Keramaian di Mal Terminal 21 Nakhon Ratchasima, Thailand seketika buyar saat seorang pria misterius menembakkan senjata apinya secara membabi buta. Belakangan, terungkap bahwa pelaku penembakan merupakan seorang anggota militer Thailand berpangkat Sersan Mayor bernama Jackraphanth Thomma.
Dilansir dari CNNIndonesia.com (10/02/2020), aksi ‘koboy’ prajurit militer berusia 32 tahun itu telah menewaskan 29 orang. Diketahui pula, Jackraphanth bukanlah tentara sembarangan di kesatuan militer negeri Gajah Putih. Sebagai seorang prajurit, ia dikenal memiliki kemampuan menembak di atas rata-rata. Seperti apa sosoknya? Simak ulasan berikut.
Jackraphanth dikenal memiliki kemampuan menembak di atas rata-rata
Pihak militer Thailand mengidentifikasi bahwa Sersan Mayor Jackraphanth Thomma bukanlah personil militer biasa. Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich, pelaku penembakan yang berdinas di Batalion Amunisi ke-22 itu dikenal memiliki kemampuan menembak di atas rata-rata personil militer biasa.
Tak heran jika otoritas keamanan Thailand seperti militer dan kepolisian sangat berhati-hati saat menghadapi Jackraphanth di lapangan. Hal serupa juga dibenarkan oleh Kepala Penegakan Hukum Kepolisian Thailand, Mayor Jenderal Jirapob Puridet. “Dia (Thomma) adalah penembak yang sangat ahli di mana ia sendiri sudah memenangkan berbagai kompetisi menembak,” ucapnya yang dikutip dari Dunia.tempo.co (09/02/2020).
Lakukan penembakan brutal dan tewaskan puluhan orang
Saat peristiwa nahas itu terjadi, perbelanjaan Korat Terminal 21, Provinsi Racht Rachasima, Thailand utara tengah dipadati oleh mereka yang berkunjung ke sana. Lalu lalang manusia inilah yang menjadi sasaran empuk bagi Jackraphanth. Dilansir dari Kompas.com (09/02/2020), ia sempat menembak mati dua komandannya di markas militer Surathampithak sebelum berpindah ke Mal Terminal 21 Nakhon Ratchasima.
Seusai memberondong atasannya, Jackraphanth diketahui juga mencuri perlengkapan militer untuk mendukung aksi penembakannya di tempat lain, seperti senapan serbu Heckler & Koch (HK) 33, amunisi, dan jip militer Humvee. Bahkan, dirinya juga dikabarkan menggunakan senapan serbu M60 untuk menghabisi targetnya. Atas aksinya tersebut, 20 orang meninggal dunia dan 40 lainnya mengalami luka-luka.
Dendam pribadi diduga menjadi motif penembakan yang terjadi
Latar belakang dari aksi penembakan yang dilakukan oleh Jackraphanth pun sempat diselidiki oleh pihak berwenang Thailand. Dugaan pun muncul bahwa tindakan brutal tersebut dipicu oleh masalah pribadi berupa sengketa tanah yang melibatkan Jackraphanth dan petinggi pangkalan militer Surathampithak, Kolonel Anantharot Krasae.
Krasae sendiri telah dihabisi oleh Jackraphanth di markas militernya sebelum berpindah lokasi ke Mal Terminal 21 Nakhon Ratchasima. Dalam sebuah unggahan Facebooknya, Jakrapanth sempat mengungkapkan kekesalannya. “Pelaku didorong kekesalan atas sengketa tanah di mana ia merasa dicurangi,” ucap Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha yang dikutip dari Dunia.tempo.co (09/02/2020).
BACA JUGA: AR-15, Senjata Penembak Jamaah Masjid Selandia Baru yang Pernah Digunakan Pasukan Elit RI
Saat aksi penembakan berlangsung, Jackraphanth sempat selfie dan melakukan live streaming di sosial media untuk merekam tindakan brutalnya tersebut. Bahkan Pihak kepolisian dan pasukan khusus pun sempat berhati-hati saat bernegoisasi hingga mendatangkan sang ibu ke lokasi namun tak berhasil. Tak lama, Jackraphanth pun ditembak mati setelah disergap oleh pasukan khusus Hanuman.