat picu bom jarak jauh dengan memanfaatkan fitur-fitur tertentu. Tidak begitu jelas fitur khas apakah yang dimaksud.
Kejadian ini adalah tindak lanjut dari laporan intelijen Amerika yang mengatakan Al-Qaeda sudah mampu membuat bom khusus yang bisa dipicu dengan dua smartphone ini. Bahkan ada laporan juga kalau kelompok teroris ini juga bisa menyematkan bom dalam smartphone yang tidak bisa terdeteksi mesin scanner.
Berita pembobolan ATM ini sempat bikin heboh netizen setahun yang lalu. Bagaimana tidak, hanya bermodalkan smartphone saja, seseorang bisa menguras ATM sampai habis. Dilansir dari Softpedia, handphone yang digunakan oleh pelaku kebetulan dipakai adalah Galaxy S4.
Mekanisme pembobolannya adalah menggunakan semacam teknik hacking khusus yakni dengan memakai baris-baris kode. Galaxy S4 sendiri bertugas sebagai media penyambung perintah saja. Gara-gara kasus ini banyak bank di luar negeri jadi panik dan kemudian merevisi alat alat keamanan di mesin anjungan tunai mereka.
Inilah deretan handphone yang jadi favorit orang-orang jahat di dunia. Ya, memang beginilah teknologi. Ketika ia berada di tangan orang baik-baik, maka teknologi akan berguna luar biasa. Sebaliknya, saat berada di tangan orang jahat, maka handphone yang kecil ini bisa jadi bencana besar.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…