Trending

Tukar Dolar dengan 2 Triliun Rupiah, Begini Sosok Dato Sri Tahir yang Disebut Orang Terkaya RI

Belakangan ini, nilai tukar rupiah semakin melemah terhadap dolar. Hingga saat berita ini ditulis, rupiah menyentuh angka 15228.00. Hal tersebut membuat para pengusaha kaya berlabel #CrazyRich berbondong-bondong tergerak menukarkan uangnya yang dalam bentuk dolar AS ke rupiah sebagai bukti solidaritas mendukung pemerintah.

Salah satu yang berpartisipasi adalah imam besar #CrazyRichSurabayan pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir. Ia mendatangi langsung kantor Bank Indonesia untuk menukar uang dolarnya setara 2 Triliun rupiah. Wah, sekaya apa kira-kira ya si Dato ini? Mari kita lihat fakta lengkapnya di bawah ini!

Masuk jajaran konglomerat kaya Indonesia versi Forbes 2017

Soal  kekayaan jangan ditanyakan lagi, gelar  #CrazyRichSurabayan rasanya cukup mewakili sosok ini untuk masuk dalam list manusia kaya di Indonesia. Pria yang lahir di Surabaya 66 tahun lalu ini dinobatkan di posisi ke 10 sebagai orang paling kaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2017.

Sosok yang dekat dengan Bill Gates [Sumber gambar]
Melansir Tempo.co, Berdasarkan situs Forbes teraktual, kekayaan Tahir saat ini bisa mencapai US$ 3,8 miliar. Dikenal sebagai pemilik Mayapada Group, sosok yang dekat dengan Bill Gates ini masih punya segudang bisnis menjanjikan lain, mulai dari rumah sakit, media properti, perbankan, hingga toko bebas pajak. Bisnis mengguritanya tak hanya ada di tanah air, Strait Trading Buidling yang ada di Singapura adalah properti miliknya.

Sering melakukan aksi filantropi

Sebagai orang yang ada di urutan ke-652 terkaya di dunia (2018), Tahir juga gemar sekali terlibat dalam aksi filantropi (peduli sesama). Melalui Tahir Foundation, ia pernah memberikan cuma-cuma US$ 111.000 kepada 12 Tenaga Kerja Indonesia di Amman, Yordania,  yang gajinya tidak dibayar majikan pada September 2017. Selain itu, US$75 juga melayang begitu saja untuk membantu Indonesia melawan HIV, TBC, serta Malaria melalui The Global Fund.

Suka melakukan aksi filantropi [Sumber gambar]
Pada 2014, sebesar US$ 3,27 juga disalurkan untuk membantu para mahasiswa tidak mampu yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Lebih loyal lagi, sosok ini juga memberikan seperempat triliun kepada National University of Singapore sebagai biaya pengembangan ilmu kedokterannya.

Mengirim bantuan untuk Palu dengan jet pribadinya

Dilansir dari Tempo.co, Tahir sendiri mengatakan bahwa ‘di mana ada bencana, pasti ada dirinya di situ’. Hal ini memang terbukti dengan dirinya yang ikut bahu membahu memberikan bantuan untuk para korban bencana. Seperti yang terjadi di Palu beberapa saat lalu, dirinya datang ke TKP dengan pesawat Global 5000, Tail M JGJV miliknya untuk membagikan berbagai jenis bantuan yang ia bawa –berupa makanan dan minuman.

Membantu korban yang terkena bencana [Sumber gambar]
Kedatangannya tersebut membawa kabar baik, bahkan ia berjanji akan memberikan genset, tenda, serta kebutuhan lain yang diperlukan. Lebih jauh lagi, Tahir mau membantu sampai para korban pulih dengan membangun pasar, serta rumah-rumah mereka yang hancur karena gempa dan tsunami. Tahir mengatakan dirinya hanya menunggu arahan dari pemerintah Sulawesi Tengah saja.

Gaptek tapi menuai banyak penghargaan

Dalam dunia bisnis, Tahir berprinsip bahwa semua yang ia lakukan harus mendatangkan manfaat untuk orang lain. Dari semangat dan usaha gigihnya tersebut, ia dianugerahi gelar Doktor Kehormatan oleh Universitas 17 Agustus Surabaya. Pada Maret 2018 lalu, ia juga menerima gekar Honoris Causa (HC) dari Universitas Airlangga, Surabaya. Pada 2011, dirinya mendapatkan predikat Entrepreneur of the Year dari Ernst & Young serta penghargaan di bidang pendidikan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew.

Penghargaan HC dari UNAIR [Sumber gambar]
Soal teknologi jangan ditanya. Secara pribadi ia mengaku gaptek alias gagap teknologi. Walaupun memegang hape bermerk Iphone, telepon genggam itu adalah satu-satunya yang ia punya. Saat ditemui oleh para wartawan di kompleks Bank Indonesia Jakarta, ia mengakui bahwa hanya bisa SMS dan terima telepon saja.

Yap, menjadi 10 besar orang paling kaya di Indonesia tak lantas membuat ia lupa bahwa banyak orang yang kesusahan. Tahir tak segan melakukan tindakan kemanusiaan kepada sesama. Ya, sesuai prinsipnya salah satu yang membuat harta bisa bermanfaat untuk orang lain adalah dengan menyumbangkannya.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

5 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago