Giant Bow 23 mm di pameran alutsista 2013 [image: source]
Setiap profesi yang dijalani seseorang, pasti memiliki resiko dalam menjalankannya. Ibaratnya penjual minyak wangi resikonya beraroma harum terkena minyak wanginya, begitu pun tukang jualan bensin yang suatu waktu akan terkena cairan bensin. Begitu juga dengan abdi negara, TNI di tanah air. Mereka pun memiliki berbagai resiko mulai dari ancaman musuh, kekerasan fisik, hingga luka akibat senjata di sekitar mereka.
Seperti yang kita ketahui, anggot TNI memang kerap mempertaruhkan nyawanya bagi negara. Dan kasus yang baru terjadi adalah meninggalnya empat anggota TNI AD. Keempatnya meninggal akibat senjata Giant Bow Cannon pada gladi bersih pembukaan latihan PPRC di Kepulauan Riau. Seperti apa Giant Bow Cannon yang menewaskan empat orang itu, berikut ini beberapa faktanya.
Menurut pernyataan Brigadir TNI Alfret Denny Tuejeh selaku Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), kecelakaan terjadi ketika geladi resik kedua menjelang pembukaan latihan PPRC di Natuna pada Rabu 17 Mei 2017 lalu. Padahal saat geladi bersih pertama, tak ada halangan dan semua berjalan lancar. Kecelakaan yang menewaskan empat orang dan sebanyak 8 orang luka-luka itu terjadi saat latihan menembak altileri pertahanan udara. Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan dan dugaan sementara ada malfungsi yang menyebabkan kecelakaan.
Itulah beberapa fakta Giant Bow Cannon, senjata yang menewaskan 4 anggota TNI AD. Hingga kini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang apa sebenarnya penyebab kecelakaan mengingat gladi bersih pertama yang dilakukan berjalan lancar-lancar saja.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…