Beberapa waktu lalu kita diresahkan oleh beredarnya video dan informasi mengenai adanya penemuan ganja jenis flakka. Flakka ini selain mematikan, juga dapat berefek membuat penggunanya menjadi “mayat hidup.” Pihak BNN bahkan sampai ketar-ketir untuk sekuat tenaga mencegah masuknya ganja jenis ini ke Indonesia.
Dan kini, tampaknya pihak aparat di tanah air mesti lebih berhati-hati. Pasalnya, saat ini di negara Amerika Serikat dan sekitarnya, ditemukan narkoba jenis baru yang efeknya sangat mematikan dan membuat Flakka seolah tampak lebih “mendingan.” Nama narkoba jenis baru ini adalah “Gray Death. ” Dan di bawah ini adalah fakta-fakta mengerikan dari Gray Death.
Gray Death adalah narkoba jenis baru yang punya efek sangat mematikan. Bayangkan saja, narkoba ini merupakan kombinasi antara heroin, opium sintetis (U-47700), fentanyl, serta carfentanil alias zat yang sering digunakan sebagai obat penenang untuk membius hewan-hewan besar dan buas macam gajah atau singa. Perpaduan zat-zat tersebut jelas saja berakibat fatal terhadap pemakainya. Para analis di Amrik sana bahkan menyebutkan kalau Gray Death ini adalah kombinasi mematikan yang pernah mereka temui dalam dua dekade terakhir.
Pemberian nama Gray tak lain karena warnanya yang keabu-abuan. Sedangkan “death” itu sendiri memang nama yang pantas bagi narkoba yang efeknya paling mematikan di dunia ini. Narkoba jenis ini punya bentuk yang mirip seperti batu pualam dengan konsentrasi yang padat.
Baru-baru ini, menurut Drug Enforcement Administration atau DEA, sedikitnya 46 korban yang tersebar di negara bagian yang ada di Amerika Serikat telah tewas akibat overdosis narkoba ini. Kasus ini banyak ditemukan di beberapa negara bagian seperti Georgia dan Alabama. Jumlah itu hanya di negara Amerika saja, dan kabarnya penyebaran narkoba ini sudah mulai masuk ke Kanada dan Meksiko.
DEA mengatakan bahwa Gray Death ini punya potensi 10 ribu kali lebih mematikan ketimbang morfin dan 100 kali lebih berbahaya daripada fentanyl. Dosis rendah fentanyl saja bahkan sudah mampu melumpuhkan seekor gajah yang beratnya mencapai satu ton. Efeknya bahkan dapat langsung terasa hanya lewat sentuhan langsung terhadap kulit.
Umumnya mereka yang mengonsumsi ganja berniat untuk dapat “bersenang-senang.” Namun, justru dengan mengonsumsi ganja yang satu ini, mereka bisa tewas. Lantaran digodok dengan cara yang asal-asalan dan dengan kombinasi zat yang berbahaya, ganja ini punya potensi yang sangat membahayakan seiring perpindahan dari satu tangan pengedar ke pengedar lainnya.
Untungnya, ada. Nama obat ini adalah Naloxone, atau lebih dikenal dengan nama Narcan. Naloxone bisa digunakan untuk memulihkan efek dari overdosis opium sintetis. Hanya saja, obat ini baru bisa diberikan jika ada resep dari dokter dan di Amrik sana, regulasi yang mengaturnya pun berbeda dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya. Naloxone bahkan menjadi kontroversi jika nantinya digunakan hanya untuk menyelamatkan pemakaian narkoba seperti Gray Death ini.
Itulah fakta-fakta mengerikan tentang Gray Death. Saat ini, otoritas negara-negara di Amerika Utara sedang berkonsolidasi supaya mereka dapat menghentikan peredaran ganja ini hingga ke akarnya. Doakan saja semoga mereka berhasil. Sebab, jika tidak, cepat atau lambat obat terlarang ini bisa sampai ke negara kita.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…