Merasa beruntung lahir di era 90an memang tidak salah. Mengingat di masa seperti itu segala sesuatunya memang tak rumit seperti sekarang. Dimana hidup tidak lagi tentang menonton kartun Minggu atau bercanda dengan teman sepermainan. Tahun 90an mungkin bisa dianggap zaman keemasan, tapi juga masa paling berjayanya para kriminal. Khususnya para kartel dan gangster.
Pablo Escobar, mungkin nama ini tidak diingat lantaran dulu pikiran bocah kita terlalu sibuk untuk bersenang-senang. Sosok ini dijuluki King of Kokain pada masa itu dengan sukses menjadi orang paling berpengaruh di Kolombia bahkan dunia. Kisah hidupnya tertuang dalam banyak buku dan film, meskipun akhirnya riwayatnya begitu tragis.
Meskipun peredaran narkoba di era kekinian masih ramai, namun zaman sekarang bisa dikatakan cukup beruntung jika dibandingkan dulu. Setidaknya, tidak ada Escobar junior yang melakukan kegilaan seperti yang telah terjadi. Namun meskipun hidupnya kelam dan sesat, ada beberapa fakta menarik yang mungkin bisa sedikit mengubah pandangan kita terhadap sosok fenomenal ini.
Sebagai pimpinan kartel paling terkenal kala itu, sudah barang pasti uang bagi Escobar adalah sesuatu yang sepele berapa pun jumlahnya. Ia bahkan pernah sesumbar ingin memberikan sebagian uangnya untuk membantu melunasi utang negara.
Daerah penyebaran kokain terbesar pria ini adalah Amerika. Sekitar 80 persen kokain yang ada di negara itu adalah tanggung jawab Escobar. Hal ini pula yang membuat kantongnya tak muat uang. Namun di satu sisi kebijakan luar negeri yang berlaku akan membuatnya dengan mudah kena hukum. Menyiasati hal itu, pria yang lahir tahun 1949 ini kemudian bernegosiasi dengan otoritas setempat untuk membantunya.
Tentu saja Escobar tidak datang dengan tangan kosong, ia membawa setidaknya $ 10 miliar. Mungkin karena gengsi karena dibantu oleh kartel narkoba, pemerintah Kolombia dengan sopan menolaknya.
Menyebarkan kokain ke seluruh dunia, tentu saja Escobar bertanggung jawab atas rusaknya moral banyak orang. Dosa Escobar juga makin tak terhingga kala ia membunuhi banyak orang untuk melancarkan bisnisnya. Meskipun demikian, sosoknya yang bengis ini ternyata dihormati dan dipuja bak Robin Hood oleh sebagian orang. Ironis.
Kejam luar biasa, ternyata Escobar masih punya sifat manusia dalam dirinya. Dalam berbagai sumber disebutkan jika pria keturunan Spanyol tersebut seringkali membantu orang-orang miskin di Kolombia. Mulai membangun fasilitas sampai memberikan tunjangan kepada orang sekitar. Karena perut butuh diisi, orang-orang miskin tentu tidak melihat fakta mirisnya. Siapa pun yang membantu pasti dianggap pahlawan. Terlepas uang yang diberikan haram dan si donaturnya adalah salah satu orang paling bejat di muka Bumi.
Bisnis narkoba seperti ini, apalagi jumlahnya sudah gila serta area pemasarannya mendunia, maka jangan pernah menghitung uang yang akan didapatkan. Sangat banyak dan akan menghabiskan seumur hidup untuk menghitungnya. Escobar ada di masa seperti ini satu dekade lebih.
Menjadi bos kartel besar, Escobar bukanlah tipe orang yang mondar mandir ke bank untuk mengambil uangnya dan membeli sesuatu. Ia suka menyimpan semua penghasilannya di rumah. Escobar punya ruangan sendiri yang ukurannya lumayan besar untuk menaruh semua uangnya yang rata-rata berbentuk kertas itu. Mungkin karena begitu lama ditimbun, uang-uang ini pun dimakan tikus.
Pria yang mati muda ini mengatakan jika sekitar 10 persen uangnya tinggal serpihan saja gara-gara dimakan binatang pengerat. Alih-alih merasa susah, Escobar malah tertawa sombong sambil mengatakan jika jumlah itu setara dengan $ 1-2 miliar.
Sesumbar mau membayarkan hutang negara dan juga membangun banyak sekali fasilitas umum, kira-kira berapa jumlah pasti yang yang dimiliki Escobar? Setiap harinya, ia berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan sejumlah $ 60 jutaan. Jadi, tinggal kalikan berapa pendapatan bulanan Escobar.
Mempunyai sejumlah uang yang bahkan tidak muat diangkut 10 gerbong kereta api, Escobar pun bersaing ketat dengan Warren Buffet dan lainnya di daftar orang paling kaya se-jagad. Forbes menaksirnya pada tahun 1989 lalu, kekayaan Escobar mencapai $ 25 miliar. Jumlah ini pun makin bertambah, hingga di akhir hidupnya uang pria satu anak tersebut mencapai $ 30 juta. Jumlah uang ini tak terkira banyaknya apalgi dulu nilai dari uang tidak serendah saat ini.
Membicarakan bisnis narkoba maka tidak akan pernah lepas dengan yang namanya pembunuhan. Dua hal ini ibarat seperti bola bilyar dan sodokannya. Bola bilyar bisa masuk jika sodokannya pas, dengan sebelumnya memikirkan teknik serta targetnya. Kira-kira begitulah analoginya?
Selama karirnya di dunia hitam, anak petani miskin ambisius itu sudah membunuh setidaknya 4000 orang dari berbagai kalangan. Mulai musuh sesama kartel, masyarakat sipil, jaksa, jurnalis, dan yang tak boleh ketinggalan adalah puluhan anggota DAS atau FBI-nya Kolombia. Kekejamannya ini begitu melegenda dan menempatkan namanya di nomor wahid untuk daftar gangster paling kejam sepanjang sejarah.
Kematian Escobar sendiri juga sama dramatis seperti kisah hidupnya. Diceritakan jika pria ini mati diberondong peluru DEA dan FBI. Salah satunya mengenai belakang telinga dan kepalanya. Escobar raib ternyata bukan jaminan jika narkoba pun terpotong dari akarnya. Nyatanya hingga saat ini peredarannya masih saja mendunia. Bahkan dampaknya juga sampai ke nusantara.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…