Pernahkah anda berpikir kenapa orang Minangkabau yang merantau di Jawa atau pulau lain selalu sukses. Bahkan mereka memulai karier dari nol. Dari tidak memiliki apa-apa hingga bisa memiliki toko hingga kendaraan yang mewah. Mereka bukanlah orang yang beruntung, melainkan orang yang tekun bekerja hingga yang awalnya biasa kini menjadi hebat.
Ternyata yang menjadi rahasia mereka adalah falsafah hidup. Banyak sekali orang tua di daerah Minangkabau yang menekankan pelajaran hidup dari sukunya. Falsafah hidup ini akhirnya mengakar hingga membuat mereka jadi manusia yang tangguh.
Berikut falsafah hidup orang Minangkabau yang bisa kita ambil nilai positifnya!
Secara prinsip orang Minangkabau memiliki tuntunan yang bernama Masyarakat Nan Sakato. Artinya setiap individu harus menghormati tatanan masyarakat agar tercipta kerukunan satu dengan yang lain. Dalam Masyarakat Nan Sakato, orang Minangkabau harus mematuhi segala aturan, menghormati perbedaan pendapat, dan juga mendahulukan kepentingan umum yang memberikan kebaikan kepada semua orang.
Meski prinsip ini sejatinya diaplikasikan pada masyarakat Minangkabau, namun di luar itu mereka tetap menggunakannya. Itulah mengapa orang Minangkabau jadi cepat akrab dengan lingkungan baru. Berbaur menjadi satu tanpa membeda-bedakan suku dan derajat. Kebiasaan baik ini membuat masyarakat yang notabene bukan orang Minangkabau mau menerima. Bahkan memberikan kemudahan untuk tinggal dan memulai pekerjaan.
Anak-anak muda di Minangkabau biasanya akan memutuskan merantau setelah usianya cukup. Mereka berangkat tanpa modal apa-apa. Artinya hanya berbekal tubuh dan semangat yang berapi-api. Itulah mengapa mereka dianjurkan untuk mencari orang tua angkat. Mencari seseorang yang akan mengajari mereka cara bekerja dengan baik, dan menganggap mereka seperti anaknya sendiri. Orang tua di Minangkabau akan berkata seperti ini: “Pai ka rantau mencari induak samang.”
Sikap ramah dan selalu menghormati semua orang membuat orang Minangkabau mudah bergaul. Akhirnya mereka tidak akan susah mendapatkan orang tua atau guru dalam bekerja. Lambat laun apa yang mereka lakukan menghasilkan sebuah kesuksesan. Jika sudah begini mereka akan pulang kampung dengan bangga. Perantauan yang dilakukan tidak sia-sia.
Satu hal yang selalu dipegang oleh Minangkabau di mana saja ia berada: hidup harus dilakukan dengan aktif dan kreatif. Tanpa hal ini maka orang Minangkabau tidak akan mendapatkan apa-apa dalam hidupnya. Bahkan kian terpuruk hingga akan menyusahkan keluarga hingga orang-orang yang jadi teman dekatnya.
Akhirnya saat di perantauan, orang Minangkabau akan berjuang dengan lebih aktif. Segala hal dilakukan asal halal dan menghasilkan banyak untung. Selain itu mereka tidak malu untuk berdagang apa saja. Hal ini membuat nasib mereka semakin cepat menuju ke kemapanan yang saat ini semakin susah di dapat.
Orang Minangkabau selalu mendahulukan mana saja yang dianggap penting. Misal saat ini ia memiliki banyak uang. Maka ia tak akan membelikannya untuk hal-hal yang tak berguna. Tapi menggunakannya untuk memperluas usaha atau dikirim ke kampung untuk membangun rumah orang tua. Segala hal dipikirkan terlebih dahulu hingga tahu mana saja yang harus jadi prioritas dan tidak. Seperti falsafah yang berbunyi: “Mangaji dari alif, babilang dari aso.” Mengaji dari alif, dan berhitung dari satu.
Hal ini membuat mereka kuat di perantauan. Bahkan di saat krisis sekali pun mereka mampu hidup tanpa menyusahkan orang lain. Jika saja mereka tidak memiliki skala prioritas yang jelas. Maka dalam waktu yang tak lama mereka akan mengalami hidup yang susah. Terlebih di perantauan mereka kadang sendirian dan tidak membawa apa-apa.
Orang Minangkabau selalu memiliki pikiran yang positif. Artinya dalam melakukan pekerjaan atau hal lainnya selalu optimis. Sifat ini membuat mereka jadi semangat melakukan banyak hal. Sukses dan gagal adalah urusan belakangan. Yang penting usaha dan optimis serta tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain.
Selain selalu berpikir positif. Orang Minangkabau juga selalu mengasah kemampuannya. Mereka tidak malu belajar kepada siapa saja. Sifat ini jugalah yang membuat mereka semakin kuat dan tidak bisa tertandingi. Mengasah skill dan kemampuan adalah hal wajib agar tidak stuck di tempat yang sama. Orang Minangkabau menyukai tantangan untuk terus maju. Seperti bunyi pepatah: “Pasa jalan dek batampuah lanca kaji dek baulang.”
Lima falsafah hidup di atas adalah sesuatu yang penting. Bahkan hampir semua orang Minangkabau memahaminya hingga melekat dalam jiwanya. Jika sekiranya kita ingin hebat seperti mereka, tidak ada salahnya mempelajari falsafah hidup yang membuat mereka hebat di perantauan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…