Saat menyebut profesi debt collector, mungkin yang terbayang di kepala kita adalah seorang dengan tubuh kekar, garang lagi nagih utang sambil ngamuk-ngamuk. Yah, memang seperti itulah yang digambarkan oleh sinetron. Padahal, di dunia nyata tak selalu demikian. Nyatanya, debt collector adalah pihak ketiga yang ditunjuk oleh bank untuk menagih kredit.
Mereka nggak selalu punya tampang dan penampilan garang. Mereka juga yang melulu kasar dan ngototan. Bahkan, beberapa kasus terakhir menunjukkan bahwa kadang nasabah bisa jauh lebih garang dari penagih utang. Nggak percaya? Berikut ini adalah beberapa kasus di mana para debt collector nggak berdaya karena diserang nasabah.
Taufik Putra, seorang debt collector yang bekerja di salah satu leasing kendaraan bermotor ternama memang bernasib apes. Hal itu terjadi saat ia tengah melaksanakan tugasnya untuk menagih angsuran sepeda motor pada nasabah. Saat itu, nasabah mengaku belum siap bayar dengan alasan belum cukup uang. debt collector lantas berkata kasar pada nasabah.
Mendengar itu, si nasabah langsung murka dan menerjang Taufik. Namun berhasil ditepis, Taufik pun pergi, namun ia kembali lagi untuk mengambil kunci motornya yang ketinggalan. Namun justru si nasabah langsung melempar mangkuk dan memukuli Taufik. Melihat keributan itu, istri nasabah langsung menarik suaminya. Namun si nasabah justru ke belakang untuk mengambil senjata tajam dan mengancam akan menebas Taufik. Malang benar si debt collector, bukannya dapat uang angsuran, malah dapat ancaman.
Di zaman ini, orang yang punya utang memang bisa lebih galak dari yang kasih pinjaman. Beberapa saat lalu, rame di dunia maya tentang seorang debt collector yang dibikin ngomel-ngomel karena nasabahnya enggan membayar angsuran utangnya. Sekian lama nunggu, si nasabah bukannya segera bayar kewajibannya, malah berdebat dengan si penagih.
Hingga akhirnya, si anak nasabah yang membayar uang angsuran dengan melemparkan ke muka di penagih sambil mengucapkan umpatan kasar. Padahal, diketahui sebelumnya si penagih utang melakukan tugasnya dengan sopan. Namun sayang, si nasabah yang kelakuannya kurang beres. Video-nya juga sempat viral dan jadi perbincangan di dunia maya. Yah, ada baiknya jika nasabah seperti ini di-blacklist dari daftar peminjam selanjutnya.
Hampir semua orang ingin punya motor. Kendaraan ini memang memudahkan seseorang untuk bepergian. Harganya juga tak terlalu mahal. Apalagi, untuk mendapatkan motor bisa juga menggunakan sistem angsur. Namun, banyak orang yang justru sembrono dalam membayar cicilannya. Ujung-ujungnya, hingga berbulan-bulan motor digunakan, namun kewajiban membayar diabaikan. Hal itu pula yang terjadi pada warga Desa Peterongan Kedungpring. Setelah tujuh bulan menunggak, akhirnya debt collector datang dengan tujuan menarik motor.
Setelah perdebatan panjang, akhirnya dua debt collector yaitu Yani dan Ugik memutuskan untuk tidak mengambil motor tersebut karena pihak nasabah tetap keukeuh tidak melepas motornya. Keduanya pun meninggalkan lokasi, namun di jalan keduanya dicegat beberapa orang. Tak berselang lama, massa makin banyak berdatangan. Yani dan Ugik sempat melarikan diri meninggalkan motornya, namun massa yang berdatangan makin banyak membuat keduanya tak berdaya. Selain dikeroyok, ternyata warga juga mengambil dompet milik Ugik yang berisi uang 1,5 juta juga diembat. Beruntung, ada warga lain yang baik hati menyelamatkan kedua debt collector ini dan akhirnya melapor ke polisi.
Cuma jalani tugas, eh harus dikeroyok oleh konsumen. Itulah nasib Fanny Eldorado Tampubolon. Awalnya, Fanny berniat menarik mobil Daihatsu Ayla dengan nopol BM 1857 BE. Penarikan mobil itu sendiri terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, tepatnya depan Rumah Sakit Mata Smec. Hal itu bermula saat Fanny dan lima orang rekannya berniat mengambil mobil dari salah satu konsumen yang pembayarannya bermasalah.
Namun, saat akan diambil, ternyata mobil itu dikendarai oleh laki-laki yang tak dikenal. Dia juga enggak menyerahkan kunci mobilnya. Sempat terjadi perdebatan antara nasabah dan debt collector. Namun, tak berselang lama kemudian, muncul sekitar 15 teman konsumen langsung mengeroyok Fanny dan dan rekannya. Selain itu, dua ponsel milik korban juga diambil oleh para pelaku, ngenes banget kan?
Cerita di atas jadi bukti jika citra debt collector yang selalu serem di sinetron ternyata nggak selalu benar. Kadang, si nasabah bisa jauh lebih garang dan nekat jika dibandingkan dengan penagih utang. Yah, maklum, modern ini memang dunia sudah terbalik. Intinya adalah jika memiliki kewajiban ya harus dipenuhi, biar masing-masing pihak adem. Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…