Aksi peretasan yang terjadi di dunia maya menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku industri digital di Indonesia. Seperti yang terjadi baru-baru ini, Tokopedia dikabarkan telah mengalami kebocoran yang membuat 91 juta data akun pengguna rentan diakses oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Keamanan data pengguna memang menjadi salah satu faktor penting yang menjamin kenyamanan pengguna saat bertransaksi. Jika sampai bocor ke pihak lain, tentu tak hanya pihak e-commerce yang dirugikan, tapi juga user mereka. Agar tidak sampai menjadi korban, simak cara mudah di bawah ini untuk cek akun kita pernah bocor atau masih aman.
Untuk mengetahui apakah akun kita pernah diretas atau tidak, DeHashed bisa dicoba. Tak hanya membuka rekam jejak alamat email, tapi juga memunculkan informasi soal akun yang digunakan apakah telah masuk daftar peretasan atau tidak. Dalam laman Frequently Ask Question (FAQ), DeHased mereka menyediakan layanan gratis dan berbayar untuk menganalisa setiap akun milik pengguna.
Sama seperti DeHashed, Breach Alarm juga menawarkan layanan pemeriksaan akun yang dicurigai telah diretas atau tidak. Hanya saja, keunggulan yang ditawarkan oleh situs ini memungkinkan pengguna untuk tetap waspada lewat notifikasi pemberitahuan jika ada pelanggaran yang terjadi. Bahkan, BreachAlarm mengklaim telah memiliki basis data berupa 1,02 Miliar alamat email yang telah dibobol oleh peretas.
Di antara situs analisis akun lainnya, Sucuri Security Scanner bisa dibilang menawarkan menggunakan pendekatan yang berbeda. Tak hanya mendeteksi apakah email pengguna telah menjadi korban peretasan, tapi juga menawarkan analisis menyeluruh pada situs untuk mencari celah keamanan, kerusakan (bug), dan hal lainnya yang rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Didirikan oleh ahli keamanan asal Australia yang bernama Troy Hunt pada 2013, situs Have I Been Pwned? menjadi tempat favorit untuk memeriksa dan menganalisa apakah akun kita telah diretas atau tidak. Bahkan, mereka juga mengupdate informasi soal berapa jumlah akun yang telah diretas pada website dan e-commerce ternama seperti Tokopedia yang saat ini menjadi sorotan.
Mengecek keamanan akun juga bisa dilakukan lewat Google Chrome. Hanya saja, proses ini berjalan otomatis karena telah terintegrasi dengan teknologi peramban milik Chrome. Saat berjalan, Google akan menggunakan salinan kata sandi yang telah terenkripsi dan kemudian dicocokkan dengan database miliknya. Jika ada akun yang telah terdaftar berusaha diretas, Google akan memunculkan notifikasi pada pemilik sah untuk memperingatkan hal tersebut. Tak hanya Chrome, sang browser saingan, Firefox, juga memiliki fitur serupa. Bernama Firefox Monitor, kamu hanya perlu memasukkan email yang dikehendaki dan si rubah akan menampilkan hasilnya.
BACA JUGA: 5 Website Pemerintah Indonesia yang Pernah ‘Jebol’ Diretas Hacker Lokal
Semua situs di atas, bisa digunakan dengan mudah untuk menganalisa akun kita apakah telah diretas sebelumnya. Caranya pun sangat mudah, yakni dengan memasukkan alamat email yang digunakan (pada website terdaftar seperti e-commerce dan lainnya), kemudian klik tombol di samping kolom untuk memulai pemeriksaan. Selamat mencoba ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…