Categories: Trending

4 Fakta Sonagachi, Pusat Prostitusi Terbesar di Asia yang Bikin Gang Dolly Nggak Ada Apa-apanya

Yang namanya prostitusi memang nggak bisa lepas dari gaya hidup masyarakat di seluruh dunia. Bahkan, di era modern ini keberadaan rumah bordil sudah marak bak jamur di musim hujan. Meski banyak bisnis yang berjalan diam-diam, namun nggak jarang pula yang dibuka dengan terang-terangan. Di Indonesia, mungkin kita pernah mendengar tentang Gang Dolly, pusat prostitusi yang dulunya terbesar di Asia Tenggara. Beruntung saat ini tempat tersebut sudah resmi ditutup.

Terlepas dari Gang Dolly, tahukah kamu pusat prostitusi terbesar di Asia? Adalah Sonagachi yang berlokasi di Kolkata, India. Kawasan tersebut sangat terkenal karena dibanjiri dengan rumah bordil. Selengkapnya tentang Sonagachi, berikut ini adalah beberapa fakta tentang pusat prostitusi nomor wahid di Asia tersebut.

Memiliki julukan “The City of Joy”

Sonagachi memang bisa dibilang tempat di mana laki-laki hidung belang mendapat banyak hiburan. Bagaimana tidak? Di kawasan tersebut, setidaknya ada sekitar 14 ribu kupu-kupu malam. Dan sepertinya, istilah “kupu-kupu malam” kurang cocok mereka sandang.

sonagachi yang jadi City of toy [image source]
Sebab banyak di antaranya yang nerima pelanggan bukan hanya di waktu malam, namun juga siang hari. Memang sih, banyak pekerja di sana yang melayani pelanggan bukan karena keinginan pribadi, melainkan dipaksa. Misalnya saja para abege yang sengaja dijual ke rumah bordil.

Para pekerja mendapat bayaran tinggi

Lain dari pekerja yang dipaksa jadi budak nafsu, ada juga beberapa wanita yang datang dengan senang hati karena tergiur oleh bayaran yang tinggi. Sebut saja Baisakhi, wanita tersebut sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan bayaran 15 poundsterling untuk tiap bulannya. Nilai ini bisa dibilang sedikit dan tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.

Pekerja mendapat bayaran tinggi [image source]
Namun kemudian setelah pindah menggeluti bisnis ini, wanita tersebut mendapatkan bayaran yang berlipat-lipat. Bahkan kalau sedang ramai, sang kupu-kupu malam bisa meraup 10 kali lipat. Ketika nurani kalah dengan kebutuhan akan uang, mungkin akan banyak orang yang mengambil kesempatan ini.

Profesi karena tradisi

Mirisnya, banyak sekali penghuni Sonagachi yang menjalani profesi ‘becek’ hanya karena sebuah tradisi. Dari kesaksian beberapa pekerja, diketahui bahwa mereka menjalani hidup sebagai budak nafsu karena keluarganya juga melakukan hal yang sama.

Mirisnya, banyak yang merasa jika profesi becek tersebut adalah tradisi keluarga [image source]
Mereka bersama datang ke Kalkata karena kota tersebut memiliki pemandangan indah, jalan luas dan tentu saja kehidupan yang menjanjikan di Sonagachi, karena kawasan tersebut memang selalu ramai didatangi oleh pelanggan dari berbagai usia. Para pekerja sendiri banyak yang mengaku telah menemukan kehidupan yang lebih baik sejak tinggal di kawasan tersebut.

Sonagachi adalah tempat tinggal selamanya

Meski para pekerja mengaku mendapatkan penghidupan yang lebih baik, namun sejatinya mereka tahu bahwa para germo yang paling banyak mendapat keuntungan dari bisnis ini. Meski demikian, banyak di antara mereka yang merasa jika Sonagachi merupakan tempat tinggal untuk selamanya.

Para wanita yang menghabiskan usia di Sonagachi [image source]
Bahkan, seorang wanita berusia 72 tahun mengaku jika ia tidak akan meninggalkan Sonagachi meski tidak lagi ‘beroperasi’. Alasan untuk bertahan tak lain karena kawasan tersebut merupakan tempat di mana ia menghabiskan sebagian besar hidupnya.

Pemerintah India sebenarnya jelas tahu apa saja yang terjadi di kota ini. Tapi, mereka seolah membiarkan begitu saja. Pusat prostitusi semacam ini memang selalu membawa kontradiksi. Di satu sisi banyak orang yang butuh pekerjaan, tapi di sisi lain melakukan bisnis haram semacam ini jelas melawan norma dan nurani. Semoga suatu saat Sonagachi bisa mengikuti jejak gang Dolly.

Share
Published by
Nikmatus Solikha

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

8 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago