Singapura mungkin tak lebih luas dari Jakarta, namun harus diakui negara kecil ini memang hebat. Bahkan Indonesia harus mengakui jika di beberapa sektor jauh ketinggalan dari negara kecil ini, terutama soal pendidikan dan juga kesehatan. Tak hanya itu, meskipun kecil Singapura juga mampu memberikan hiburan tersendiri lewat deretan tempat pariwisatanya. Bahkan mayoritas dari kita mungkin bercita-cita bisa mengunjungi negara tetangga ini suatu saat nanti.
Membandingkan Indonesia dan Singapura mungkin bukan pertarungan yang adil. Ya, alasannya banyak, salah satunya seperti yang sempat disinggung di bagian pembuka. Alhasil, banyak dugaan yang mengatakan jika Indonesia kalah kelas dari Singapura. Hal ini pun turut memengaruhi opini-opini tentang bagaimana hidup di negara tetangga Malaysia ini yang dikira pastinya jauh lebih enak.
Nah, pertanyaannya, benarkah hidup di Singapura benar-benar enak dari pada Indonesia? Jangan tarik kesimpulan dulu sebelum membaca deretan ulasan berikut.
Bisa bekerja di Singapura, maka orangtua bakal bangga. Ya, anggapan sukses serta punya uang banyak sudah pasti melekat. Padahal realitanya tidak selalu seperti itu. Kecuali kita bekerja di posisi yang benar-benar bagus, maka memang benar bisa hidup nyaman di sana. Tapi kalau rata-rata, ya silakan bersusah payah dengan biaya hidup yang bisa dibilang gila untuk ukuran Indonesia. Meskipun gaji di sana memang tinggi.
Kalau di Indonesia tak perlu ditanya. Gaji besar atau rata-rata, hidup tetap nyaman-nyaman saja karena biaya hidup sangat terjamin. Bahkan di beberapa tempat murahnya keterlaluan. Jadi, bisa dibilang di sini jauh lebih aman soal jaminan hidup, berapa pun gajinya.
Ambil contoh makan. Di sana kita harus mengeluarkan uang rata-rata 5-10 dolar atau sekitar Rp 50 ribu untuk sekali makan. Sedangkan kita butuh minimal dua kali makan dalam sehari. Silakan hitung sendiri berapa uang yang harus dihabiskan selama sebulan hanya untuk makan saja. Di Indonesia dengan jumlah uang yang sama kita bisa makan prasmanan tiap hari.
Tak cuma makanan, rata-rata barang-barang di Singapura memang mahal-mahal. Jadi, jika ingin punya sisa uang harus betul-betul hemat. Beruntungnya kita tinggal di Indonesia karena segalanya masih sangat terjangkau.
Di Singapura, memiliki mobil sangat-sangat susah. Kita harus benar-benar banyak uang jika ingin melakukannya. Alasan pertama karena mobil di sana mahal, kemudian hanya berlaku sampai 10 tahun saja. Belum lagi pajak tahunannya sangat mahal serta banyak biaya-biaya tambahannya. Belum termasuk dengan denda jika parkir sembarangan serta biaya perawatan dan BBM yang bikin kantong kering dalam sekejap.
Di Indonesia keadaannya berbalik 180 derajat. Mobil sangat laris di sini karena berbagai kemudahan. Mulai dari bebas masa expired, pajak tahunan terjangkau, biaya perawatan juga tak terlalu mahal, serta BBM yang masih masuk akal harganya. Bahkan sistem kredit serta banyak mobil murah yang beredar membuat setiap orang sekarang punya kesempatan untuk punya mobil mereka sendiri.
Di Indonesia ada SHM atau sertifikat hak milik ketika kita membeli sebuah rumah. Di Singapura mah jangan mimpi. Mau sebagus apa pun rumah yang dibeli, sertifikat tanah tetap milik pemerintah. Ya, hampir sebagian besar rumah di sana statusnya hanya hak guna pakai saja. Meskipun istilahnya seperti sewa tanah, tapi harga rumah bisa dibilang terlampau mahal. Satu lagi, jangan mimpi juga punya rumah satu lantai plus taman dan kolam renang indah. Di sana hampir semua rumah bentuknya apartemen.
Sebuah harga sewa apartemen di Singapura bisa digunakan untuk membeli rumah bagus di Indonesia. Tentu saja yang statusnya adalah SHM. Oh iya, di Singapura kita juga tak bisa tinggal di sembarang tempat atau bakal kena denda. Sedangkan di Indonesia semuanya bisa jadi tempat tinggal. Samping bantaran sungai, kolong jembatan, kuburan, samping rel kereta api dan sebagainya.
Bagi yang baru hidup di Singapura, jangan pernah jauh-jauh dari buku pedoman atau sejenisnya. Pasalnya, keliru sedikit kita bisa kena sanksi. Misalnya meludah sembarangan, buang sampah, buang sisa permen karet, menyebrang di sembarang tempat dan masih banyak lagi. Kabar buruknya lagi, dendanya bisa sangat mahal hingga jutaan rupiah.
Bagaimana dengan Indonesia? Ya, tak perlu dijelaskan panjang lebar. Pasalnya kita semua sudah tahu kalau di sini aturan sangat lemah. Di Singapura meludah akan kena denda, di Indonesia kencing di jembatan penyebrangan tidak masalah. Kalau ada petugas baru tertib. Harusnya orang-orang Indonesia tidak pernah stres lantaran bisa hidup tenang walaupun melakukan sedikit-sedikit kesalahan.
Nah, dari sekelumit fakta di atas, kesimpulannya adalah hidup di Singapura tak lebih enak dari Indonesia. Bahkan kalau boleh dibilang, bagi kita Indonesia Surga dan di sana sebaliknya. Namun demikian, kenapa Singapura terkesan lebih wah dari pada Indonesia? Ya, ternyata aturan-aturan yang mengekang itu membuat mereka lebih keren.
Orang-orang taat hukum lantaran ogah kena denda, lingkungan bersih, sangat teratur dan sebagainya akhirnya mampu membuat Singapura sangat mentereng. Indonesia memang lebih mudah dalam segala hal tapi tengok bagaimana keadaannya? Berkebalikan dengan Singapura bukan? Jadi, jika diberi pilihan, manakah yang bakal kamu pilih. Singapura yang terkendali namun ribet, atau Indonesia yang lebih menjamin hidup tapi semrawut dalam hal yang lain?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…