Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia adalah dampak dari mahalnya harga minyak dunia. Kenaikan ini ternyata membawa aksi protes dari sejumlah masyarakat. Pasalnya, bukan hanya kenaikan harga BBM saja yang menjadi masalah, barang-barang pangan yang sebelumnya mahal juga membuat mereka tambah naik darah.
Eits, jangan buru-buru marah dan tidak terima saat harga bahan bakar di daerahmu tiba-tiba lebih mahal dari biasanya. Di beberapa daerah di Indonesia ada yang lebih mencekik dan membuat masyarakat mengeluh. Ya, kenaikannya bukan sekedar Rp200-Rp400 perak saja, tapi bisa sampai puluhan ribu. Inilah sejumlah daerah yang kalangkabut harus membeli bahan bakar dengan harga sultan tersebut.
Tidak meratanya harga bahan bakar di Papua memang menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Karena berada di ujung negeri, tak heran memang jika Papua mematok harga dengan sangat mahal, bahkan menjelang hari perayaan tertentu harga akan kembali menggila. Hingga akhir tahun 2017 lalu, harga normal bensin mencapai Rp30.000,- per liternya, harga memuncak ketika perayaan natal mencapai 100 ribu rupiah. Harga BBM yang jomplang ini ternyata banyak dirasakan oleh mereka yang berada di daerah pegunungan, masih terisolasi dan pelosok, contohnya saja seperti daerah Intan Jaya, Ilaga, dan Oksibil pegunungan bintang.
Untuk mereka yang tinggal di perkotaan, minyak tanah mungkin memang tidak banyak dibutuhkan lagi. tentu berbeda halnya dengan sekelompok masyarakat yang masih bergelut dengan kehidupan di pedesaan, penerangan mereka bisa jadi dari minyak tanah. Hal ini pernah dirasakan oleh masyarakat Kamonji, Palu Barat beberapa tahun silam. Saat harga minyak tanah ditetapkan Rp3.200 per liter, mereka malah harus membeli 4 kali lipat lebih mahal, yaitu Rp12.000 rupiah. Bayangkan saja bagaimana harga tersebut mencekik para rakyat jelata. Warga setempat mengakui tetap membeli karena minyak tanah menjadi satu-satunya bahan bakar untuk memasak.
Sejak akhir Februari 2018 lalu pertamina menetapkan kembali harga jual BBM yang akan diditribusikan kepada masyarakat. Kenaikan harga ini tak hanya terasa di Ibukota dan beberapa daerah lain saja. di Maluku Utara, jenis Pertamax dibanderol dengan harga lebih mahal. Pertamina Dex yang normalnya dijual Rp10.000 malah double di Maluku Utara, yaitu Rp19.200. Tak hanya Pertamina Dex saja, Pertamax dan Pertamax Turbo juga menyentuh harga Rp17.000an. Mahalnya harga ini tidak hanya karena Pertamina Dex memiliki kelebihan menjaga performa mesin motor saja, tetapi juga karena susahnya pendistribusian ke daerah yang masuk kategori terpencil.
Kebijakan PT. Pertamina sebenarnya hanya menaikkan BBM seharga Rp200 per liternya. Namun, hal tersebut tidak berlaku di Riau ternyata. Menjadi daerah penghasil gas bumi terbesar secara nasional tidak membuat Bumi Lancang Kuning ini mendapat harga miring, apalagi untuk bahan bakar jenis Pertalite yang dijual Rp1.600 lebih mahal dari harga kebanyakan. Harga tersebut bahkan terbilang lebih mahal dari Papua. Warga setempat mengeluh karena harus mengantri panjang untuk mendapatkan minyak dengan harga murah.
Nah, sudah terbayang kan bagaimana mahalnya harga yang melanda 4 daerah di atas? Jangan terburu-buru mengeluh saat kamu mendapat BBM dengan harga lebih mahal 200 hingga 400 perak saja. Toh, kenaikan tersebut juga karena naiknya harga minyak mentah dunia ditambah kurs rupiah rendah terhadap dolar.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…