Beredar video viral yang memperlihatkan mobil terguling di pantai. Diketahui insiden tersebut terjadi di Pakistan. Video itu diunggah oleh sebuah akun Facebook bernama Ofroad Club Pakistan.
Tepatnya, pada Kamis (19/08/2021), sebuah mobil Toyota Fortuner berwarna putih melakukan aksi drifting di pinggir pantai. Namun aksi itu justru berakhir malapetaka. Bagaimana kisahnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Seorang pengemudi mobil Fortuner melakukan drifting sambil membawa seorang penumpang di kursi belakang. Mobil berwarna putih itu terlihat meliuk-liuk dengan kecepatan tinggi di sebuah tepi pantai Pakistan. Awalnya aksi tersebut masih terlihat aman karena melaju di pasir pantai yang keras.
Tapi aksi drifting tersebut tak berlangsung lama, lantaran beberapa saat kemudian laju mobil Fortuner mulai tak stabil. Mobil pun hilang kendali dan terlalu dekat ke bibir pantai. Akhirnya mobil gagal berbelok dengan sempurna dan terguling ke sisi kiri. Warga yang mengetahui insiden tersebut langsung menyelamatkan penumpang dan pengemudi mobil. Mereka selamat tanpa luka serius.
Meski demikian, mobil Fortuner tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Badan mobil bagian samping penyok, kaca spion patah, jendela pecah, velg dan ban juga rusak berat. Kerugian yang dialami pemilik mobil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi mobil sempat tercebur ke air laut.
Pembalap Nasional Rifat Sungkar menjelaskan drifting adalah olahraga otomotif yang lebih menonjolkan keindahan. Orang awam mengenal drifting dengan istilah ‘ngepot’. Untuk melakukan drifting, pengemudi harus memiringkan posisi mobil dalam kondisi yang masih melaju.
Tentu saja drifting tidak mudah dilakukan. Rifat Sungkar menjelaskan tak sembarang mobil bisa digunakan untuk atraksi ini. Mobil yang dilengkapi penggerak roda belakang dan sudah di-upgrade secara optimal adalah kendaraan yang dapat digunakan untuk kegiatan ini.
Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kecelakaan mobil di Pakistan tersebut bisa disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah kelalaian pengemudi. Jusri menegaskan, pengemudi tersebut kurang perhitungan dan tidak profesional. Mereka juga cenderung bersikap impulsif dan melakukan hal sesuka hati.
Selain itu, tempat dan mobil yang digunakan juga tidak memenuhi spesifikasi untuk drifting. Jusri menjelaskan kecelakaan terjadi akibat selip di ban belakang. Kondisi itu menyebabkan gaya sentrifugal namun tertahan oleh pasir dan air sehingga terguling ke samping.
BACA JUGA: Mengenal slipstream, Teknik Berkendara untuk Hemat Bahan Bakar yang Ternyata Berbahaya
Melakukan drifting di tempat-tempat umum, seperti jalan raya, pantai, dan lain sebagainya sebenarnya masuk dalam kegiatan ilegal, karena tidak memenuhi standar drifting. Jika ingin melakukan aksi ini, sebaiknya kuasai teknik tersebut. Jangan lupa, pastikan kita menggunakan spesifikasi mobil yang tepat dan lakukan di lokasi yang memang diperuntukkan untuk drifting.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…