Salah satu pekerjaan utama dari seorang ilmuwan adalah menemukan sesuatu yang baru. Ia harus mampu membuat sebuah dugaan-dugaan yang akhirnya dibuktikan secara ilmiah. Sebuah penemuan yang baru tidak selalu berhubungan dengan sesuatu yang hebat. Terkadang sebuah penemuan berasal dari hal-hal sederhana yang berada di sekitar kita.
Ilmuwan bisa membuat sebuah penemuan baru hanya berbekal gelatin atau sebuah kentang yang biasa kita masak. Mereka melakukan cara yang aneh untuk mengubah hal biasa itu menjadi luar biasa. Langsung saja kita bahas cara aneh itu satu persatu!
Glitter adalah sebuah partikel kecil-kecil yang kerap digunakan dalam sebuah riasan. Efek dari glitter adalah “kerlipan” ketika terkena cahaya. Meski demikian glitter banyak dibenci oleh para wanita akibat susah dihilangkan dengan air. Gel yang hadir dengan glitter membuatnya terus menempel di kulit hingga membutuhkan tenaga ekstra dalam membersihkannya.
Namun ternyata, dibalik keribetan gliter, seorang ilmuwan dari NASA justru menemukan ide brilian. Sebuah alat bernama Orbiting Rainbow mengadopsi kinerja dari glitter: memantulkan cahaya. Orbiting Rainbow berisi banyak sekali partikel glitter yang NASA gunakan sebagai pengganti cermin pemantul. Dengan penggantian ini, NASA menghemat banyak dana daripada membuat sebuah cermin pemantul yang dihargai 8 miliar dolar.
Fungsi asli dari bedak bayi adalah mencegah bayi mengalami ruam-ruam di bagian lekukan tubuhnya. Namun penggunaannya mulai dikurangi karena bubuk putih ini gampang sekali dihirup oleh bayi. Selain itu, sebuah studi mengatakan jika bedak ini membuat seorang wanita memiliki risiko yang tinggi mengalami kanker ovarium.
Namun seorang ilmuwan bernama Benjamin Andrews justru menggunakan bedak bayi untuk simulasi gunung berapi. Ia membeli banyak sekali bedak bayi dan ditata sedemikian rupa agar menyerupai gunung sungguhan. Dengan mempelajari gunung dari bedak ini, diharapkan ia akan lebih tahu bagaimana cara mengantisipasi sebuah letusan dari gunung yang mengalami erupsi.
Catnip adalah tumbuhan yang masih satu rumpun dengan mint. Catnip adalah satu-satunya tumbuhan yang disukai oleh kucing. Begitu catnip kita dekatkan ke kucing maka hewan berkumis ini akan langsung gulung-gulung untuk malas-malasan. Ilmuwan mengatakan jika zat kimia dalam catnip membuat kucing menjadi rileks dan mendadak menjadi pemalas.
Efek ini membuat ilmuwan jadi penasaran hingga akhirnya catnip dibuat menjadi minyak dengan melakukan pengekstrakan. Dari percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan, ditemukan fakta jika kandungan catnip 10 kali lebih kuat dari DEET yang merupakan racun dari nyamuk. Daripada menggunakan obat oles yang berbahan kimia, lebih baik menggunakan minyak catnip yang lebih alami.
Plastik adalah salah satu penyumbang pencemaran lingkungan paling besar di bumi ini. Dengan waktu lapuk antara 10-20 tahun, membuat banyak pihak mulai khawatir hingga mereka membuat plastik ramah lingkungan. Tujuannya adalah agar plastik ini muda hancur dan segera menyatu dengan tanah.
Menyadari hal ini, sebuah ilmuwan membuat sebuah revolusi baru dalam pengolahan plastik. Limbah dari bahan susah lapuk ini akhirnya didaur ulang menjadi sebuah bahan bakar untuk mesin diesel pengganti solar. Selain itu plastik juga bisa diubah menjadi gas alam, bensin hingga bahan bakar lain yang lebih berguna bagi masyarakat. Hebat!
Jangan pernah remehkan tumpukan karung pasir kucing. Benda yang biasanya digunakan oleh kucing untuk tempat buang hajat ini ternyata memiliki fungsi lain yang jauh lebih hebat. Kitty litter ini digunakan untuk menyerap zat radioaktif yang keluar dan menguap di sebuah ruangan. Kejadian ini ditemukan secara tidak sengaja oleh ilmuwan.
Pasir yang mengandung tanah liat ini mampu menyerap zat berbahaya dari nuklir yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, di setiap fasilitas nuklir di dunia selalu menyediakan kitty litter di setiap ruangan. Tujuannya adalah untuk menyerap dan mengurangi radiasi jika suatu saat ada kebocoran.
Kentang adalah bahan makanan yang bisa diolah menjadi apa saja. Mulai dari kentang goreng, dibuat mashed potato hingga diolah menjadi sebuah kue seperti donat. Selain digunakan sebagai bahan makanan, ternyata kentang dapat digunakan sebagai baterai yang bisa bertahan selama sebulan.
Ilmuwan menemukan fakta jika kentang yang direbus selama 8 menit lalu di potong memiliki kemampuan menghidupkan sebuah lampu selama sebulan. Hal sederhana ini dapat diterapkan sebagai pengganti baterai yang mengandung banyak zat kimia menjadi baterai ramah lingkungan yang bisa dimakan.
Sinar matahari adalah sumber energi paling banyak di bumi ini. Bahkan tidak akan pernah habis selama matahari terus menyinari bumi. Ilmuwan sadar akan hal itu hingga memanfaatkan matahari sebagai pembangkit listrik. Namun proyek ini terkendala akan mahalnya biaya solar cell untuk menampung sinar. Akhirnya proyek ini tidak bisa dijalankan secara besar-besaran.
Lalu muncullah sebuah ide untuk memanfaatkan energi matahari dengan cara yang lebih hemat. Ilmuwan membuat sebuah cairan yang berisi bakteri tertentu. Cairan ini akan mengalami suatu perubahan jika terkena sinar matahari. Bakteri di dalamnya membantu reaksi hidrogen dan oksigen menjadi isopropanol yang bisa digunakan untuk bahan bakar. Penemuan ini masih dikembangkan agar bisa digunakan dalam skala yang lebih besar.
Pada dasarnya segala hal yang ada di sekitar kita selalu berguna. Bahkan kita bisa meningkatkan fungsi menjadi lebih besar. Seperti yang ilmuwan hebat ini lakukan!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…