Jika anda adalah pengagum berat Soekarno, maka nama Cindy Adams bukanlah nama yang asing lagi. Ya, jurnalis Amerika ini adalah orang pertama dan bisa dibilang satu-satunya yang berhasil mewawancarai seorang Soekarno dengan sangat detail. Tak hanya soal kenegaraan dan juga tetek bengeknya, tapi juga nyerempet-nyerempet banyak masalah pribadi Bapak Bangsa. Nah, bagi yang tak tahu Cindy Adams mungkin pertanyaan yang muncul adalah, siapa sosok ini dan kenapa Soekarno bisa mudah menerimanya.
Perlu diketahui, Soekarno di masa jayanya adalah sosok yang bikin para penulis dan jurnalis gregetan ingin menulis riwayat hidupnya. Namun, tak satu pun berhasil dan diizinkan, hingga akhirnya seorang jurnalis asal Amerika bernama Cindy Adams muncul dan memikat hati sang Putra Fajar. Sebenarnya tak ada alasan khusus kenapa Soekarno bisa dengan lempeng-nya mengizinkan wanita satu ini untuk mewawancarainya ketika orang lain begitu susah. Namun, beliau hanya mengatakan jika Cindy adalah sosok yang baik dan tulisannya sangat jujur.
Lalu, siapa sosok satu ini serta bagaimana hubungannya dengan Putra Sang Fajar? Simak ulasannya berikut.
Bisa sampai mewawancarai dan bikin buku biografi Bung Karno, siapa sangka sebenarnya awal pertemuan Cindy Adams dan Soekarno tidak dramatis. Dalam artian, Cindy tidak menduga jika ia bisa dengan gampangnya meminta secara langsung untuk mewawancarai sosok Bapak Bangsa itu. Sangat mudah, bahkan Bung Karno sendiri tak terkesan menolak atau ogah.
Awal pertemuan Cindy dan Bung Karno adalah ketika sang suami yang merupakan perwakilan dinas kebudayaan Amerika tampil di Istana Negara. Cindy ketika itu ikut suaminya dan langsung terpana melihat Soekarno. Sebagai seorang jurnalis dan ada tokoh besar dunia di depannya, maka nalurinya berbicara. Di akhir acara itu, Cindy pun dengan nekat bertanya soal kesediaan wawancara, sejurus kemudian Soekarno dengan enteng mengatakan iya.
Soekarno adalah tokoh yang sangat berpengaruh di masa lalu, bahkan kiprahnya juga mendunia. Nah, hal yang jadi pertanyaan adalah pertanyaan macam apa yang pertama kali dilontarkan oleh Cindy Adams kepada Bung Karno. Kita mungkin berpikir akan langsung ke topik yang berat. Namun, nyatanya tidak.
Cindy mengawali wawancara dengan pertanyaan yang sangat ringan dan menyenangkan. Bahkan sampai bikin Bung Karno tersipu. “Kenapa Anda mengenakan peci? Apakah agar terlihat lebih tampan?” Begitu tanya Cindy. Sambil sedikit tersenyum lalu tertawa, Soekarno mengatakan, “Ya, Anda benar. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya?”
Butuh sekitar tiga tahun bagi Cindy untuk melakukan wawancara dan juga proses penulisan buku. Sebenarnya tidak ada masalah yang benar-benar berat dalam hal ini. Namun, ketika proses akhir akan rampung, Bung Karno tiba-tiba ingin buku yang sudah ditulis mati-matian itu tidak usah dicetak. Cindy pun kecewa luar biasa, dan bolak-balik bertanya kenapa kepada Soekarno. Alasan Bung Karno untuk tidak mencetak buku itu sebenarnya sangat simple.
Gara-garanya, Cindy menuturkan buku ini dengan sudut pandang orang pertama. Artinya seakan-akan Soekarno sendiri yang sedang menuturkan ceritanya lewat buku itu. Keduanya pun bertengkar cukup hebat. Namun Cindy sambil terisak memohon Soekarno untuk bijak. Sejurus kemudian Sang Putra Fajar terdiam lalu menandatangani persetujuan untuk dicetak.
Buku Soekarno yang ditulis Cindy dengan judul ‘Sukarno, An Autobiography as Told to Cindy Adams’ menjadi buku pertama yang paling detail soal Soekarno. Sangat terpercaya, sehingga buku ini pun juga diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Namun, di versi Bahasa, ada satu tambahan paragraf yang sangat kontroversial. Isinya mengatakan Bung Karno menganggap peran Bung Hatta sangatlah tidak penting dalam proklamasi.
Hal tersebut pun segera ditepis oleh Cindy. Ia mengatakan versi aslinya tidak ada paragraf seperti itu. Ia juga mengatakan dalam wawancaranya, Bung Karno juga tidak pernah mengucapkan tentang itu.
Cindy pernah menanyakan sebuah pertanyaan penting. Mungkin tidak terlalu menguak sisi Soekarno, tapi ini penting untuk kita. Ya, sang jurnalis cantik mengatakan, “Apa pesan Anda kepada rakyat Indonesia?” Soekarno pun menjawab dengan jawaban yang sangat patriotik dan menggugah semangat kebangsaan.
“Menjadi negara Indonesia. Ini adalah negeri yang begitu hebat, 17 ribu pulau, dikelilingi lautan, membentang begitu luas. Tanpa semangat untuk membangun negara, mustahil Indonesia bisa berdiri hingga sekarang.” Menurut Cindy, pertanyaan itu serta jawaban Bung Karno adalah salah satu hal termanis yang pernah didapatkannya selama melakukan pekerjaan tersebut.
Cindy Adams, ia mungkin bukan siapa-siapa kita. Tapi, tanpanya sampai hari ini kita takkan pernah tahu lebih dalam tentang Soekarno. Bagaimana Sang Putra Fajar bertingkah laku dalam kehidupannya, sampai rahasia-rahasia politik sang Presiden. Makanya, mungkin sangat layak jika dikatakan rakyat Indonesia juga harus berterimakasih kepada Cindy Adams atas apa yang sudah dilakukannya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…