Tagar #PrayForParis, ucapan belasungkawa, sampai ganti profile picture dengan bendera Perancis jadi aktivitas yang dilakukan mayoritas netizen beberapa waktu lalu. Ya, tentunya masih belum lupa di ingatan kita bagaimana kota cinta ini menjadi medan tempur untuk beberapa saat. Hingga pada akhirnya jatuh korban yang memang tak bisa dihindarkan. Sekitar seratusan orang lebih meregang nyawa.
Selepas kejadian menghebohkan ini, pemberitaan dan opini pun gencar menduga Islam di balik otak penyerangan ini. Hal tersebut berdampak kepada ancaman yang dialami oleh komunitas Muslim Eropa khususnya di Perancis. Ya, beberapa masjid di banyak distrik Muslim mengalami vandalisme dengan coretan-coretan pada masjid yang bertuliskan ‘Kematian Muslim’, ‘Perancis, bangun’, dan sebagainya. Tak cuma itu, bantuan-bantuan kepada Suriah urung diberikan, termasuk wacana penutupan masjid-masjid di negara-negara barat.
Sebenarnya, jika kita berkaca pada sejarah, Justru Perancis yang berdosa besar kepada orang-orang Muslim. Ya, di masa lalu mereka adalah ancaman nyata bagi Islam. Bahkan aksi kekejaman orang Perancis kepada Muslim bisa dibilang lebih kejam dan biadab dari pada dampak penyerangan di Paris itu. Berikut adalah beberapa dosa yang pernah dilakukan Perancis kepada umat Muslim.
Dulu, Perancis adalah negara kolonial terpandang di dunia dengan daerah jajahan yang sangat luas. Jika ditotal, setidaknya 7 persen Bumi mereka kuasai. Termasuk beberapa negara Afrika, seperti Chad, Aljazair dan negara Afrika utara lain. Nah, Chad adalah salah satu negara jajahan yang menerima perlakuan sangat buruk dari Perancis.
Chad mayoritas beragama Muslim lantaran daerah sebaran Muslim Arab memang menjangkau mereka. Sayangnya, hanya karena ini Perancis melakukan aksi keji. Ketika itu tahun 1917, Perancis menggiring sekitar 400 ulama Chad untuk menuju suatu tempat. Ya, para opsi-opsir Perancis itu kemudian memenggal kepala para ulama ini tanpa sebab yang jelas dan hanya karena statusnya yang Muslim serta penyebar agama Islam.
Terletak di ujung benua Afrika menjadikan Aljazair negara pertama yang dijajah Perancis. Sayangnya, hal ini tidak membawa keuntungan apa pun selain mereka justru jadi negara jajahan pertama Perancis yang mengalami perlakuan biadab negara tersebut.
Diceritakan ketika itu pada tahun 1852, pasukan Perancis mulai memasuki Aljazair lewat sebuah kota bernama Aghwat. Namun mereka bukan hanya numpang jalan saja, tapi sekaligus membuat kerusakan. Ketika itu pasukan-pasukan Perancis mulai membakar rumah-rumah penduduk serta infrastruktur lainnya. Hingga akhirnya sepertiga kota termakan api. Sayangnya, bukan hanya bangunan-bangunan saja yang dibakar oleh mereka tapi juga orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Aljazair sama seperti Chad, negara ini mayoritas adalah Muslim. Sayangnya, fakta ini membuat Perancis seakan murka hingga akhirnya melakukan negara ini seperti sampah. Salah satunya dengan menjadikan Aljazair sebagai uji coba nuklir mereka.
Dalam rentang waktu 6 tahun mulai 1960an, Perancis sudah sebanyak 17 kali melakukan uji coba nuklir di sini. Namun, alih-alih memakai lahan tak bertuan, mereka mencoba senjata pemusnah ini di dekat distrik-distrik yang penuh dengan orang-orang Muslim. Alhasil. Selama enam tahun itu tidak kurang 27 – 100 ribuan orang meninggal sebagai dampak nuklir tersebut.
Membakar kota dan juga menjadikan beberapa tempat di Aljazair sebagai daerah uji nuklir merupakan sedikit dari kekejaman Perancis kepada negara Islam ini. Perancis sendiri sama seperti Belanda menjajah kita bahkan lebih parah lagi, mereka kerap membunuhi serta menyiksa para penduduk aslinya.
Hanya dalam tujuh tahun selang kedatangan mereka yang pertama di tahun 1830an, Perancis sudah membantai sekitar sejuta orang. Hal yang sama kembali mereka lakukan di tujuh tahun sebelum meninggalkan Aljazair dengan membunuh sekitar 1,5 juta orang. Perancis sendiri menguasai negara ini selama 132 tahun. Menurut seorang sejarawan Perancis, Jack Jourkey, selama rentang waktu itu sudah ada sekitar 10 juta orang yang mereka bantai. Hampir semuanya adalah Muslim.
Kemerdekaan Aljazair tidak diberikan secara cuma-cuma oleh Perancis. Ya, mereka melakukan perlawanan demi perlawanan hingga akhirnya penjajah Eropa itu angkat kaki pada tahun 1962. Namun, Perancis sepertinya masih sangat dendam dengan negara ini sampai-sampai mereka melakukan hal memalukan.
Sebelum pergi, pasukan-pasukan Perancis menyebar di seantero wilayah Aljazair. Tujuannya untuk memasang ranjau-ranjau dengan harapan akan membunuh penduduk nantinya. Jumlahnya sendiri tak kurang dari 11 juta ranjau. Akibat dari ini, sudah tak terhitung berapa banyak yang tewas serta luka-luka.
Kejadian Perancis dan fakta mengenai kekejaman mereka di masa lalu seolah menegaskan kepada kita bahwa segala sesuatu harus dilihat dari dua sisi. Banyak oknum yang menuduh orang-orang Muslim berada di balik penyerangan itu, padahal jika berkaca ke belakang Perancis membantai umat Islam dengan jumlah yang tak karuan banyaknya. Bukan bermaksud untuk membandingkan luka, namun fakta ini harusnya juga diketahui oleh oknum yang memberikan tuduhan tak jelas tersebut. Biar tahu bagaimana rasanya jika mereka berada di posisi yang sebaliknya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…