Isra’ dan Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Perjalanan Rosulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu ke Sidratul Muntaha ini sungguh sangat luar biasa. Dari perjalanan itulah umat Islam mendapat perintah solat 50 waktu –yang akhirnya menjadi 5 waktu.
Dalam perjalanan yang hanya berlangsung dalam semalam ini, Rosulullah SAW ditemani oleh malaikat Jibril dan menunggangi Buraq, kendaraan yang sangat cepat. Buraq inih sampai kini merupakan mitologi yang ada dalam kehidupan orang-orang timur tengah. Seperti apakah dia? Simak dalam ulasan berikut ini ya!
Buraq yang merupakan hewan mitologi di Timur Tengah
Melansir Phinemo.com, secara etimologi, Buraq berasal dari Bahasa Arab yaitu البراق, al-burāq yang bermakna cahaya atau kilat. Penamaan Buraq mengacu pada kemampuannya yang disebut-sebut dapat berlari secepat kilat. Wujud Buraq ini disebut dalam sebuah hadits riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Buraq berwarna putih dan panjang dengan kaki yang dapat melangkah sangat cepat sejauh mata memandang. Buraq juga merupakan hewan mitologi yang sejak dulu dipercaya oleh orang-orang Timur Tengah.
Kecepatan Buraq yang ditunggangi Rosulullah
Melansir seva.id, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim nomor 164, Buraq mempunyai kecepatan yang di luar akal sehat. Ia dapat bergerak sekelebat pandang. Artinya, bila kita melihat dia satu tempat, dia sudah bisa menjangkau tempat-tempat lain dalam hitungan detik saja. Bahkan, kecepatan Buraq pun sangat jauh meninggalkan kemajuan teknologi saat ini. Dikutip dari berbagai sumber, bila Buraq dijelaskan mempunyai kemampuan laju seperti kilat atau cahaya, maka kilat dan cahaya dapat bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 kilometer per detik.
Inspirasi berbagai karya seni
Dalam Islam, melukis makhluk hidup dalam bentuk apapun adalah hal yang tak diperbolehkan. Oleh karena itu, Buraq kemudian menjadi inspirasi karya seni para seniman di era abad pertengahan. mereka melukis Buraq dalam bentuk kuda bersayap–dengan empat kaki—di mana kepalanya adalah perempuan berwajah cantik. Tak hanya dalam bentuk lukisan saja, karya ini juga ada yang berupa patung kayu. Pada abad pertengahan pula, lukisan Buraq ini sering dijumpai dalam ilustrasi-ilustrasi sampul buku di Persia.
Menjadi inspirasi seni di Nusantara
Saat Islam menyebar ke Hindia dan Asia Tenggara, kepercayaan akan Buraq ini juga menjadi sumber inspirasi seni bagi rakyat Nusantara. Lukisan Buraq ini bisa ditemukan di makam para wali dan juga ulama. Di Padang Pariaman, Buraq mempunyai perayaannya sendiri dalam festival tabuik, untuk memperingati peristiwa Karbala saat cucu Rasulullah SAW yakni Hussein bin Ali dibantai secara keji oleh tentara Yazid. Pada peristiwa tersebut dipercaya Buraq muncul untuk menjemput ruh Hussein bin Ali.
BACA JUGA: Misteri Wujud Buraq, Kendaraan yang Membawa Nabi Muhammad ke Langit Ketujuh
Selain peristiwa tersebut, Buraq juga konon menjadi cikal bakal berkembangnya mitos Kuda Sembrani milik Sultan Agung. Sang sultan yang memerintah Kerajaan Mataram pada abad ke-17 ini konon menjadi kendaraan antar-jemput sang sultan untuk solat Jumat di Makkah.