Categories: Tips

Gena Turgel, Wanita Yang Selamat Dari Kekejaman Nazi

Gena Turgel mungkin menjadi salah satu wanita terkuat yang pernah hidup di dunia ini. Ceritanya yang tragis sekaligus penuh mukjizat mengundang penasaran akan sejarah dunia. Kita pasti ingat akan kejadian mengerikan zaman Perang Dunia kedua, khususnya kekejaman Jerman dibawah rezim Adolf Hitler.

Baca Juga: Kisah Haru Kenji Goto, Jurnalis Jepang yang Dieksekusi ISIS

Gena Turgel di masa lalunya menjalani masa–masa yang mengharukan namun sangat terasa mustahil pada saat itu. Dia beruntung bisa selamat dari kekejaman yang dilaluinya selama dipenjara tentara Nazi. Seperti apakah sebenarnya sosok wanita kuat dan beruntung tersebut? Berikut cuplikan kisahnya seperti yang kami lansir dari situs het.org.uk.

1. Siapa Gena Turgel?

Seperti dilansir di het.org.uk, Gena memiliki nama asli Gena Turgel Mbe. Wanita yang kini berumur 92 tahun itu lahir di Krakow, Polandia pada tahun 1923. Ia pernah selamat dari tiga penjara tentara Nazi yang ada pada zaman Perang Dunia kedua, termasuk penjara yang paling kejam, yakni Auschwitz-Birkeanau.

Gena Turgel Mbe

Gena yang saat itu masih berumur 21 tahun, bebas dari maut selama dilempar ke ruangan yang di dalamnya terdapat gas mematikan. Dia dengan perlahan berjalan keluar dari tempat tersebut dalam kondisi masih hidup. Dia awalnya tidak mengetahui jika di dalam ruangan tersebut dia bersama racun gas yang mematikan, hingga temannya menceritakan padanya.

Selanjutnya: Gena Harus Merasakan Penjara Nazi

2. Gena harus merasakan penjara Nazi

Awal mulanya Gena dan keluarga di penjarakan adalah karena kotanya saat itu di bom bardir oleh tentara Jerman. Ia bersama keluarganya berencana melarikan diri ke Chicago, ke rumah saudaranya, namun mereka terlambat karena pintu keluar sudah keburu ditutup oleh Jerman. Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk pergi ke kota Borek, 30 kilometer dari Krakow.

Gena Turgel Mbe Saat Bercerita Kisahnya

Pada musim gugur, Gena dan keluarganya kembali lagi ke Krakow. Disaat pulang inilah ia kembali harus berhadapan dengan Nazi. Ia menyaksikan sendiri saudara laki–lakinya ditembak. Sedangkan, saudara laki–laki satunya diketahui melarikan diri dari kota tersebut namun hingga sekarang tidak diketahui kabarnya (pakaiannya ditemukan di salah satu penjara). Pada tanggal 1 Maret 1942, Gena beserta ibu yang merupakan satu-satunya keluarga yang tersisa ditangkap dan dipenjarakan di Plaszov yang berlokasi 10 kilometer dari kota itu.

3. Penderitaan di penjara

Saat dipejara di Plaszov, Gena serta ibunya tak menyangka masih bisa bertemu dengan saudara perempuannya yaitu Miriam bersama sang suami. Namun sayangnya suami Miriam ditembak mati oleh tentara Nazi akibat ketahuan membawa makanan ke dalam penjara. Pada bulan Desember, penjara tersebut ditutup, sehingga para tawanan termasuk Gena dan keluarganya dipindahkan ke penjara satunya, yaitu Auschwitz, yang merupakan penjara yang paling kejam pada saat itu.

Penjara Auschwitz, dimana lebih dari 1 juta orang terbunuh di dalamnya

Pada bulan Januari 1945, Gena dan ibunya dikirim untuk menjalani operasi Death March, sebuah operasi paksa sembari baris berjalan dengan tujuan penyiksaan, penganiayaan, kelaparan hingga mati. Akibat menjalani operasi ini, Gena dan ibunya terpaksa meninggalkan saudara perempuannya dan mereka tak pernah bertemu kembali.

4. Gena berhasil bertahan dan dibebaskan

Beberapa hari setelah menjalani banyak penyiksaan, Gena dan ibunya sampai di Leslau, Jerman dimana mereka dipaksa masuk kedalam truk. Mereka berkeliling dengan kondisi yang mengharukan selama tiga bulan, hingga tiba di penjara  Buchenwald. Belum usai penderitaannya, mereka juga dikirim ke Bergen-Bersel dan sampai disana pada Februari 1945.

Pernikahan Gena & Norman Turgel

Gena bekerja di sebuah rumah sakit selama beberapa bulan sekaligus merawat ibunya sebisanya. Akhirnya penderitaan mereka berakhir pada 15 April 1945 ketika tentara Inggris membebaskan Bergen-Bersel. Di saat pembebasan inilah ia bertemu dengan salah satu tentara Inggris bernama Norman Turgel, yang menjadi menjadi suaminya 6 bulan kemudian.

Kini, Gena tinggal di Inggris dan hidup harmonis bersama anak dan cucu–cucunya. Ceritanya memberikan testimoni yang menggugah jiwa manusia, dan mengingatkan betapa tragis dan kejam masa pemerintahan Adolf Hitler. Semoga tak akan ada lagi zaman kejam layaknya di zaman para nazi ini.

Baca Juga: 7 Logo Perusahaan Ini Memiliki Pesan Tersembunyi

Share
Published by
wahyu

Recent Posts

Anak Pertama Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Lahir, Namanya Unik Khas Jawa

Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…

1 month ago

Fenomena Sound Horeg, Musik yang Bikin Geger dan Kontroversial Tapi Disukai!

Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…

1 month ago

Kronologi dan Tanda-Tanda Sebelum Kepergian Marissa Haque

Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…

2 months ago

Cinta Abadi Ikang Fawzi, Masih Mendalam Hingga Maut Memisahkan

Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…

2 months ago

Dapat Gelar Doktor Kampus Luar Negeri, Raffi Ahmad Malah Kena Cibir Netizen

Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…

2 months ago

Elaine Low Dapat Warisan 127 Triliun dari Sang Ayah, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…

2 months ago