in

Nekat Pelihara King Cobra, Siap-siap Mati Dalam Senyap

Keberadaan King Kobra akhir-akhir ini mendadak ramai diperbincangkan. Bukan apa-apa, kejadian tewasnya seorang seniman atraksi ular yang terjadi beberap waktu lalu, cukup menghebohkan masyarakat. Ular yang sedianya akan dijadikan sebagai bagian dari pertunjukan tersebut, malah mematuk dan menewaskan pemiliknya.

Selain dikenal dengan racunnnya yang berbahaya, ular besar dengan nama latin Ophiophagus hannah itu juga sangat berisiko jika dipelihara. Merupakan tantangan tersendiri jika masih nekat ingin menyimpan hewan berbisa tersebut. Yang unik, King Kobra ini juga mempunyai sifat kanibalisme alias hobi memakan ular lainnya. Sederet fakta menarik tentang keberadaannya juga sangat menarik untuk ditelusuri.

Ular berbisa terbesar dan terpanjang di dunia

Dalam ilmu biologi, King Cobra diklasifikasikan sebagai anggota famili Elapidae. Cirinya adalah memiliki taring berongga sebagai penghantar racun saat mengigit mangsanya. Jika ular besar lainnya seperti Phyton, Anaconda, Sanca membunuh musuhnya dengan cara dililit dan kemudian ditelan, King Cobra hanya butuh waktu 15 sampai 30 menit saja untuk melumpuhkan mangsanya.

Ular berbisa terbesar [sumber gambar]
Saat terdesak, King Cobra merentangkan kulit pada lehernya yang berbentuk seperti sendok nasi. Bentuk tudungnya itu pula yang menjadi ciri khasnya hingga mudah dibedakan dengan jenis ular lainnya. Dengan masa hidup selama 20 tahun, King Cobra dewasa sanggup mencapai bobot hingga mencapai 20 kilogram dengan rentang tubuh sekitar 5,5 meter. Bahkan, ular ini sanggup mengangkat kepalanya hingga 1,8 meter dari tanah.

Dikenal memiliki racun saraf yang mematikan

Ular berjenis kobra memang dikenal dengan bisanya yang mematikan. Hewan yang kerap ditemukan di Asia Tenggara, India Utara, Tenggara Cina, Semenanjung Malaya, wilayah Barat Indonesia, dan Filipina ini, memiliki sebuah racun khusus yang sanggup membunuh mangsanya secara perlahan. Susunan bahannya terdiri dari protein, polipeptida dan bersifat neurotoksik.

Racun neurotoksik yang mematikan [sumber gambar]
Sekali gigit, bisa yang mengandung zat mematikan itu akan langsung menyebar ke dalam tubuh mangsanya. Dilansir dari mentalfloss.com, racun yang dikeluarkan sebanyak 7 mililiter atau setara dengan 1,5 sendok teh. Jika terpapar, bisanya akan menghambat komunikasi antar sel saraf pada tubuh dalam hitungan menit. Gejala lain yang timbul adalah pusing ekstrim, vertigo, lumpuh, koma dan kematian akibat kegagalan sistem kardiovaskular pada pernapasan.

Reptil ganas dengan sifat kanibal

Salah satu kebiasaan yang mengejutkan dari King Cobra adalah kerap memangsa reptil sejenisnya. Bagi ular yang kalah saat bertarung dengan King Cobra, secara otomatis akan menjadi santapan yang empuk bagi dirinya. Dikutip dari reptille-database.reptarium.cz, hewan satu ini diberi nama latin ophiophagus hannah yang artinya adalah pemakan ular.

Dikenal bersifat kanibal [sumber gambar]
Mudahnya King Cobra menelan mangsa adalah, berkat susunan rahang yang sangat fleksibel dan dihubungkan oleh ligamen lentur. Selain ular berbisa maupun non-bisa, reptil ini juga sering memangsa hewan pengerat, kadal serta burung. Melihat fakta-fakta seperti ini, King Cobra tentu bukan menjadi hewan reptil yang direkomendasikan untuk dipelihara.

Sosok yang kerap digunakan sebagai atraksi dalam kesenian

Sosoknya yang unik plus ditambah dengan beragam mitos yang ada, membuat King Kobra sering dipelihara dan digunakan dalam atraksi-atraksi ekstrim. Padahal, hewan reptil ini tergolong pemalu dan cenderung menghindar jika berhadapan dengan manusia. Namun apa daya, King Cobra sering ditemui dalam festival-festival yang kerap disuguhkan sebagai bagian dari pertunjukan.

Don’t try this at home [sumber gambar]
Hasilnya cenderung untung-untungan. Jika tidak rewel, King Kobra akan terlihat gemulai dan eksotis saat meliuk-liukkan tubuhnya bersama dengan si pawang. Jika sedang apes, akibatnya bisa seperti Rizki Ahmad. Remaja asal Kalimantan Tengah itu, tersungkur tak sadarkan diri setelah digigit oleh ular yang dibawanya saat beraksi. Sekali lagi, peristiwa tersebut menjadi indikasi bahwa King Kobra tidak layak untuk dijadikan sebagai bahan lelucon. Terlebih dipelihara.

Dari informasi di atas, kita sudah mengetahui betapa ganas dan berbahayanya ular satu ini. Selain tak layak untuk dipelihara, juga tak mendatangkan manfaat jika digunakan sebagai media hiburan. Jika ngotot masih penasaran, cukup cari keberadaan dirinya melalui Google maupun Youtube.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Jelang Partai Semifinal, Mari Ingat Kembali Kedigdayaan Malaysia Terhadap Timnas U-19

Viral Pemotor Masuk Jalan Layang dan Diloloskan Polisi, Siapa yang Salah?