Kalau selama ini hal yang ditakutkan saat bermain di pantai adalah gulungan ombak atau kedalaman air, temuan baru-baru ini sedikit berbeda. Menyusul luka yang dialami remaja 16 tahun asal Australia pada kedua kakinya pasca bermain di Pantai Dendy Street, Brigton. Remaja bernama Sam Kanizay sebenarnya hanya bermain bola di pantai. Tak disangka, tiba-tiba dirinya diserang sekumpulan makhluk misterius yang menyebabkan kakinya terluka parah.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter yang menangani Kanizay mendiagnosa penyebab luka adalah gigitan kutu laut. Para ilmuwan kelautan pun membenarkan pernyataan itu setelah meneliti sampel makhluk penyerang yang diambil ayah Kanizay di pantai tempat anaknya terluka. Lantas, seperti apa sebenarnya kutu laut dan seberapa berbahaya parasit yang mampu merobek daging hingga berdarah? Berikut ini uraiannya.
Tidak hanya berfokus pada daging manusia, amphipods lysianassid atau kutu laut juga memangsa ikan mati atau bangkai burung laut. Kelompok kutu laut juga kerap mengganggu suatu kelompok. Tapi dalam prakteknya, mereka tidak menyerang kepada predator seperti piranha.
Meski menurut Genefor Walker-Smith kutu laut ada di setiap samudera di bumi, ditemukan beberapa trik untuk mengurangi resiko serangannya. Pertama, melakukan kegiatan berenang di siang hari. Sebab menurut Genefor, kutu laut lebih aktif pada senja dan malam hari untuk menghindari predator. Kedua, selalu perhatikan tempat pijakan kaki. Karena sebenarnya, kutu laut hanya menyerang dan memakan ikan mati bukan kaki manusia. Namun saat kaki tepat berada di atas ikan mati, maka kutu laut yang kebingungan asal menancapkan giginya pada daging di sekitar ikan mati.
Kasus yang terjadi pada Kinazay semacam alarm bagi para wisatawan agar lebih berhati-hati ketika berlibur di pantai atau laut. Meski begitu, tidak perlu terlalu khawatir berlebihan sampai takut berkunjung ke wisata air. Yang jelas, menutup luka di kulit dan selalu awas pada kondisi sekitar sangat penting agar keselamatan selalu terjaga..
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…